Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Nilai-Nilai Syariah dalam Perdagangan

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Perdagangan atau bisnis di dalam al-Quran diungkapkan dengan menggunakan kata al-tijarah. Al-bai’u, tadayantum, dan isytara.[4] Al-Quran memandang bisnis (perdagangan) sebagai pekerjaan yang menguntungkan. Banyak instruksi di dalam al-Qur‟an, dalam bentuknya yang sangat detail, tentang praktek bisnis yang dibolehkan dan yang tidak diperbolehkan.
Ketetapan “boleh” dan “tidak” dalam kehidupan manusia telah dikenal sejak manusia pertama, Adam dan Hawa diciptakan. Seperti dikisahkan dalam kitab suci Al-Qur‟an, kedua sejoli ini diperkenankan oleh Allah memakan apa saja yang mereka inginkan di surga, namun jangan sekali-sekali mendekati sebuah pohon yang apabila dilakukan mereka akan tergolong orang-orang yang zalim.
Prinsip “boleh” dan “tidak” tersebut berlanjut dan dilanjutkan oleh para nabi-nabi yang diutus oleh Allah termasuk Nabi Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW. Mereka diutus untuk merealisir ketentuan sang Pencipta dalam seperangkat regulasi agar dapat mengarahkan manusia hidup bahagia di dunia. Tata nilai itu diletakkan sebagai regulator kehidupan guna mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh tingkah laku manusia yang cendrung egoistis dan liar. Tata nilai itulah yang disebut dengan etika .[5]
Kata-kata “etika” berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata ethos yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (character). Dalam kata lain seperti pemaknaan dan kamus Webster berarti “the distinguishing character, sentiment, moral nature, or guiding beliefs of a person group, or institution”



[4] Muhammad, Fauroni dan Lukman, Visi Al-Qur’an tentang Etika dan Bisnis (Jakarta: Salemba Empat, 2002), hlm. 54.
[5] Faisal Badroen, Suhendra, dkk, Etika Bisnis dalam Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 70.