Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Mekanisme Pasar, Faktor serta Fungsi Penawaran dan Permintaan dan Prinsip Mekanisme Pasar Islami

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Mekanisme pasar adalah proses tarik menarik antara penawaran dan permintaan menuju suatu keseimbangan antara jumlah dan harga.

BAB I
PENNDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sistem ekonomi yang ada pada saat ini tidak dapat dipungkiri telah mampu membawa kehidupan masyarakat ke tingkat kecukupan material yang belum pernah dibayangkan pada masa-masa sebelumnya. Sukses, yang tercemin dari taraf kehidupan material masyarakat di Negara maju, merupakan contoh keberhaasilan dari system ekonmi yang berlaku pada saat ini. Walaupun demikian, sukses tersebut bukan dicapai tanpa masalah. Sukses tersebut dicapai dengan mengorbankan unsur-unsur lain dalam indicator kemakmuran yang ada. Unsur-unsur tersebut misalnya adalah hancurnya kehidupan moral, sendi kehidupan masyarakat, dan keluarga.
Disini akan dibahas konsep pasar islami sebagai bagian dari mekanisme pasar dalam system ekonomi islam. Dalam islam, keberadaan mekanisme pasar sudah diakui dan tampak bahwa factor kebijakan berperan untuk menjaga agar distorsi pasar tidak terjadi. Tanpa distorsi maka mekanisme pasar bekerja dengan efisien. Berdasarkan uraian tentang mekanisme pasar akan dicoba untuk menarik beberapa kesimpulan tentang ciri pasar ekonomi. Berdasarkan ciri islami tersebut, lebih lanjut akan dibahas pula berbagai implikasi dari model eknomi islam terhadap pembentukan serta tingkat harga yang terjadi di pasar.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu mekanisme pasar.?
2.      Apa saja faktor dan fungsi penawaran dan permintaan.?
3.      Bagaimana prinsip mekanisme pasar Islami.?

C.  TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui mekanisme pasar
2.      Untuk mengetahui faktor dan fungsi penawaran dan permintaan.
3.      Mengetahui prinsip mekanisme pasar Islami


BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN MEKANISME PASAR
Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Mekanisme pasar adalah proses tarik menarik antara penawaran dan permintaan menuju suatu keseimbangan antara jumlah dan harga. Islam menempatkan pasar pada kedudukan yang penting dalam perekonomian. Praktik ekonomi pada masa Rasulallah dan Khulafaurrasyidin menunjukkan adanya peranan pasar yang besar. Rasulullah sangat menghargai hargayang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang adil. Beliau menolak adanya price intervention seandainya perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar yang wajar.[1]
Mekanisme Pasar Menurut Ibnu Khaldun (1332-1383 M)[2]
Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pasar termuat dalam buku monumental, Al-Muqaddimah, terutama dalam bab harga-harga di kota-kota.” (Price in Town). Ia membagi barang-barang menjadi dua katagori, yaitu barang pokok dan barang mewah. Menurutnya jika suatu kota berkembang dan jumlah penduduknya semakin banyak, maka harga barang-barang pokok akan semakin menurun sementara harga barang mewah akan naik. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penawaran barang pangan dan barang pokok lainnya sebab barang ini sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang, sehingga pengadaannya akan diprioritaskan. Sementara itu, harga barang mewah akan naik sejalan dengan meningkatnya gaya hidup yang mengakibatkan peningkatan permintaan barang mewah ini. Di sini, Ibnu Khaldun sebenarnya menjelaskan pengaruh permintaan dan penawaran terhadap tingkat harga. Secara lebih rinci ia menjelaskan pengaruh persaingan antara para konsumen dan meningkatnya biaya-biaya akibat perpajakan dan pungutan-pungutan lain terhadap tingkat harga.
Dalam buku tersebut, Ibnu Khaldun juga mendeskripsikan pengaruh kenaikan dan penurunan penawaran terhadap tingkat harga. Ia menyatakan, “Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, maka harga-harga akan naik. Namun, bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan, maka akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan barang-barang akan melimpah dan harga-harga akan turun.”
Pengaruh tinggi rendahnya tingkat keuntungan terhadap perilaku pasar, khususnya produsen, juga mendapat perhatian dari Ibnu Khaldun. Menurutnya tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdagangan, sementara tingkat keuntungan yang terlalu rendah akan membuat lesu perdagangan. Para pedagang dan produsen lainnya akan kehilangan motivasi bertransaksi. Sebaliknya jika tingkat keuntungan terlalu tinggi perdagangan juga akan melemah sebab akan menurunkan tingkat permintaan konsumen.
Ibnu Khladun sangat menghargai harga yang terjadi dalam pasar bebas, namun ia tidak mengajukan saran-saran kebijakan pemerintah untuk mengelola harga. Ia lebih banyak memfokuskan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi harga.

A.    Permintaan[3]
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Supaya lebih akurat kita memasukkan dimensi Geografis. Misalnya ketika berbica tentang permintaan pakaian di Jakarta, kita berbicara tentang berapa jumlah pakaian tertentu, perbulan atau pertau di Jakarta.
1.      Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang yaitu:
·      Harga barang itu sendiri
·      Harga barang lain yang terikat
·      Tingkat pendapatan per kapita
·      Selera atau kebisaan
·      Jumlah penduduk
·      Perkiraan harga di masa mendatang
·      Distribusi pendapatan
·      Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
a.      ) Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Begitu juga sebaliknya. Hal ini membawa kita ke hukum permintaan, yang menyatakan “bila harga suatu barang naik, citeris paribus, maka jumlah barang itu yang diminta akan berkurang, dan sebaliknya.“
b.)    Harga barang lain yang terkait
Harga barang lain juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan, keterkaitan dua macam barang dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Misalnya, barang subtitusi dari daging ayam adalah daging sapi, ikan atau tempe. Suatu barang menjadi subtitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi yang sama dan atau kandungan yang sama. dalam hal ini, bila harga subtitusi daging sapi (misalnya daging ayam) meningkat,harga relatif daging sapi menjadi murah,sehingga permintaan daging sapi meningkat.sedangkan kalau harga komplemen daging sapi (misalnya beras) turun,permintaan terhadap beras meningkat, sehingga permintaan daging sapi mungkin meningkat pula.
c)      Tingkat pendapatan per kapita
            Tingkat  pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
d)      Selera atau kebiasaan[4]
            Selera atau kabiasaan juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang. Beras misalnya. Walaupun harga sama, permintaan beras pertahun di provinsi maluku lebih rendah di bandingkan dengan di sumatra utara.Mengapa? Karena orang-orang maluku lebih menyukai sagu (sejak kecil mereka makan sagu). Sebaliknya di sumatra utara , selain lebih menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang membutuhkan beras, terutama di kalangan masyarakat batak, pada saat acara pernikahan.
e)      Jumlah penduduk
            Kita ambil contoh beras lagi. Sebagai makanan pokok rakyat indonesia , maka permintaan beras berhubungan positif dengan jumlah penduduk. Makin banyak jumlah penduduk, permintaan beras makin banyak.
f)        Perkiraan harga di masa mendatang
            Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
g)      Distribusi pendatan
Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai begitu besar “kue” perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secaraa umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun
h)      Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
            Dalam perekonomian yang moden, bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam memengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu barang baru untuk menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. Disamping itu, untuk barang-barang yang sudah lama, pengiklanan akan mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik minat untuk membeli. Usaha-usaha promosi penjualan  lainnya, seperti pemberian hadiah kepada pembeli apabila membeli suatu barang atu iklan pemberian potongan harga, sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak dari pada biasanya.
2.      Fungsi permintaan
           Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor memengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka kita mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variabel) dan variabel-variabel bebas (independent variabel).[5]

B.     Penawaran[6]
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) padaberbagai tingkatan harga selama satu periode tertentu. Faktor faktor yang menentukan tingkat penawaran adalah harga jual barang yang bersangkutan, serta faktor faktor lainnya yang dapat di sederhanakan sebagai faktor nonharga
1.      Faktor faktor yang mempengaruhi penawaran
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran barang, yaitu:
·         Harga barang itu sendiri
·         Haraga barang lain yang terkait
·         Harga faktor produksi
·         Biaya produksi
·         Teknologi produksi
·         Jumlah pedagang/penjual
·         Tujuan perusahaan
·         Kebijakan pemerintah
a)      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang itu naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini membawa kita kehukum penawaran. Hukum penawaran menyatakan “Semakin tinggi harga suatu barang, ceteris paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya”
b)      Harga barang  lain yang terkait
Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran harga suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen,dapat kita nyatakan bahwa apabila harga komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang , dan sebaliknya.
c)      Harga faktor produksi 
Kenaikan harga faktor produksi, seperti harga upah yang lebih tinggi,harga bahan baku meningkatt, atau kenaikan tingkat bunga modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebihsedikit dengan jumlah anggaran yang tetap.
d)      Biaya produksi
Kenaikan harga innput sebenarnya juga menyebabkan kenaikan harga produksi. Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.
e)      Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
f)        Jumlah pedagang/ penjual
Apabilah jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
g)      Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimumkan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pad tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
h)      . Intervensi Pemerintah[7]
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang di Indonesia, beras merupakan makanan pokok. Kebijakan pemeritahuntuk mengurangi impor beras dan menigkatkan produksi dalam negri guna tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya.kebijakan ini jelas manambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.
Menurut Islam negara memiliki hak untuk ikut campur (intervensi) dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu-individu, baik untuk mengawasi kegiatan ini maupun untuk mengatur atau melaksanakan beberapa macam kegiatan ekonomi yang tidak mampu dilaksanakan oleh individu-individu. Keterlibatan negara dalam kegiatan ekonomi pada permulaan Islam sangat kurang, karena masih sederhananya kegiatan ekonomi yang ketika itu, selain itu disebabkan pula oleh daya kontrol spiritual dan kemantapan jiwa kaum muslimin pada masa-masa permulaan yang membuat mereka mematuhi secara langsung perintah-perintah syariat dan sangat berhati-hati menjaga keselamatan mereka dari penipuan dan kesalahan. Semua ini mengurangi kesempatan negara untuk ikut campur (intervensi) dalam kegiatan ekonomi.
2.      Fungsi penawaran
Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor faktor yang mempengaruhinya.

        2,  PRINSIP PRINSIP MIKANISME PASAR ISLAMI[8]
Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.        Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan antara masing-masing pihak (freedom contract). Hal ini sesuai dengan Qur’an Surat an Nisa’ ayat 29:
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”(Qs: Annisa’ 29)
2.      Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan terhambat bekerja jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli. Monopoli dapat diartikan, setiap barang yang penahanannya akan membahayakan konsumen atau orang banyak.
3. Kejujuran (honesty), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.
4. Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice).Pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
·         Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Mekanisme pasar adalah proses tarik menarik antara penawaran dan permintaan menuju suatu keseimbangan antara jumlah dan harga.
·         Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
A.    Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
·      Harga barang itu sendiri
·      Harga barang lain yang terikat
·      Tingkat pendapatan per kapita
·      Selera atau kebisaan
·      Jumlah penduduk
·      Perkiraan harga di masa mendatang
·      Distribusi pendapatan
·      Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan
B.     Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor faktor yang mempengaruhinya.
·         Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) padaberbagai tingkatan harga selama satu periode tertentu.
·         PRINSIP PRINSIP MIKANISME PASAR ISLAMI
(1)   Ar-Ridha,
(2)   Berdasarkan persaingan sehat (fair competition
(3)   Kejujuran (honesty),
(4)   Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice).

                                                     
Daftar pustaka
·         [1]http://trueloverizkabuzrin.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
·         [1]http://suud83.wordpress.com/2009/03/27/mekanisme-pasar-islami-dan-pengendalian-harga
·         Pratama, Manurung, Pengantar ilmu ekinomi,edisi 3 Jakarta:fakultas ekonomi universitas  Indonesia,2008
·         Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI,UII Yogyakarta. Ekonomi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.
·          



[1] diakses tanggal 24 Maret 2015. [1]http://trueloverizkabuzrin.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
[2] Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta. Ekonomi Islam, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.) hlm. 310-311.
[3]Pratama, Manurung, Pengantar ilmu ekinomi,edisi 3 (Jakarta:fakultas ekonomi universitas  Indonesia,2008), hlm. 24
[4]Ibid. 25
[5] Ibd. 26
[6] Ibid. 32
[7]Ibd. 34
[8]http://suud83.wordpress.com/2009/03/27/mekanisme-pasar-islami-dan-pengendalian-harga, diakses pada tanggal  24. Maret 205