Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Pengertian Konsep Strategi Pemasaran dalam Produk Life Cycle (Makalah Lengkap)

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Pada kesempatan ini, kami akan share makalah tentang Pengertian Konsep Strategi Pemasaran dalam Produk Life Cycle dalam Kajian Manajemen Pemasaran Lembaga Keuangan Syariah. makalah dibawah ini sangat lengkap dengan referensinya. semoga bermanfaat. hubungi kami jika anda ingin medapatkan makalah ini. terima kasih.





BAB I
PENDAHULUAN
  
      A.    Latar Belakang
Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan  tersebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan  penjualan  produk  atau jasa yang mereka produksi. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.
Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantarannya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.
Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan hal ini akan sangat membantu dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan Dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan berlangsung.  Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen.

      B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan konsep Strategi?
2.      Bagaimana Strategi pemasaran dalam produk life cycle?

      C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dan konsep Strategi.
2.      Untuk mengetahui Strategi pemasaran dalam produk life cycle.


BAB II
PEMBAHASAN

     A.    Pengertian dan Konsep Strategi
Istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia yang berarti kepemimpinan. Strateg juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah–daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert.Jr (2001), konsep strategi dapat di definisikan berdasarkan  2 prespektif yang berbeda yaitu: (1) dari  perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intends todo), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does)[1].
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat di definisikan sebagai  program  untuk menentukan  dan mencapai  tujuan  organisasi  dan implementasi misinya. Artinya, bahwa para manajer memainkan peranan penting yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.
Sedangkan dalam konteks pemasaran, arti kata strategi dihubungkan dengan segala aktivitas pemasaran dan sasaran-sasaran pemasaran. Strategi pemasaran adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang disiapkan oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya. Strategi merupakan katalisator atau elemen pengolahan atau tujuan-tujuannya. Seperti halnya manajemen, pengembangan strategi pemasaran merupakan sebuah seni dan merupakan sebuah produk logika dan kreativitas. Jadi dengan demikian strategi pemasaran merupakan keterkaitan antara sasaran-sasaran dan hasil.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, 1990);
  1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
  2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi
  3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.
  4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
  5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.[2]
Di dalam buku konsep manajemen strategis, david menjelaskan bahwa ada beberapa jenis strategi alternative[3]. Berikut ini adalah jenis-jenis strategi alternative yang dibagi ke dalam 4 kelompok besar yaitu:

     1.      Strategi integrasi
Strategi integrasi adalah jenis strategi yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing. Jenis-jenis integrasi adalah sebagai berikut:
      a.       Integrasi ke masa depan
Integrasi ke depan adalah jenis integrasi yang berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau paritel.
      b.      Integrasi ke belakang
Integrasi ke belakang adalah jenis integrasi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.
      c.       Integrasi horizontal
Integrasi horizontal adalah jenis strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing.
 
      1.      Strategi intensif
Strategi intensif adalah jenis strategi yang mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik.
      a.       Penetrasi pasar
Penetrasi pasar adalah jenis strategi yang mengusahakan peningkatan pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
      b.      Pengembangan pasar
Pengembangan pasar adalah jenis strategi yang memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru.
      c.       Pengembangan produk
Pengembangan produk adalah jenis strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru.
      
      2.      Strategi diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah suatu jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau jasa baru untuk membantu meningkatkan penjualan perusahaan.
      a.       Difersifikasi terkait
Difersifikasi terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan yang lama.
      b.      Diversifikasi tak terkait
Diversifikasi tak terkait adalah jenis strategi dimana perusahaan menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan sama sekali dengan garis bisnis perusahaan sebelumnya.


      3.      Strategi defensif
Strategi defisit adalah jenis strategi dimana kondisi perusahaan sedang mengalami penurunan sehingga harus melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk  meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun.
a.         Penciutan
Penciutan adalah strategi dimana dilakukan pengelompokan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun.
b.        Divestasi
Divestasi adalah strategi dimana dilakukan penjualan suatu divisit atau bagian dari sebuah organisasi.
c.         Likuidasi
Likuidasi adalah strategi dimana dilakukan penjualan seluruh aset perusahaan secara terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujudnya.


   
      B.     Strategi Pemasaran Dalam Produk Life Cycle
Siklus hidup produk (bahasa Inggris: Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk atau organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan pemotongan harga.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.[4]
Strategi pemasaran dalam siklus hidup produk (Product Life Cycle)
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
       1.      Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahap perkenalan adalah periode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai adanya sebuah produk baru. Promosi produk dimaksudkan untuk memperkenalkan produk tersebut dan membuat konsumen mengetahui keberadaannya. Adapun strategi pemasaran tahap perkenalan yaitu sebagai berikut:      
      a.       Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
      b.      Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
      c.       Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan persaingan pasar yang paling besar.
      d.      Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
            Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.
      2.      Tahap Pertumbuhan (Growth)
            Tahap pertumbuhan adalah periode dimana penjualan produk meningkat dengan pesat. Pada tahap ini keuntungan rata-rata industri menunjukkan titik puncak untuk kemudian mulai menurun. Inovator memperoleh manfaat keuntungan dari banyaknya konsumen yang membeli produk.
          Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
      a.       Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
     b.      Perusahaan menambahkan model-model baru dan produk-produk penyerta seperti, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama.
      c.       Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
      d.      Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
      e.       Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising).
f.       Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
  
      3.      Tahap Kedewasaan (Maturity)
            Tahap kedewasaan adalah periode dimana penjualan produk-produk pesaing tambahan telah memasuki pasar, dan penjualan produk mulai stabil karena meningkatnya persaingan. Tahap kedewasaan pasar terjadi ketika penjualan industri mulai mengalami stignasi dan persaingan antar perusahaan semakin tajam. Dalam tahap kedewasaan disini terdapat beberapa strategi pemasaran yaitu sebagai berikut:
      a.       Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
      b.      Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
      c.       Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
    d.      Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
      e.       Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f.       Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
     g.      Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
      h.      Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
  
      4.      Tahap Penurunan (Decline)
            Tahap penurunan adalah periode dimana penjual produk mengalami penurunan, baik karena menurunnya konsumen untuk jenis produk tersebut atau karena pesaing mengambil banyak keuntungan pasar. Jika perusahaan tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi fase penurunan sebagian produknya, perusahaan tersebut mengalami penurunan bisnis secara tiba-tiba. Beberapa perusahaan biasanya mulai melakukan persiapan dua tahun atau lebih sebelum fase penurunan yang diantisipasi terjadi dengan merencanakan perubahan atas produk dan atau jasa yang diberikannya.
       Berikut strategi pemasaran tahap penurunan yaitu sebagai berikut:
      a.       Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
      b.      Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
      c.       Mencari pasar baru.
      d.      Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi.
     e.       Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f.       Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat.
      g.      Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.[5]


BABIII
PENUTUP
      A.    Kesimpulan
Strategi dalam konteks pemasaran dihubungkan dengan segala aktivitas pemasaran dan sasaran-sasaran pemasaran. Strategi pemasaran adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang disiapkan oleh sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya. Strategi merupakan katalisator atau elemen pengolahan atau tujuan-tujuannya. Seperti halnya manajemen, pengembangan strategi pemasaran merupakan sebuah seni dan merupakan sebuah produk logika dan kreativitas. Jadi dengan demikian strategi pemasaran merupakan keterkaitan antara sasaran-sasaran dan hasil.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Sedangkan Siklus hidup produk (Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusian yang luas dan tersebar. Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb.


DAFTAR PUSTAKA
Fuadi, Munir. Hukum Dagang Internasional, Bandung, PT.Citra Aditya bakti, 2004.
Tjiptono, fandy. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2011.
Sudarmo, Indriyo gito. Manajemen strategis,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2012.
Kotler, Philip. Dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid  1. Jakarta: Erlangga, 2008.

[1]H.Indriyo Gito sudarmo, Manajemen strategis, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2012), hlm. 183-184
[2] Fandy Tjiptono,  Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2011), Hlm. 60.
[3] Ibid.192
                [4] Philip kotler, Dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid  1, (Jakarta: Erlangga, 2008), Hlm. 70.
[5] Munir fuadi, Hukum Dagang Internasional, (Bandung, PT.Citra Aditya bakti, 2004), Hlm. 50