Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Kekeliruan Berpikir

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Kekeliruan berpikir merupakan salah satu akibat yang terjadi apabila seseorang terlalu tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan.

   A.    PENDAHULUAN
Terkadang pada saat berpikir menghadapi hambatan-hambatan yang membuat pemikiran kita melenceng dari jalan yang benar dan lurus, dan dapat menghalangi untuk sampai pada keadaan atau tujuan yang hendak kita capai. Dan apabila sudah sampai pada keadaan yang demikian, maka pemikiran bakal kehilangan nilai yang benar atau kesimpulan yang diambilpun tidak lagi benar.

    B.     PEMBAHASAN
1.   Pengertian Kekeliruan Berpikir
Kekeliruan berpikir berasal dari dua kata kunci yaitu keliru dan berpikir. Keliru ialah suatu anggapan yang salah terhadap suatu hal. Sedagkan berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Jadi, kekeeliruan erpikir  adalah suatu anggaan yang salah dalam mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Kekeliruan berpikir merupakan salah satu akibat yang terjadi apabila seseorang terlalu tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan.

2.   Macam-macam kekeliruan berpikir
Adapun bentuk-bentuk kesalahan berpikir itu adalah sebagai berikut:
a.       Generalisasi sepintas
Generalisasi sepintas ini biasanya berasala dari sikap mental yang lamban dan tidak mau berpayah-payah mengadakan penelitian lebih jauh lagi terhadap sebuah keputusan atau pernyataan.
Contoh:  Dia orang madura melakukan carok.
 Berarti semua orang madura suka carok

b.      Analogi yang pincang
Kesalahan ini biasanya disebut juga sebagai analogi yang palsu atau tergesa-gesa, yaitu kesalahan karena membuat persesuaian atau parbandingan yang nampak benar, dengan cara membandingkan dua kata yang sama dengan istilah yang sama sekali baerbeda dan tidak ada hubungannya.
Contoh:  Kepala Negara, dengan
 Kepala Manusia

c.       Semua alih-alih beberapa
         Semua alih-alih beberapa ini dikatakan cacat, adalah apabila premis mayor yang menjadi gantungan benar salahnya suatu kesimpulan dinyatakan dengan universal (semua). Padahal kata “semua” tersebut tidak memberi jaminan kebenaran isi suatu pernyataan.
Contoh:  Semua orang rusia kmunis
 Hasan adalah orang rusia
 Jadi Hasan adalah komunis

d.      Kesalahan hubungan kausal
Dari rangkaia berpikir sebab akibat, sering timbul kesalahan, karena selalu beranggapan bahwa peristiwa sebelumnya senantiasa menjadi sebab bagi peristiwa berikutnya.
Contoh: Karena matahari terbit sesudah ayam berkokok, lalu dikatakan bahwa kokok ayamlah yang menyebabkan terbitnya matahari.

e.       Berdasarkan pristise seseorang
         Kekeliruan berfikir karena mendasarkan diri pada pristise (wibawa) seseorang tetapi di pergunakan untuk permasalahan diluar otoritasnya ahli tersebut.
Contoh:  Bangunan ini sungguh kokoh, sebab dokter Haris mengatakan demikian. (Dokter Haris adalah ahli kesehatan, bukan insinyur bangunan)

f.       Kekeliruan karena mengguakan argumen yang berpkir
         Kekeliruan berpikir karena menarik konklusi dari satu premis kemudian premis itu dijadikan konklusi.
Contoh: Ekonomi negara X tidak baik karena banyak pegawai yang .    Mengapa banyak pegawai yang korupsi? Jawabanya karena ekonomi negara kurang baik.
g.      Kekeliruan karena alasan terlalu sederhana
         Kekeliruan berpikir karena berargumentasi dengan alasan yang tidak kuat atau tidak cukup bukti. Misalnya: kendaraan buatan honda adalah yang terbaik, karena paling banyak peminatnya.

h.      Kekliruan karena komposisi
         Yaitu kekelirusn berpikir karena menetapkan sifat yang ada pada bagian untuk menyifati keseluruhan, seperti mur ini sangat ringan, karena itu mesinya tentu ringan juga.

i.        Kekeliruan karena tekanan
         Kekeliruan berpikir karena salah memberikan tekanan pada pengucapan. Misalnya: Ibu, ayah pergi. (yang hendak dimaksud adalah ibu dan ayah pergi, tetapi karena salah tekanan maka maknya berubah seolah memberitahu ibu jika ayah pergi).

Sedangkan kesalahan berfkiar yang di kemukakan oleh prof. I R Poedjawijatana dalam bukunnya Logika Filsafat Berpikir, disebutkan antara lain:
a.       Circulus vitiosus (lingkaran salah)
         Adalah suatu lingkaran jala berfiikir yang tidak diketahui ujung pangkalnya. Misalnya, orang hedak menerangkan mengapa sabenarnya keadaan ekonomi pada suatu daerah jelek. Dikatakanya; keadaan ekonomi disana jelek, sebab para pegawai tidakjujur. Kemudian dikatakan; mengapa pegai tidak jujur, dikatakan karena ekonomi jelek.
         Disini kita kembali kepada pangkal pikir yang harus dibuktikan lagi kebenarannya.

b.      Pertukaran kata dengan pengertian
         Apabila kata ditukar pengertiannya kepada pengertian lain yang berbeda jauh dengan pengertian semula, maka akan kacaulah jalan pikiran dan terjadi kesalahan. Misalnya: dikatakan bahwa madu itu manis, mungkin saja madu itumanis karna yang dimaksud adalah madu asli. Tapi bisa saja menyalahkan manisnya madu tersebut, karena sangat menyakitkan, karena yang dimaksud adalah madu sebagai istri kedua.

c.       Metabasis (ganti dasar)
         Kerap kali jalan pikiran itu mengalami peralihan dasar. Misalnya: dikatakan bahwa orang itu pintar, maka disebutlah orang itu baik. Disini jalan pikiran kita mengalami peralihan dasar, dari bidang lmu ke bidang etika.

Didalam ilmu mantiq dikenal kesalahan dalam penjelasan. Kesalahan ini dapat terjadi pada materi dan pengertian.
a.       Kesalahan pada materi, ialah apabila salah satu dari kedua premisnya itu tidak benar.
Contoh:  Unta itu hewan
               Setiap hewan itu berpikir
 Berarti unta itu berpikir
b.      Kesalahan pada pengertian, ialah apabila salah mengartikan kata yang memiliki arti majas.
Contoh:  Ini kembang sedang mekar
 Yang mekar menjadi rebutan perjaka
 Kembang menjadi rebutan perjaka 

3.   Sebab-sebab kesalahan berpikir
Sebab-sebab terjadinya kesalahan berpikir diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Tergesa-gesa yang menyebabkan kuang teliti dan kurang hati-hati dalam membahas sesuatu.
b.      Adanya emosi, ialah memberikan keputusan, mengikuti suara hati, atau nafsunya dan tidak mengikuti hasil pertimbangan akalnya.
c.       Senang dengan adanya perselisihan, ialah dalam berpikir ia tidak mencari atau tdak mengutamakan kebenaran, tetapi ia lebih senang kepada kemenangan dalam mempertahankan pendapatnya.

4.      Cara mengatasi kesalahan berpikir
Untuk mencapai kesimpulan yang benar, sebagai tujuan utama dalam mempelajari ilmu logika, maka mencermati dan memeperhatikan kesalahan-kesalahan dalam pemikiran atau dalam setiap pembahasan, perlu mendapatkan perhatian. Sebab dengan memeperhatikan masalah-maslah tersebut kita dapat menghindari dan mencapai kebenaran pemikiran yang menjadi tujuan ilmu ini.
   
      C.    KESIMPULAN
Kekeliruan berpikir merupakan salah satu akibat yang terjadi apabila seseorang terlalu tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan.
Adapun bentuk-bentuk kesalahan berpikir itu yaitu generalisasi sepintas, analogi yang pincang, semua alih-alih beberapa, kesalahan hubungan kausal,  berdasarkan pristise seseorang dan lain sebagainya. Sedangkan kesalahan berfkiar yang di kemukakan oleh prof. I R Poedjawijatana dalam bukunnya Logika Filsafat Berpikir, yaitu circulus vitiosus (lingkaran salah), pertukaran kata dengan pengertian, danmetabasis (ganti dasar). Sedagkan didalam ilmu mantiq dikenal kesalahan dalam penjelasan. Kesalahan ini dapat terjadi pada materi dan pengertian.
Sebab-sebab terjadinya kesalahan berpikir diantaranya adalah sebagai berikut tergesa-gesa, adanya emosi, dan senang dengan adanya perselisihan.
Untuk  mengatasi kesalahan berpikir yaitu dengan cara mencermati dan memahami keadaan atau kesalahan yang terjadi sebelum memberikan kesimpulan atas suatu keadaan.

DAFTAR RUJUKAN
Mundiri, Logika,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014)

Tiam, Sunardji Dahri, Ilmu Mantiq,(Malang: Intrans Publishing,2016)