
Sukma jiwa
Awan berjejer indah menari malam ini
yang
ku lihat terang terbias cahya rembulan
aku
terbang dari pangkuan malam
bersama
belaian janur yang terayun
terhembus
sepoi membawa kelam.
perlahan
kutelanjangi malam kelam itu
ku
ambil tabir malam dengan hasrat
menjadikannya
selimut
ku
tutup soca perlahan
kubiarkan
jasad
terbentang
diatas arungan lautan sunyi
kini,
kelam menjadikanku tumbal
bulan
bintang bertumpuk menawarkan keindahan
ku
meraih tapi aku tak bisa
itu
dekat ku tak sampai
jiwa
itu hilang dariku
meraung,
jiwa tak tau
sukma
terlantar jiwa tak tau
hinggalah
saat nanti sukma datang
setelah
mempertaruhkan tangis tawa atau
ditandainya
pusaka fajar
yang
mampu mencabik gelap jiwa.