Kekeliruan berpikir merupakan salah satu akibat yang terjadi apabila seseorang terlalu tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan.
A.
PENDAHULUAN
Terkadang pada saat berpikir menghadapi hambatan-hambatan yang
membuat pemikiran kita melenceng dari jalan yang benar dan lurus, dan dapat
menghalangi untuk sampai pada keadaan atau tujuan yang hendak kita capai. Dan
apabila sudah sampai pada keadaan yang demikian, maka pemikiran bakal
kehilangan nilai yang benar atau kesimpulan yang diambilpun tidak lagi benar.
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kekeliruan Berpikir
Kekeliruan berpikir berasal dari dua kata kunci yaitu keliru dan
berpikir. Keliru ialah suatu anggapan yang salah terhadap suatu hal. Sedagkan
berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu. Jadi, kekeeliruan erpikir
adalah suatu anggaan yang salah dalam mempertimbangkan dan memutuskan
sesuatu. Kekeliruan berpikir merupakan salah satu akibat yang terjadi apabila
seseorang terlalu tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan.
2.
Macam-macam
kekeliruan berpikir
Adapun bentuk-bentuk kesalahan berpikir itu adalah sebagai berikut:
a.
Generalisasi
sepintas
Generalisasi sepintas ini biasanya berasala dari sikap mental yang
lamban dan tidak mau berpayah-payah mengadakan penelitian lebih jauh lagi
terhadap sebuah keputusan atau pernyataan.
Contoh: Dia orang madura melakukan carok.
Berarti semua orang madura suka carok
b.
Analogi yang
pincang
Kesalahan ini biasanya disebut juga sebagai analogi yang palsu atau
tergesa-gesa, yaitu kesalahan karena membuat persesuaian atau parbandingan yang
nampak benar, dengan cara membandingkan dua kata yang sama dengan istilah yang
sama sekali baerbeda dan tidak ada hubungannya.
Contoh: Kepala Negara, dengan
Kepala Manusia
c.
Semua alih-alih
beberapa
Semua alih-alih beberapa ini dikatakan
cacat, adalah apabila premis mayor yang menjadi gantungan benar salahnya suatu
kesimpulan dinyatakan dengan universal (semua). Padahal kata “semua” tersebut
tidak memberi jaminan kebenaran isi suatu pernyataan.
Contoh: Semua orang rusia kmunis
Hasan adalah orang rusia
Jadi Hasan adalah komunis
d.
Kesalahan
hubungan kausal
Dari
rangkaia berpikir sebab akibat, sering timbul kesalahan, karena selalu
beranggapan bahwa peristiwa sebelumnya senantiasa menjadi sebab bagi peristiwa
berikutnya.
Contoh: Karena matahari terbit sesudah ayam berkokok, lalu dikatakan
bahwa kokok ayamlah yang menyebabkan terbitnya matahari.
e.
Berdasarkan
pristise seseorang
Kekeliruan berfikir karena mendasarkan
diri pada pristise (wibawa) seseorang tetapi di pergunakan untuk permasalahan
diluar otoritasnya ahli tersebut.
Contoh: Bangunan ini sungguh kokoh, sebab dokter
Haris mengatakan demikian. (Dokter Haris adalah ahli kesehatan, bukan insinyur
bangunan)
f.
Kekeliruan
karena mengguakan argumen yang berpkir
Kekeliruan berpikir karena menarik
konklusi dari satu premis kemudian premis itu dijadikan konklusi.
Contoh: Ekonomi negara X tidak baik karena banyak pegawai yang
. Mengapa banyak pegawai yang korupsi?
Jawabanya karena ekonomi negara kurang baik.
g.
Kekeliruan
karena alasan terlalu sederhana
Kekeliruan berpikir karena
berargumentasi dengan alasan yang tidak kuat atau tidak cukup bukti. Misalnya:
kendaraan buatan honda adalah yang terbaik, karena paling banyak peminatnya.
h.
Kekliruan
karena komposisi
Yaitu kekelirusn berpikir karena
menetapkan sifat yang ada pada bagian untuk menyifati keseluruhan, seperti mur
ini sangat ringan, karena itu mesinya tentu ringan juga.
i.
Kekeliruan
karena tekanan
Kekeliruan berpikir karena salah
memberikan tekanan pada pengucapan. Misalnya: Ibu, ayah pergi. (yang hendak
dimaksud adalah ibu dan ayah pergi, tetapi karena salah tekanan maka maknya berubah
seolah memberitahu ibu jika ayah pergi).
Sedangkan kesalahan berfkiar yang di kemukakan oleh prof. I R
Poedjawijatana dalam bukunnya Logika Filsafat Berpikir, disebutkan antara lain:
a.
Circulus
vitiosus (lingkaran salah)
Adalah suatu lingkaran jala berfiikir
yang tidak diketahui ujung pangkalnya. Misalnya, orang hedak menerangkan
mengapa sabenarnya keadaan ekonomi pada suatu daerah jelek. Dikatakanya;
keadaan ekonomi disana jelek, sebab para pegawai tidakjujur. Kemudian
dikatakan; mengapa pegai tidak jujur, dikatakan karena ekonomi jelek.
Disini kita kembali kepada pangkal
pikir yang harus dibuktikan lagi kebenarannya.
b.
Pertukaran kata
dengan pengertian
Apabila kata ditukar pengertiannya
kepada pengertian lain yang berbeda jauh dengan pengertian semula, maka akan
kacaulah jalan pikiran dan terjadi kesalahan. Misalnya: dikatakan bahwa madu
itu manis, mungkin saja madu itumanis karna yang dimaksud adalah madu asli.
Tapi bisa saja menyalahkan manisnya madu tersebut, karena sangat menyakitkan,
karena yang dimaksud adalah madu sebagai istri kedua.
c.
Metabasis
(ganti dasar)
Kerap kali jalan pikiran itu mengalami
peralihan dasar. Misalnya: dikatakan bahwa orang itu pintar, maka disebutlah
orang itu baik. Disini jalan pikiran kita mengalami peralihan dasar, dari
bidang lmu ke bidang etika.
Didalam ilmu mantiq dikenal kesalahan dalam penjelasan. Kesalahan
ini dapat terjadi pada materi dan pengertian.
a.
Kesalahan pada
materi, ialah apabila salah satu dari kedua premisnya itu tidak benar.
Contoh: Unta itu hewan
Setiap hewan itu berpikir
Berarti unta itu berpikir
b.
Kesalahan pada
pengertian, ialah apabila salah mengartikan kata yang memiliki arti majas.
Contoh: Ini kembang sedang mekar
Yang mekar menjadi rebutan perjaka
Kembang menjadi rebutan perjaka
3.
Sebab-sebab
kesalahan berpikir
Sebab-sebab terjadinya kesalahan berpikir diantaranya adalah
sebagai berikut:
a.
Tergesa-gesa
yang menyebabkan kuang teliti dan kurang hati-hati dalam membahas sesuatu.
b.
Adanya emosi,
ialah memberikan keputusan, mengikuti suara hati, atau nafsunya dan tidak
mengikuti hasil pertimbangan akalnya.
c.
Senang dengan
adanya perselisihan, ialah dalam berpikir ia tidak mencari atau tdak
mengutamakan kebenaran, tetapi ia lebih senang kepada kemenangan dalam
mempertahankan pendapatnya.
4.
Cara mengatasi
kesalahan berpikir
Untuk mencapai kesimpulan yang benar, sebagai tujuan utama dalam
mempelajari ilmu logika, maka mencermati dan memeperhatikan kesalahan-kesalahan
dalam pemikiran atau dalam setiap pembahasan, perlu mendapatkan perhatian. Sebab
dengan memeperhatikan masalah-maslah tersebut kita dapat menghindari dan
mencapai kebenaran pemikiran yang menjadi tujuan ilmu ini.
C.
KESIMPULAN
Kekeliruan
berpikir merupakan salah satu akibat yang terjadi apabila seseorang terlalu
tergesah-gesah dalam mengambil kesimpulan.
Adapun bentuk-bentuk kesalahan berpikir itu yaitu generalisasi
sepintas, analogi yang pincang, semua alih-alih beberapa, kesalahan hubungan
kausal, berdasarkan pristise seseorang
dan lain sebagainya. Sedangkan kesalahan berfkiar yang di kemukakan oleh prof.
I R Poedjawijatana dalam bukunnya Logika Filsafat Berpikir, yaitu circulus
vitiosus (lingkaran salah), pertukaran kata dengan pengertian, danmetabasis
(ganti dasar). Sedagkan didalam ilmu mantiq dikenal kesalahan dalam penjelasan.
Kesalahan ini dapat terjadi pada materi dan pengertian.
Sebab-sebab terjadinya kesalahan berpikir diantaranya adalah
sebagai berikut tergesa-gesa, adanya emosi, dan senang dengan adanya
perselisihan.
Untuk mengatasi kesalahan
berpikir yaitu dengan cara mencermati dan memahami keadaan atau kesalahan yang
terjadi sebelum memberikan kesimpulan atas suatu keadaan.
DAFTAR RUJUKAN
Mundiri, Logika,(Jakarta:
Rajawali Pers, 2014)
Tiam, Sunardji Dahri, Ilmu Mantiq,(Malang:
Intrans Publishing,2016)