Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Pengertian Statistic “Chi Square”

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Chi-square Test atau Uji Chi Kuadratadalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis di mana dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. 

BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Dalam kasus dimana -ariabel yang dihubungkan bersifat numerik, maka analisis menggunakan korelasi merupakan salah satu pilihan. %amun, jika kedua -ariabel yang dihubungkan bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa lagi digunakan karena angka pada suatu kategori hanya berupa kode bukan nilai yang sebenamya sehingga operasi aritmatika tidak sah untuk kasus data kategorik. lasan yanglain mengapa analisis korelasi tidak bisa digunakan pada data kategorik karena salah satutipe -ariabel kategorik adalah nominal yang tidak bisa diurutkan kategorinya. Pemberian urutan yang berbeda jelas akan memberikan nilai korelasi yang berbeda pula sehingga dua orang yang menghitung nilai korelasi besar kemungkinan memberikan hasil yang tidak sama. #ntuk itulah maka analisis /hi0s1uare yang akan digunakan untuk men/ari apakah ada hubungan 2asosiasi3 dan perbedaan 2komparasi3 antar -ariabel0-ariabel kategorik tersebut.Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi0asumsi tertentu. 4ormula tersebut dapat menggambarkan sebuah fenomena ketika asumsi0asumsi tersebut terpenuhi. Oleh karena itu, jika kita memakai formula tersebut maka data yang diharapkan sesuai dengan asumsi sebuah formula penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut makalah ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pemahaman /hi s1uare 2kai kuadrat3 dan uji prasyarat analisis yang baik dan benar di dalam sebuah penelitian

      B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan teknik Chi-Square test?
2.      Apa saja fungsi teknik Chi-Square test?
3.      Bagaimana cara menghitung dan menginterpretasikan hasil teknik Chi-Square test?

      C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian teknik Chi-Square test
2.      Untuk mengetahui fungsi teknik Chi-Square test
3.      Untuk mengetahui cara menghitung dan menginterpretasikan hasil teknik Chi-Square test



BAB II
PEMBAHASAN

     1.      Pengertian Chi-Square test
Chi-square Test atau Uji Chi Kuadratadalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis di mana dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar[1].
Dalam teknik chi-square test ini, kita mengenal dua jenis istilah yang akan menjadi dasar perhitungan, yaitu frekuensi observasi (Oi) and frekuensi harapan (Ei). Frekuensi observasi (Oi) adalah frekuensi yang datanya diperoleh langsung  dari pengamatan di lapangan, sehingga nilainya diperoleh dari masing-masing data yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan. Sedangkan frekuensi harapan (Ei) ialah frekuensi yang diperoleh dari perhitungan dengan rumus yang didasarkan dari nilai rata-rata, standar deviasi, yang diperoleh dari jumlah data observasi[2].

      2.      Fungsi Chi-Square test
Uji chi kuadrat berguna untuk:
a.       Menguji ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test)
b.      Menguji apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity test)
c.       Menguji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit test)

      3.      Cara Mencari Nilai Chi-Square
a.       Rumus Chi-Square[3]
Sebagai rumus dasar dari uji Chi Kuadrat adalah :  

Keterangan::
O = frekuensi hasil observasi,
E = frekuensi yang diharapkan,
Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data
df = (B-1) (K-1)

b.      Contoh Teknik Chi-Kuadrat Untuk Mengetes Signifikansi Korelasi 2 Variabel
Suatu survey ingin mengetahui apakah ada hubungan Asupan Lauk dengan kejadian Anemia pada penduduk desa X. Kemudian diambil sampel sebanyak 120 orang yang terdiri dari  50 orang asupan lauknya baik dan 70 orang asupan lauknya kurang. Setelah dilakukan pengukuran kadar Hb ternyata dari 50 orang yang asupan lauknya baik, ada 10 orang yang dinyatakan anemia. Sedangkan dari 70 orang yang asupan lauknya kurang ada 20 orang yang anemia.
Jawab :
a.       Langkah 1      : Tentukan Hipotesisnya terlebih dahulu:
Ho :     P1 = P2 (Tidak ada perbedaan yang signifikan pada proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut)
Ho :     P1 ≠ P2 (Ada perbedaan yang signifikan pada proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut)
b.      Langkah 2      : Buatlah Tabel bantu untuk untuk mempermudah perhitungan
Asupan Lauk
Anemia
Jumlah
Ya
Tidak
Kurang
20
O1
50
O2
70
Baik
10
O3
40
O4
50
Jumlah
30
90
120
Kontingensi 2x2




  

c.       Langkah 3      :Kemudian tentukan nilai observasi (O) dan nilai ekspektasi (E) :

d.      Langkah 4: Masukan hasil tersebut ke dalam rumus :
Cara lain:                        
                                        = 1,143

e.       Langkah 5      : Perhitungan selesai, sekarang kita menentukan nilai tabel pada taraf nyata/alfa = 0.05. Sebelumnya kita harus menentukan nilai df-nya. Karena tabel kita 2x2, maka nilai df = (2-1)*(2-1)=1.
Dari tabel chi kudrat di atas pada df=1 dan alfa=0.05, diperoleh nilai tabel = 3.841. Sehingga χ2 hitung <  χ2 tabel = 1.143 < 3.841.

f.       Langkah 6      : Interpretasikan hasil perhitungan data
Bila nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka H0 gagal ditolak, sebaliknya bila nilai hitung lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka H0 ditolak. Dari perhitungan di atas menunjukan bahwa χ2 hitung <  χ2 tabel, sehingga H0 diterima[4], bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada proporsi anemia pada kelompok dengan asupan lauk baik dan kelompok dengan asupan lauk kurang yang pula bermakna bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara asupan lauk dengan proporsi anemia.



BAB III
PENUTUP

     1.      Kesimpulan
Chi-Square test merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Jenis teknik analisis data ini berguna untuk menguji ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test), menguji apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity test), Menguji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit test).

      2.      Saran
Penulisan makalah ini masih belum sempurna, sehingga penulis menyarankan agar pembaca juga membaca referensi lain terkait chi-square test untuk memperdalam pemahaman terhadap materi ini.



[1] Dr. Sugiono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 1997), hlm.108.
[2]http://faalamsyah.lecture.ub.ac.id/2012/05/distribusi-kai-kuadrat-2/
[3]https://lolipopsri.wordpress.com/2012/05/20/pengujian-chi-kuadrat/
[4] http://statistik-kesehatan.blogspot.co.id/2011/04/uji-kai-kuadrat-chi-square-test.html