Menurut Irawati, Rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen
keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan
dalam periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada
satu periode tertentu dengan cara membandingkan dua buah variabel yang diambil
dari laporan keuangan suatu perusahaan baik daftar neraca ataupun laba rugi.
A. Latar Belakang
Dunia
kerja khususnya perusahaan tidak hanya berkecipung dalam dunia konsumsi
sehari-hari yang merupakan kebutuhan pokok manusia, seperti halnya material
untuk makan ataupun sebagi bahan untuk tempat tinggal. Akan tetapi, beberapa
perusahaan juga memiliki kemampuan untuk memenuhi kepeluan yang sewaktu-waktu
tanpa diduga sangat dibutuhkan oleh manusia,seperti halnya obat. Sangat tidak
bisa dipungkira bahwa setiap orang pasti akan merasakan sakit, karena memang
manusia diciptaka sebagai makhluk yang lemah dan kapan saja sangat mungkin
untuk dapat merasakan sakit, baik itu dalam
taraf ringan, sedang atau berat
sekalipun.
Peran
itulah yang dilakukan oleh perusahaan PT. KIMIA FARMA Tbk, perusahaan yang
didirikan di Indonesia (di isi tentang orientasi perusahaan kimia KIMIA FARMA ).
Melalui
hal tersebut kami sangat tertarik teertang bagaimana posisi keuangan dan
kinerja perusahaan tersebut sejak 2 tahun terakhir.Analisis tersebut dilakukan
sebagai pedoman kelayakan untuk dipilih sebagai investasi, sehingga hal
tersebut mengindikasikan layak atau tidaknya saham perusahaan itu untuk
dimiliki.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
kondisi laporan keuangan persahaan dengan analisis rasio.
2.
Mengetahui kinerja keuangan perusahaan (berdasarkan
laporan keuangan perusahaan 2 tahun/2 periode terakhir).
BAB
II
TINJAUAN
KONSEP
A. PENGERTIAN
RASIO KEUANGAN
Analisa rasio adalah suatu angka
yang menunjukkan hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan. Hubungan
tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Menurut James C Van Horne, Rasio
keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh
dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Menurut Irawati, Rasio keuangan
merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan
sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu
ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode tertentu
dengan cara membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan
suatu perusahaan baik daftar neraca ataupun laba rugi.
Jadi rasio keuangan merupakan
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara
satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen
yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat
berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode
Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan
suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
1. Rasio
neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang ahnya bersumber dari neraca
2. Rasio
laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber darin
laporan laba rugi
3. Rasio
antarlaporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran),
baik yang ada di neraca maupun dilaporan laba rugi.
B. MANFAAT
ANALISIS RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan dapat dijadikan
sebagai pengevaluasi keuangan suatu perusahaan, posisi dan kinerja nya dimasa
lalu, saat ini, dan kemungkinannya dimasa depan. Sehingga kita bisa mengetahui
perkembangan dari perusahaan tersebut, dan dapat mempermudah manajer dalam
mengambil keputusan yang pas dan tepat bagi perusahaan tersebut.
Selain
itu, analisis rasio digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang
keadaan keuangan perusahaan.
C. BENTUK
BENTUK RASIO KEUANGAN
Berikut adalah
bentuk-bentuk Rasio Keuangan menurut beberapa tokoh :
Manurut
J. Fred Weston, bentuk-bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut.
1. Rasio
Likuiditas ( Liquiditiy Ratio )
Rasio
Likuiditas bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Rasio ini terbagi atas :
- Rasio
Lancar ( Current Ratio )
- Rasio
sangat Lancar ( Quick Ratio atau Acid Test Ratio )
2. Rasio
Solvabilitas ( Leverage Ratio )
Rasio Solvabilitas atau rasio Leverage bertujuan
untuk mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan dibiayai dengan dana
pinjaman.
- Total
utang dibandingkan dengan total aktiva
atau rasio utang ( Debt Ratio )
- Jumlah
kali perolehan bunga ( Times Interest Earned )
- Lingkup
biaya tetap ( Fixed Charge Coverage )
3. Rasio
Aktivity (Activity Ratio)
Rasio Aktivitas bertujuan mengukur
efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan dana.
- Perputaran
sediaan ( Inventory Turn Over )
- Rata-rata
jangka waktu penagihan / perputaran piutang ( Average Collection Period)
- Perputaran
aktiva tetap ( Fixed Assets Turn Over )
- Perputaran
total aktiva ( Total Assets Turn Over )
4. Rasio
Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio Profitabilitas bertujuan mengukur
efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui
kegiatan penjualan.
- Margin
laba penjualan ( Profit Margin On Sales )
- Daya
laba besar ( Basic Earning Power )
- Hasil
pengembalian total aktiva ( Return On Total Assets )
- Hasil
pengembalian ekuitas ( Return On Total Equity )
5. Rasio
Pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan memperrtahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian
dan sektor usahanya.
- Pertumbuhan
penjualan
- Pertumbuhan
laba bersih
- Pertumbuhan
pendapatan per saham
- Pertumbuhan
deviden per saham
6. Rasio
Penilaian (Valuation Ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran
kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya
investasi.
- Rasio
harga saham terhadap pendapatan
- Rasio
nilai pasar saham terhadap nilai buku
Menurut
James C van Horne, jenis rasio di bagi menjadi sebagai berikut:
1. Rasio
likuiditas ( Liquiditiy Ratio )
- Rasio
Lancar (current Ratio)
- Rasio
sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
2. Rasio
Pengungkit ( Leverage Ratio )
- Total
utang terhadap ekuitas
- Total
utang terhadap total aktiva
3. Rasio
Pencakupan ( Coverage Ratio )
- Bunga
Penutup
4. Rasio
Aktivitas ( Activity Ratio )
- Perputaran
Piutang (Receivable turn over)
- Rata-rata
Penagihan Piutang (Average collection period)
- Perputaran
Sediaan (Inventory turn over)
- Perputaran
total aktiva (total assets turn over)
5. Rasio
Profitabilitas ( Profitability Ratio )
- Margin
laba bersih
- Pengembalian
Investasi
- Pengembalian
ekuitas
Menurut Gerald, terdapat empat
kategori rasio, yaitu:
1. Activity
Analysis, evaluasi pendapatan dan out put secara umum dari aset perusahaan.
2. Liquidity
Analysis, mengukur keseimbangan sumber kas
perusahaan.
3. Long-Term
debt and solvency analysis
4. Provitability
analysis,
Menurut James O Gill, jenis rasio
keuangan terdiri dari sebagai berikut:
- Rasio Likuiditas (Liquiditiy
Ratio),
- Rasio
Lancar (Current Ratio)
- Rasio
perputaran kas
- Rasio
utang terhadap kekayaan bersih
2. Rasio
profitabilitas (profitability Ratio)
- Rasio
laba bersih
- Tingkat
laba atas penjualan
- Tingkat
laba atas investasi
3. Rasio
Efisiensi (activity Ratio)
- Waktu
pengumpulan piutang
- Perputaran
sediaan (Inventory turn over)
- Rasio
aktiva tetap terrhadap nilai bersih (total assets turn over)
- Rasio
perputaran investasi
Menurut
John J. Hampton, rasio keuangan digolongkan menjadi :
1. Rasio
Likuiditas
Rasio Likuiditas, bertujuan menguji
kecukupan dana, solvency perusahaan, kemampuan perusahaan membayar
kewajiban-kewajiban yang segera harus dipenuhi. Kategorinya antara lain:Rasio
Lancar (Current Ratio), Rasio
tunai (Quick Ratio), Perputaran Piutang (Receivable turn over),
Perputaran sediaan (Inventory turn over).
2. Rasio
profitabilitas
Rasio profitabilitas bertujuan mengukur
efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan. Misalnya margin keuntungan (profit margin), margin laba
kotor (gross profit margin),
perputaran aktiva (operating assets turn over), imbalan dari
hasil investasi (return on investment), dan rentabilitass modal sendiri
(return on equity).
3. Rasio
Kepemilikan
Rasio Kepemilikan berkaitan langsung
atau tidak langsung dengan keuntungan dan likuiditas. Membantu pemilik saham
dalam mengevaluasi aktivitas dan kebijaksanaan perusahaan yang berpengaruh
terhadap harga saham di pasaran. Misalnya keuntungan perlembar saham (earning
per share), nilai buku per lembar saham (book value per share), dan
rasio hutang dan modal sendiri (capital structure ratio).
Menurut
Lyn M. Fraser, rasio keuangan dapat digolongkan menjadi :
1. Rasio
Likuiditas (solvensi jangka pendek)
Rasio
Likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan uang tunai. Terdiri dari rasio lancar (currrent ratio),
rasio cepat (quick ratio), rasio aliran kas (cash flow liquidity
ratio).
2. Rasio
Aktivitas (efisiensi pengolahan aset)
Rasio
Aktivitas yaitu rasio yang mengukur liquiditas aktiva tertentu dan efisiensi
pengelolaan asset, terdiri dari rata-rata pengumpulan piutang (account
receivable in daysturn over), perputaran piutang ( account receivable
turn over), perputaran persediaan ( Inventory turn over), perputaran
aktiva tetap (fixed asset turn over),
perputaran total aktiva (asset turn over)
3. Rasio
Leverage (pembelanjaan dengan hutang dan pelunasannya)
Rasio
Leverage, yaitu rasio untuk mengukur sejauh mana pembelanjaan dilakukan dengan
hutang dibandingkan dengan modal, dan kemampuan untuk membayar bunga serta
beban tetap lain. Rasio ini terdiri dari debt to equity, TIER, fixed charge
coverage, cash flow adequacy.
4. Rasio
profitabilitas
Rasio
profitabilitas, yaitu rasio untuk mengukur kinerja perusahaan secara
keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan aktiva, kewajiban dan kekayaan.
Terdiri atas : gross profit margin, operating profit margin, net profit
margin, cash flow margin, ROA, ROE, dan cash return on assets.
Hubungan
rasio antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan dalam
komponen dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat possitif
maupun negatif tergantung rasio keuangannya.
Hubungan
rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri yang selaku bersifat
positif. Sedangkan hubungan antara rasio utang drngan rentabilitas modal
sendiri dapat bersifat positif ataupun negatif dan bahkan tidak berpengaruh
sama sekali. Dalam praktiknya, rentabilitas modal sendiri selain dipengaruhi
oleh rentabilitas ekonomi juga dipengaruhi oleh rasio utang.
Begitulah
penjelasan beberapa ahli tentang macam-macam dari Analisis Rasio. Namun, dari
sekian banyak macam rasio tersebut, rasio yang sering digunakan :
1. Rasio
likuiditas
2. Rasio
solvabilitas/Leverage
3. Rasio
profitabilitas/rentabilitas
4. Rasio
Aktivitas