Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Pengertian Pendekatan dalam Manajemen Kelas

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Postingan kali ini adalah tentang "Pengertian Pendekatan dalam Manajemen Kelas " postingan ini disajikan dalam bentuk makalah. makalah ini sangat bermanfaat bagi praktisi pendidikan (guru) ataupun mahasiswa yang sedang menekuni bidang keguruan. berbicara tentan "Pengertian Pendekatan dalam Manajemen Kelas " hal ini berhubungan dengan seorang guru. Guru yang professional akan mampu memahami keadaan fisik dan psikis anak; dengan hal ini guru dapat mengubah dan menyesuaikan strategi atau pendekatan yang harus digunakan. Karena masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda, bahkan guru yang berpengalaman (kompeten) sekalipun sering kali menemukan berbagai masalah terkait dengan pengelolaan kelas. untuk lebih jelasnnya silahkan tuntaskan membaca makalah dibawah ini. semoga bermanfaat.





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Guru yang professional akan mampu memahami keadaan fisik dan psikis anak; dengan hal ini guru dapat mengubah dan menyesuaikan strategi atau pendekatan yang harus digunakan. Karena masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbeda, bahkan guru yang berpengalaman (kompeten) sekalipun sering kali menemukan berbagai masalah terkait dengan pengelolaan kelas.
Masalah tersebut akan sering ada dan tidak dapat dihindari, hal ini berari seorang guru harus memecahkan masalah, meningkatkan dan mempertahankan semangat peserta didik dalam belajarnya dengan melakukan pendekatan untuk mengelola kelas.
Menurut Mulyasa (2007:91), pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi ganguan dalam pembelajaran.[1] Jadi, suatu masalah yang timbul saat ini mungkin akan teratasi dengan cara tertentu, atau sebagian kelompok. Akan tetapi cara tersebut belum tentu dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah yang sama, berbeda atau dilain hari.  Oleh karena itu, guru harus memiliki keterampilan dalam memandang kelas agar dapat menyesuaikan.
  
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Pendekatan dalam Manajemen Kelas ?
2.    Apa saja Jenis Pendekatan dalam Manajemen Kelas di SMP Negeri 1 Tlanakan Pamekasan ?
3.    Apa saja  Hambatan dalam Pengelolaan Kelas di SMP Negeri 1 Tlanakan Pamekasan ?

C.      Tujuan Masalah
       1.    Menjelaskan Pengertian Pendekatan dalam Manajemen Kelas.
       2.    Menjelaskan Jenis Pendekatan dalam Manajemen Kelasdi SMP Negeri 1 TlanakanPamekasan.
       3.    Menjelaskan Hambatan dalam Pengelolaan Kelasdi SMP Negeri 1 TlanakanPamekasan.
 

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pendekatan dalam Manajemen Kelas
Pendekatan berasal dari kata dekat yang berarti pendek, tidak jauh, hampir, akrabdan menjelang. Sementara pendekatan secara bahasa dapat diartikan sebagai proses atau cara perbuatan mendekati.Namun, secara istilah pendekatan bersifat aksiomatis (yang sudah jelas kebenarannya), menyatakan suatu pendirian, filsafat, keyakinan atau merupakan sebuah bahan pokok.[2]Jadi, Pendekatan dalam manajemen kelas dapat diartikan sebagai cara pandang seorang guru dalam menentukankegiatan mengelola kelas.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas termasuk salah satu dari perwujudan kompetensi pedagogik (motode guru mengajar).[3]Kemampuan pertama yang harus dikuasai oleh guru untuk mengelola kelas merupakan kemampuan dalam memahami, memilih, dan menggunakan berbagai pendekatan yangharus ditentukan dalam manajemen kelas, sehingga menjadikan kelas menyenaangkan.
Di SMP Negeri 1 Tlanakan, dalam mengatur kelas guru mengajar dengan memberi stimulus, diberikan latihan kemudianmengawasi masing masing siswa sebagaimana metode guru pada umumnya.Biasanya guru dapat menentukan pendekatan-pendekatan dalam mengajarnya ditepatkan dengan suasana dan kondisi siswa.

B.       Jenis Pendekatan dalam Manajemen Kelas di SMP Negeri 1 Tlanakan Pamekasan
di antaranya sebagai berikut:
1.    Pendekatan Otoriter
Pendekatan otoriter merupakan pendekatan yang memberi pembatasan atau pengekangan pada peserta didik. Kata kekangan ini menunjukkan bahwa guru lebih berkuasa, paling mengetahui dan sebagaimana peran guru di sekolah (dalam kelas) sebagai pemimpin,pelatih atau sebagai cerminan dan guru memang dituntut untuk kreatif dalam menciptkan suasana yang inovatifbagi siswa (pasal 35 ayat 1 UU RI No. 14/2005)sehingga siswa termotivasi dan mudah memahami pelajaran.
Ibu Nur Azizah (sebagai guru bahasa Inggris) mengatakan bahwa pendekatan ini menggunakan metode menerangkan atau berbicara dengan cara memerintah, memberi pengarahan atau contoh pesan. Pendekatan ini guru seperti halnya menegur mereka dengan ramah,agar siswa dapat mematuhi dan mencegah peserta didik berperilaku menyimpang, karena pendekatan otoriter siswa akan merasa ada atau teresponsif.
Dalam pendekatan ini, guru memerintah seperti halnya menunjuk siswa untuk membacakan hasil belajar sekarang dan minggu lalu. Guru memerintah siswa praktek kedepan satu-persatu, dengan tujuan agar mereka mudah mengingat dan menanggapi waktu ujian khususnya pula di lingkungan sekitar.
Mengenai kelebihan di SMP NEGERI 1 TLANAKAN(dari pendekatan ini) adalah sebagai berikut:
a.       Menegakkan peraturan; menanamkan kedisiplinan anak.
b.      Melakukan pengawasan dengan cara mendekati.
c.       Menggunakan teguran yang ramah atau dipanggil ke kantor (dinasehati dengan baik).
d.      Pendekatan ini tampak mudah (hanya dengan memerintah siswa).
Sedangkan kelemahan-nya yang pertama:
a.    Guru memaksa kepatuhan peserta didik; jika ditemui anak yang bandel maka guru terkadang merendahkansiswa, sehingga siswa kurang semangat.
b.    Pendekatan ini terbatas; hanya bisa mengatasi masalah yang timbul pada waktu itu juga, berkemungkinan masalah tersebut bisa terulang di esok hari.
c.    Pendekatan ini lebih cenderung menyenangkan, menggembirakan; sebab tidak semua anak dapat patuh, jadi sebagian siswa meremehkan guru.

2.    Pendekatan Intimidasi
Pendekatan intimidasimerupakan suatu proses untuk mengawasi perilaku peserta didik dengan caramenggertak atau memberi ancaman. Pendekatan ini dapat digunakan oleh guru jika kondisi kelas tidak dapat dikendalikan (ramai); gurudapat menakut-nakuti siswa agar mereka jera atau tidak mengulangi hal yang menyimpang terjadi kembali.
Penggunaan pendekatan ini dilakukan jika ada masalah kemudian dipecahkan secara sementara dengan cara menegur keras siswa. Biasanya ini akan menimbulkan permusuhan atau berkurangnya hubungan antara guru dan peserta didik. Namun, baiknya disini akan menghentikan perbuatan yang sangat berat dengan segera.
Jika dengan pendekatan lain guru masih mampu mengatur kondisi kelas, sebaiknya guru tidak menggunakan pendekatan ancaman, karena pendekatan ini dapat melukai perasaan mereka, baik dari fisik maupun psikis siswa. Dengan pendekatan ini pula terkadang membuat siswa merasa terjaga (minder), sehingga dapat mengurangi keaktifan siswa dan bahkan akan semakin sering melakukan kesalahan itulah di antranya yang menjadi kelemahan dari pendekatan ancaman di SMP Negeri 1 Tlanakan.
Meskipun guru menggunakan pendekatan ancaman, agar menumbuhkan kembali semangat siswa; akan tetapi guru layak memberi kesempatan untuk bertanya atau mencoba membaca mengenai pelajaran saat ini dan minggu lalu, sehingga siswa mudah memahami terkait materi (perlajaran). Biasanyadalam pendekatan ini guru menekankan agar mereka bisa menguraikan apa yang telah dipelajari, karena guru akan mengontrol masing-masing bangku siswa satu-persatu.
Jadi, kelebihan dari pendekatan ini seperti yang disebutkan di atas adalah; dapat menghentikan perbuatan siswa yang sangat berat dengan segera.
Sedangkan kelemahan-nya yang pertama adalah;
a.       Pendekatan ini dapat melukai perasaan siswa, karena sampai menggertak, mengejek mereka.
b.      Akan menimbulkan permusuhan atau berkurangnya hubungan (memutuskan tali silaturrahmi) antara guru dan peserta didik.
c.       Guru berperilaku sesuai dengan keinginnanya sendiri, sehingga tampak menjadi menyalahkan.
3.    Pendekatan Perubahan Perilaku
Pendekatan Perilaku dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.[4]Perilaku seseorang, seperti halnya peserta didik dalam kelas adakalanya bersifat positif (taat pada guru) adakalanya bersifat negatif (tidak sesuai yang diharapkan guru).Jadi, langkah yang harus dilakukan guru dengan memberi kesemangatan (memberi penghargaan atau pujian), hukuman dan pembatalan pemberian hadiah atau menghilangkan hukuman.
Menurut Martinis Yamin pendekatan perubahan perilaku ini bertolak dari psikologi perilaku yang mengemukakan asumsi bahwa 1) semua tingkah laku yang baik, maupun kurang baik merupakan hasil proses belajar, 2) ada sejumlah kecil proses psikologi yang fundamental (penguatan positif, hukuman, penghapusan, dan penguatan negatif).[5]
Perilaku peserta didik yang bersifat positif dapat menciptakan kelas yang kondusif, karena hal tersebut akanmendukung terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar dalam kelas. Hal ini juga dapat memudahkan guru dalam menentukan metode yang digunakan. Sebaliknya, jika perilaku peserta didik bersifat negatif maka dapat memunculkan kerancuan pendidik dalam mengelola kelas; dan guru dapat melakukan proses psikologi yang mendasar tersebut.
Untuk mengubah perilaku siswa yang tidak baik, guru dapat mengubah strategi dan menyusun rencana atau program yang berkaitan dengan prosesnya belajar-mengajar (pengelolaan) dalam kelas.“Maka siswa dapat hati-hati dalam bertingkah atau dalam hal penugasan yang harus diselesaikan, jika pendekatan disesuaikan dengan keadaan kelas” begitulahkata ibu Nur Azizah.
Kelebihan dari pendekatan perubahan perilaku yaitu sebagai berikut;
a.    Pendekatan ini guru melakukan hukuman pada siswa sehingga siswa dapat membiasakan dengan tingkah laku yang disukai.
b.    Salah satunya dengan melakukan penguatan positif, seperti memberi hadiah atau pujian sehingga dapat menambah semangat siswa.
Sedangkan kelemahan dari pendekatan ini yang pertama;
a.    Jika membiasakan dengan memberikan hadiah atau pujian, maka akan mengurangi ketaatan anak terhadap guru, atau membuat anak akan bertingkah basa-basi.

C.      Hambatan dalam Pengelolaan Kelas di SMP Negeri 1 Tlanakan Pamekasan
Menurut ibu Nur Azizah ada beberapa faktor penghambat, di antaranya sebagai berikut:
a.    Masalah dari seorang pendidik
Meski peran guru sebagai pendidik, pembimbing, pemimpin dan melatih; tidak semua guru dapat menjalankan perannya dengan maksimal.Bahkan jika terdapat suatu ganguan dalam kelas, menganggap hal tersebut merupakan kondisi pembelajaran yang menguntungkan; begitulah denganpeserta didik dapat bersempatan mengambil kebebasan (bertindak semaunya).
Hambatan itu datang kadang dikarenakan kurangnya kepala sekolah dalam membagikan kerja dan kurangnya penguasan (kemampuan) pendidik dalam mengajar atau mengelola kelas.
b.    Hambatan yang datang peserta didik
Masalah yang terjadi dari peserta didik yaitu: kurangnya minat (kemauan) siswa, kurangnya motivasi diri dan lainnya sehingga tidak semangatbelajar atau dalam mematuhi peraturan dalam kelas.
c.    Hambatan dari lingkungan keluarga, dan
Ketika pendidik dan peserta didik ingin melakukan kegiatan, khususnya di sekolah (dalam kelas) pasti membutuhkan bantuan, dukungan dan kepercayaan dari luar (keluarga) atau dari masyarakat; sehingga pendidik merasa percaya diri (termotivasi) dan peserta didik dapat mematuhi aturan-aturan yang ada.
d.   Faktor dari Fasilitas
Dalam pengelolaan kelas tidak akan maksimal dan kondusif, jika alat (media), atau lainnya yang mendukung tidak memadai (tidak diperbaiki), karena hal ini akan menyulitkan kelancaran proses belajar-mengajar dalam kelas atau sebagai faktor penghambat dalam pengeloaan kelas.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Pendekatan berasal dari kata dekat yang berarti pendek, tidak jauh, hampir, akrab dan menjelang. Sementara pendekatan secara bahasa dapat diartikan sebagai proses atau cara perbuatan mendekati. Namun, secara istilah pendekatan bersifat aksiomatis (yang sudah jelas kebenarannya), menyatakan suatu pendirian, filsafat, keyakinan atau merupakan sebuah bahan pokok. Jadi, Pendekatan dalam manajemen kelas dapat diartikan sebagai cara pandang seorang guru dalam menentukan kegiatan mengelola kelas.
Jenis-jenis pendekatan dalam manajemen kelas di antaranya yaitu: pendekatan otoriter yang artinya pendekatan yang memberi pembatasan atau pengekangan pada peserta didik (berbicara dengan cara memerintah). Kedua pendekatan intimidasi merupakan suatu proses untuk mengawasi perilaku peserta didik dengan cara menggertak atau memberi ancaman. Dan ketiga pendekatan perubahan perilaku yaitu sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.
Sedangkan hambatan dalam pengelolaan kelas, ada empat faktor.Hambatan tersebut dari pendidik sendiri (masalah yang ada dalam wewenang guru di bidang studi), datangnya dari peserta didik, dari keluarga (kurangnya dukungan dari orang tua) dan faktor fasilitas.

B.       Saran
Di samping guru melakukan pendekatan seperti halnya di atas dalam mengatur kelas, sebenarnya guru tidak hanya menggunakan pendekatan tersebut, akan tetapi harus memiliki banyak ide dan teknik yang bervariasi agar menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan dan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyani, NovanArdy. Manajemen Kelas; Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Yamin, Martinis. Manajemen Pembelajaran Kelas; Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2012.


[1] Martinis Yamin, Manajemen Pembelajaran Kelas; Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran (Jakarta: Gaung Persada (GP Press), 2012), hlm. 34.
[2] Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 105.
[3]Ibid, hlm. 106.
[4] Novan Ardy Wiyani, Op. cit., hlm. 188.
[5]Martinis Yamin, Op, cit., hlm. 66.