BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk pengembangan sistem akuntansi tentunya perlu pengembangan
dari basis teorinya, sehingga sistem akuntansi tersebut bisa lebih bermanfaat
bagi pemakainya, lebih mudah mengembangkannya dan lebih mudah lagi dalam memprediksi
apa yang akan terjadi dimasa yang akan dating yang tentunya berkaitan dengan
praktik akuntansi itu sendiri. Teori akuntansi mengandung dua kata yaitu teori
dan akuntansi. Menurut Webster’s third new international dictionary mendefinisikan teori sebagai suatu susunan
yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk suatu bidang. Teori mencakup pertimbangan akan
tujuan laporan eksternal, didasarkan pada perspektif tertentu peran akuntansi, memprediksi
teori akuntansi positif, meprediksi bahwa kekuatan relative dari kelompok
pemangku kepentingan tertentu, penberian informasi akuntansi kepada orang-orang
diluar organisasi, memprediksi informasi akuntansi yang sah dan bahwa informasi
akuntansi dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan, mempertahankan
teori legitimasi, tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar
dari memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akntansi.
Teori didefinisikan sebagai konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu
pandanagan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar
variabel yang bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena.
B.
Rumusan Masalah
A.
Apa Pengertian
Teori Akuntansi?
B.
Bagaimana Struktur
Dalam Teori Akuntansi?
C.
Bagaimana
Tujuan Laporan Keuangan?
D.
Bagaimana
Postulat Akuntansi?
E.
Bagaimana
Konsep Teoritis Akuntansi?
F.
Bagaimana
Prinsip Dasar Akuntansi?
G.
Bagaimana
Standar Teknik Akuntansi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teori Akuntansi
Menurut Henderiken Teori adalah sebuah perangkat prinsip
hipotesis, konseptual dan pragmatis membentuk kerangka acuan umum untuk suatu
bidang penelitian. Sedangkan menurut FASB, Teori adalah sistem yang
koheren memiliki tujuan yang saling terkait dan fundamental yamg dapat
menyebabkan standar yang konsisten.
Struktur teori akuntansi adalah
elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman bagi pengembangan teori
dan perumusan standar atau teknik akuntansi.[1]
Tujuan teori akuntansi adalah menyediakan seperangkat prinsip dan
hubungan yang dapat menjelaskan praktik yang teramati dan meramalkan praktik
yang tidak teramati. Untuk mencapai sasaran dan tujuan ini teori akuntansi
menyiapkan seperangkat kriteria yang dapat diadopsi secara konsisten sebagai atribut
atas peristiwa-peristiwa ekonomi sehingga mudah mengenali pengaruh yang
ditimbulkannya dalam pelaporan keuangan.[2]
B.
Struktur Teori Akuntansi
Untuk memahami teori akuntansi, kita perlu terlebih dahulu mengenal
unsur-unsur atau elemen yang mendasari pembentukan teori akuntansi itu sendiri.
Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang
sesuai dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan.
Elemen-elemen tersebut adalah:
1.
Rumusan tentang
tujuan laopran keuangan
2.
Postulat
akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keungan.
3.
Konsep teori
akuntansi, yang dijabarkan dari rumusan tujuan laporan keuangan.
4.
Prinsip dasar
akuntansi, yang dijabarkan dari postulat dan konsep teoritis akuntansi.
5.
Standar atau
teknik akuntansi, yang merupakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan
sesuai dengan kebetulan para pemakai yang dirumuskan dari prinsip dasar
akuntansi.[3]
C.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir di suatu proses
akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan inforrmasi bagi para
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.[4] Dalam
merumuskan teori akuntansi, perumusan terhadap tujuan laporan keuangan adalah
merupakan hal yang paling mendasar. Profesi akuntansi, khususnya di Amerika,
telah banyak melakukan berbagai upaya dalam merumuskan tujuan laporan keuangan.
Berikut adalah rumusan tujuan laporan keuangan yang telah dijabarkan oleh AAA,
AICPA, dan FASB.
ASOBAT
American
Accounting Association (AAA) adalah sebuah organisasi akuntan pendidik yang
berfungsi memfasilitasi peningkatan dalam pendidikan akuntansi dan mempelajari
serta mengomentari masalah-masalah yang terkait dengan standar akuntansi. Pada
tahun 1966 AAA menerbitkan A Statement Of Basic Accounting Theory (ASOBAT):yang
berisi tentang rumusan tujuan akuntansi:
1.
Membuat keputusan
mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas dan menentukan sasaran serta
tujuan dari penggunaan sumber daya tersebut.
2.
Mengarahkan dan
mengendalikan sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya secara efektif.
3.
Memelihara dan
melaporkan pengamanan atas sumber daya (aktiva).
4.
Memfasilitasi
fungsi dan pengendalian sosial.
Trublood Committee Report
Presiden AICPA membentuk tim perumus tujuan laporan keuangan yang
dikenal dengan nama Trublood Committee.
Yang berhasil merumuskan tujuan laporan keuangan yang dimuat dalam
sebuah laporan yang berjudul “Objectives Of Financial Statements” yang
berisi tentang:
1.
Tujuan dasar
laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan
keputusan ekonomi.
2.
Melayani
pemakaian umum yang memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber daya yang
terbatas untuk memperoleh informasi dan pihak-pihak yang mengandalkan laporan
keuangan sebagai sumber informasinya yang mendasar mengenai aktivitas ekonomi
perusahaan.
3.
Memberikan
informasi yang berguna bagi investor dan kreditor untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas berdasarkan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian lainnya..[5]
D.
Postulat Akuntansi
Postulat akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya
dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan aspek ekonomi, politik,
sosial, dan hukum, dari suatu lingkungan dimana akuntansi beroperasi. Dengan
kata lain, postulat akuntansi adalah asumsi dasar mengenai lingkungan
akuntansi. Ada empat asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan
keuangan secara keseluruhan.[6]
Yaitu:
1.
Monetary Unit
Asssumption (Asumsi Unit
Moneter)
Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus
dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Dalam hal ini, uang
dianggap sebagai denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar
yang tepat bagi kepentingan pengukuran dan analisis akuntansi.
2.
Economic Entity
Assumption (Asumsi Entitas
Ekonomi)
Aktivitas entitas bisnis harus dapat dipisahkan dan dibedakan
dengan aktivitas pemilik dan dengan aktivitas dari setiap unit bisnis lainnya.
3.
Accounting
Period Assumption (Asumsi Priode
Akuntansi)
Pengguna laporan keuangan perlu diberi tahu tentang hasil kinerja
dan posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan
membandingkannya dengan perusahaan lain. Jadi, dalam hal ini informasi terkait
harus dilaporkan secara priodik.
4.
Going Concern
Assumption (Asumsi
Kesinambungan Usaha)
Perusahaan didirikan dengan maksud untuk dilikuidisi dalam jangka
waktu dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan terus beroperasi dalam
jangka waktu yang lama. Meskipun banyak mengalamai kegagalan bisnis,
diasumsikan bahwa perusahaan akan hidup cukup lama untuk menjalankan visi dan
misinya.
E.
Konsep Teoritis Akuntansi
Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri (aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya
dengan tujuan laporan keuangan, dan menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang
berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai dengan adanya pengakuan terhadap
kepemilikan pribadi.[7]
Berikut adalah konsep teori yang dipakai dalam perumusan prinsip dasar
akuntansi: [8]
1.
Proprietory Theory
Menurut
konsep ini entitas hanyalah merupakan agen atau wakil dari pemilik. Oleh karena
itu, yang menjaadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan adalah pemilik, bukan entitas. Menentukan dan menganalisis
besarnya kekayaan bersih yang menjadi hak pemilik. Konsep dari teori ini dalam
persamaan akuntansi:
Aktiva
– Kewajiban = Ekuitas Pemilik
|
2.
Entity Theory
Menurut
konsep ini, entitas (perusahaan) merupakan badan yang terpisah dan harus
dibedakan dari pemilik. Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi
dan penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Konsep dari teori
ini dalam persamaan akuntansi:
Aktiva = ekuitas
Aktiva =
Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham
|
3.
Fund Theory
Menurut konssep ini, yang menjadi pusat perhatian dari catatatan
akuntansi dan penyajian laporan adalah bukan terletak pada pemilik maupun
entitas, melainkan pada kelompok aktiva yang penggunaannya telah di batasi
untuk membayar atau memenuhi sejumlah kewajiban tertentu. Konsep teori ini
menganggap bahwa entitas merupakan sebuah unit dana, dimana kewajiban tertentu
ditetapkan sebagai batasan-batasan terhadap penggunaan aktiva. Menurut konsep
teori ini dalam persamaan akuntansi:
Aktiva =
Pembatasan Aktiva
|
F.
Prinsip Dasar Akuntansi
Peraturan umum yang dijabarkan dari tujuan laporan keuangan atau
konsep teoritis ang diganti dengan “Standard” definisi lain, prinsip ini
diartikan sebagai peraturan akuntansi yang menjadi dasar dalam pengembangan
teknik akuntansi. Istilah ini kad atau undang-undang yang bersifat umum yang
dimiliki yang dimaksudkan untuk menjadi pedoman bertindak, landasan atau
menjadi dasar untuk bertindak dan melakukan praktek.[9]
G.
Standar Teknik Akuntansi
Akuntasi
memiliki kerangka teori konseptual ini terdiri dari standar (teknik) dan pratik
yang sudah di terima umum karena kegunaan dan kelogisannya. Standar atau teknik
akuntansi adalah peraturan khusus yang di jabarkan dari prinsip dasar
akuntansi, yang mengatur tentang bagai mana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam
perusahaan. Inilah yang sebenarnya di gambarkan oleh Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) Indonesia, Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Amerika, dan
APB Statement (yang kemudian terakhir menjadi FASB Statement).[10]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Teori adalah
sebuah perangkat prinsip hipotesis, konseptual dan pragmatis membentuk kerangka
acuan umum untuk suatu bidang penelitian. Sedangkan menurut FASB Teori
adalah sistem yang koheren memiliki tujuan yang saling terkait dan fundamental
yamg dapat menyebabkan standar yang konsisten.
·
Struktur teori
akuntansi adalah elemen-elemen yang saling terkait dan menjadi pedoman bagi
pengembangan teori dan perumusan standar atau teknik akuntansi.
·
Laporan
keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir di suatu proses akuntansi.
Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan inforrmasi bagi para pemakainya
sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan kepurusan
·
Postulat
akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri
(aksioma), yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan
keuangan, dan menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosial, dan hukum, dari
suatu lingkungan dimana akuntansi beroperasi.
·
Standar atau
teknik akuntansi adalah peraturan khusus yang di jabarkan dari prinsip dasar
akuntansi, yang mengatur tentang bagai mana standar perlakuan pencatatan dan
pelaporan terhadap semua transaksi dan peristiwa ekonomi yang terjadi dalam
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Syafri Harahap Sofyan, Akuntansi Islam , Jakarta: Bumi
Aksara, 2004
Hery, Teori Akuntansi, Jakarta: Prenada Media Group, 2009s
Samryn, Pengantar Akuntansi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014
[1]
Hery, Teori Akuntansi ( Jakarta: Prenada Media Group 2009) hlm.91.
[2]
Samryn, Pengantar Akuntansi (Jakarta: Rajawali Pers 2014) hlm. 20.
[3]
Hery, Teori Akuntansi ( Jakarta: Prenada Media Group 2009) hlm.91.
[4]
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara 2004)
hlm.20.
[5]
Ibid, hlm. 94.
[6]
Ibid, hlm. 64.
[7]
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara 2004)
hlm.65.
[8] Hery,
Teori Akuntansi ( Jakarta: Prenada Media Group 2009) hlm. 94.
[9]
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam (Jakarta: Bumi Aksara 2004)
hlm.65.
[10]
Ibid, hlm.65.
No comments:
Post a Comment