Chi-square Test atau Uji Chi Kuadratadalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis di mana dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
kasus dimana -ariabel yang dihubungkan bersifat
numerik, maka analisis menggunakan korelasi merupakan salah satu pilihan.
%amun, jika kedua -ariabel yang dihubungkan bersifat kategorik, maka penggunaan
analisis korelasi tidak bisa lagi digunakan karena angka pada suatu kategori
hanya berupa kode bukan nilai yang sebenamya sehingga operasi aritmatika tidak
sah untuk kasus data kategorik. lasan yanglain mengapa analisis korelasi tidak
bisa digunakan pada data kategorik karena salah satutipe -ariabel kategorik
adalah nominal yang tidak bisa diurutkan kategorinya. Pemberian urutan yang
berbeda jelas akan memberikan nilai korelasi yang berbeda pula sehingga dua
orang yang menghitung nilai korelasi besar kemungkinan memberikan hasil yang
tidak sama. #ntuk itulah maka analisis /hi0s1uare yang akan digunakan untuk
men/ari apakah ada hubungan 2asosiasi3 dan perbedaan 2komparasi3 antar
-ariabel0-ariabel kategorik tersebut.Beberapa formula
statistika disusun berdasarkan asumsi0asumsi tertentu. 4ormula tersebut dapat
menggambarkan sebuah fenomena ketika asumsi0asumsi
tersebut terpenuhi. Oleh karena itu, jika kita memakai formula tersebut maka data yang diharapkan sesuai dengan asumsi
sebuah formula penelitian. Berkaitan dengan
hal tersebut makalah ini dapat dijadikan referensi
untuk meningkatkan pemahaman /hi s1uare 2kai kuadrat3 dan uji prasyarat
analisis yang baik dan benar di dalam sebuah penelitian
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan teknik Chi-Square test?
2.
Apa
saja fungsi teknik Chi-Square test?
3.
Bagaimana
cara menghitung dan menginterpretasikan hasil teknik Chi-Square test?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian teknik Chi-Square test
2.
Untuk
mengetahui fungsi teknik Chi-Square test
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Chi-Square test
Chi-square Test atau Uji Chi Kuadratadalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan
perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi
harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Teknik analisis data ini digunakan untuk
menguji hipotesis di mana dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas,
data berbentuk nominal dan sampelnya besar[1].
Dalam teknik chi-square test ini, kita
mengenal dua jenis istilah yang akan menjadi dasar perhitungan, yaitu frekuensi
observasi (Oi) and frekuensi harapan (Ei). Frekuensi observasi (Oi) adalah
frekuensi yang datanya diperoleh langsung dari pengamatan di lapangan,
sehingga nilainya diperoleh dari masing-masing data yang diperoleh pada saat
melakukan pengamatan. Sedangkan frekuensi harapan (Ei) ialah frekuensi yang
diperoleh dari perhitungan dengan rumus yang didasarkan dari nilai rata-rata,
standar deviasi, yang diperoleh dari jumlah data observasi[2].
2.
Fungsi
Chi-Square test
Uji
chi kuadrat berguna untuk:
a.
Menguji ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent
test)
b.
Menguji apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity
test)
c.
Menguji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness
of fit test)
3.
Cara
Mencari Nilai Chi-Square
a.
Rumus
Chi-Square[3]
Sebagai rumus dasar dari uji Chi Kuadrat
adalah :
Keterangan::
O = frekuensi hasil observasi,
O = frekuensi hasil observasi,
E = frekuensi yang diharapkan,
Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah
Sekolom) / Jumlah data
df = (B-1) (K-1)
b.
Contoh
Teknik Chi-Kuadrat Untuk Mengetes Signifikansi Korelasi 2 Variabel
Suatu survey ingin mengetahui apakah
ada hubungan Asupan Lauk dengan kejadian Anemia pada penduduk desa X. Kemudian
diambil sampel sebanyak 120 orang yang terdiri dari 50 orang asupan
lauknya baik dan 70 orang asupan lauknya kurang. Setelah dilakukan pengukuran
kadar Hb ternyata dari 50 orang yang asupan lauknya baik, ada 10 orang yang
dinyatakan anemia. Sedangkan dari 70 orang yang asupan lauknya kurang ada 20
orang yang anemia.
Jawab
:
a.
Langkah 1 : Tentukan
Hipotesisnya terlebih dahulu:
Ho : P1 = P2 (Tidak ada perbedaan yang
signifikan pada proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut)
Ho : P1 ≠ P2 (Ada perbedaan yang signifikan pada
proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut)
b.
Langkah 2 : Buatlah Tabel
bantu untuk untuk mempermudah perhitungan
Asupan Lauk
|
Anemia
|
Jumlah
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
Kurang
|
20
O1
|
50
O2
|
70
|
Baik
|
10
O3
|
40
O4
|
50
|
Jumlah
|
30
|
90
|
120
|
Kontingensi 2x2
c. Langkah 3 :Kemudian
tentukan nilai observasi (O) dan nilai ekspektasi (E) :
d. Langkah 4: Masukan hasil tersebut ke dalam
rumus :
Cara
lain:
= 1,143
e. Langkah 5 :
Perhitungan selesai, sekarang kita menentukan nilai tabel pada taraf nyata/alfa
= 0.05. Sebelumnya kita harus menentukan nilai df-nya. Karena tabel kita 2x2,
maka nilai df = (2-1)*(2-1)=1.
Dari tabel chi kudrat di atas pada
df=1 dan alfa=0.05, diperoleh nilai tabel = 3.841. Sehingga χ2
hitung < χ2 tabel = 1.143 < 3.841.
f.
Langkah 6 : Interpretasikan
hasil perhitungan data
Bila nilai hitung lebih kecil dari
nilai tabel, maka H0 gagal ditolak, sebaliknya bila nilai hitung lebih besar
atau sama dengan nilai tabel, maka H0 ditolak. Dari perhitungan di atas
menunjukan bahwa χ2 hitung < χ2 tabel, sehingga
H0 diterima[4],
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada proporsi anemia pada kelompok
dengan asupan lauk baik dan kelompok dengan asupan lauk kurang yang pula
bermakna bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara asupan lauk dengan
proporsi anemia.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Chi-Square
test merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan
frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan
(Ei) suatu kategori tertentu. Jenis teknik analisis data ini berguna untuk menguji ada tidaknya asosiasi antara
2 variabel (Independent test), menguji apakah suatu kelompok homogen
atau tidak (Homogenity test), Menguji kenormalan data dengan melihat
distribusi data (Goodness of fit test).
2.
Saran
Penulisan
makalah ini masih belum sempurna, sehingga penulis menyarankan agar pembaca
juga membaca referensi lain terkait chi-square test untuk memperdalam pemahaman
terhadap materi ini.
[1] Dr. Sugiono, Statistik
untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 1997), hlm.108.
[2]http://faalamsyah.lecture.ub.ac.id/2012/05/distribusi-kai-kuadrat-2/
[3]https://lolipopsri.wordpress.com/2012/05/20/pengujian-chi-kuadrat/
[4] http://statistik-kesehatan.blogspot.co.id/2011/04/uji-kai-kuadrat-chi-square-test.html