Dalam
interaksi atau interelasi sosial antar individu atau antar kelompok konflik di
anggap suatu hal yang tidak wajar yang akan berakibat negatif akan tetapi tidak
selamanya sebuah konflik berdampak negative, bahkan sebuah konflik dapat
dijadikan sebuah bahan evaluasi terhadap kehidupan baik dalam bersosial ,atau organisasi
A.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari hari tidak akan terlepas dengan konflik kita
sebagai manusia pasti menemukan sebuah dalam kehidupan kita baik terhadap diri
kita,organisasi atau sebuah institute,konflik dapat berupa perselisihan (dissegreement) adanya ketegangan atau
munculnya kesulitan lain diantara dua pihak atau lebih konflik sering menimbulkan oposisi diantara dua belah pihak
sampai kedua belah pihak menganggap konflik sebagai penghalang.
Dalam interaksi atau interelasi sosial antar
individu atau antar kelompok konflik di anggap suatu hal yang tidak wajar yang
akan berakibat negatif akan tetapi tidak selamanya sebuah konflik berdampak
negative, bahkan sebuah konflik dapat dijadikan sebuah bahan evaluasi terhadap
kehidupan baik dalam bersosial ,atau organisasi.
Konflik terhadap kesulitan belajar merupakan
konflik yang terjadi dalam diri seseorang, dimana jesulitan belajar merupakan
gangguan berupa kesulitan berpikir bagi seseorang seperti berbicara, membaca
dan lain-lain, cara mengatasi kesulitan belajar ini guru harus membimbing
peserta didik karena seorang guru merupakan fasilitator bagi seorang pendidik
supaya peserta didik bisa mengatasi kesulitan belajar dengan bantuan dari
seorang guru.
Dalam sebuah konflik yang terjadi ada strategi
cara mengatasi konflik sehingga dengan cara yang akan dibahas dapat dijadikan
sebagai pedoman dalam mengelola konflik akan tetapi konflik yang terjadi yang
akan di kelola tergantung dari konflik
yang terjadi.
B.
PEMBAHASAN
a. Pandangan Teori Serta Pemimpin
Terhadap Konflik.
Dilihat
dari perspektif historis pandangan teori Manajemen terhadap konflik terpecah
menjadi dua kelompok pertama
Kelompok Traditional (Traditional
managemen-historial view) Memandang bahwa suatu konflik perlu dihindari
atau di hilangkan.pandangan ini di dasari realita bahwa organisasi yang baik
adalah jika di dalamnya tidak di jumpai adanya konflik, sebab pendapat ini
memandang konflik semata akibat kesalahan manajemen(management error), misalnya dalam sebuah organisasi terdapat
kesenjangan ada pengusaha atau pekerja dalam hal ini hambatan pengusaha atau
psikologis untuk saling percaya.
Kelompok
kedua yakni Manajemen modern(modern
current view) memandang sebuah
konflik dengan cara yang berbeda debgan cara sebelumnya konflik dalam hal ini
dianggap dapat meningkatkan organisasi jika dipandang cara mengelola yang baik.
Organisasi yang bermutu juga di jumpai didalamnya dapat di jumpai muatan muatan
konflik yang akhirnya dapat menstimulasi dan memotivasi pekerja dalam meraih
prestasi terbaik. Oleh karna itu konflik dianggap merupakan sebagian integral
atau tak terpisahkan dai dinamika organisasi.
1.
Menurut
Marx dan Wiber. Menurut pendapat tokoh tersebut konflik
mengasumsikan ketegangan dalam masyarakat dan bagian bagianya yang di timbulkan
oleh ke inginan berkompetisi dari individu dan kelompok yang ber fariasi.
Kemudian teori ini dibawa ke dunia
pendidikan, tetapi cenderung pada teori sosial, bukan manajer dan bawahan,
tetapi lebih pada hubungan masyarakat dan lembaga pendidikan.Para tepritis
konflik memandang pendidikan masa sebagai sebuah alat dari masyarakat
kapitalis, mengontrol masuknya kedalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi
melalui seleksi, alokasi dan manipulasi publik.
2.
Pandangan
Pemimpin terhadap konflik
Seorang pemimpin menggunakan
tiga pendekatan terhadap konflik yaitu:1). Pendekatan pemimpin
traditional.2)pendekatan pemimpin netral 3) pendekatan pemimpin modern.
a.Pendekatan
pemimpin tradisional.
Pendekatan
pemimpin tradisional mengatakan bahwa konflik bersifat negative dan merugikan.
Karenanya konflik harus di lenyapkan, demi kerukunan dan keharmonisan pendapat
ini berkembang pada tahun 1940-an.
Pemimpin semacam ini memandang bahwa tingkah
laku manusia sepanjang hidupnya sebagian penyesuaian diri terhadap tingkah laku
orang lain dan meng hindarkan konflik dalam perselisihan.keluarga,sekolah,agama
selaku lembaga sosial menekan kan pada adaptasi, prinsip anti konflik dan
kerukunan pandangan ini menimbulkan pengekangan misalnya pengekangan orang tua
yang selalu menekan kan pada norma dan aturan, anak harus tunduk dan patuh. Di
sekolah seorang pemimpin harus di turuti tanpa ada perbedaan, guru di anggap
makhluk yang paling besar dan paling kuasa, harus di percaya dan di tiru.
b.
Pendekatan pemimpin yang behavorial
atau netral pandangan ini melihat tingkah laku manusia yang hidup sebagai “built in clement”.konflik bersumber
dari perbedaan kodrati masing masing individu dan kelompok penghapusan terhadap
perbedaan atau konflik berarti menghapus individu individu dan kelompok
kelompok itu sendiri.
Pandangan
ini memunculkan macam macam perbedaan aneka kompetisi,persaingan dan revalitas
pandangan ini menresionalisir konflik dengan tujuan membatasi,mengurung dan
menjinakkan konflik sebagai unsure netral,unsure biasa dan tidak berbahaya.
Mereka memandang bahwa dengan adanya konflik akan ada hikmah di balik itu
semua.
c.Pendekatan pemimpin yang
modern
Pendekatan modern ini memandang bahwa konflik
itu penting dan perlu dalamkehidupan .secara ekspilisit konflik itu merangsang
oposisi,orang harus mengembangkanmanajemen konflik,menstimolir konflik dan
harus bisa memecahkan konflik merupakan tanggung jawab pemimpin dan manajer
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
organisasi pasti mengalami banyak perubahan maka tanggung jawab pemimpin yang
paling utama adalah pemandu unit organisasi di tengah tengah badai perubahan
sebagai mekanisme,industrialisasi dan moderenisasi.[1]
C. Strategi Mengelola konflik
Dalam sebuah masalah atau konflik pasti ada
suatu keinginan untuk menyelesaikan konflik dalam sebuah konflik ada
strateginya dalam mengelola konflik sesuai dengan konflik yang di hadapi, ada
beberapa strategi Mengelola konflik yang di temukan oleh afzalurrohman yang di
kenal dengan model afzalurrohman sebagai berikut.
Tinggi
|
Mengintegrasikan
Kompromi
|
Membantu
|
Rendah
|
Menghindarkan
|
Mendominasikan
|
Gambar di atas ini merupakan penangganan konflik afzalurrahman
Dalam
model afzalurrahman pihak yang berkepentingan di konfrontasikan (dipertemukan)
untuk mengidentifikasi dan menjelaskan permasalahan yang muncul mengumpulkan
berbagai alternative penyelesaian dengan memilih cara terbaik strategi ini
cocok apabila konflik terbentuk karna salah pengertian.
Winardi
(1994) dalam mengelola konflik se orang manajer diharpkan pada tiga bentuk
metode,Yaitu:
a.Menstimulasi
konflik
Metode metode yang di gunakan agar konflik
tetap ada dan di analisis dijadikan batu loncatan dalam mencapai kemajuanmaka
ada beberapa saran untuk menstimulasi konflik yaitu:1)Menyertakan orang
luar;2)Bertindak bertentngan dengan apa yang umum berlaku3)Menstrukturisasi
organisasi yang bersangkutan4)Merangsang persaingan;dan 5),emilih manajer
manajer yang tepat.
b.Mengurangi
atau menekan konflik.
Pilihan untuk mengurangi konflik,kadang kadang di perlukan oleh
seorang manajer.
1) Menyediakan
media informasi pada masing masing kelompok.
2) Memperbanyak
kontak kontak yang menyenangkan kelompok.
3) Mengadakan
perundingan dan memberikan informasi.
c.Menyelesaikan
konflik.
Beberapa
tekhnik penyelesaian konflik yaitu.
1) .Dominasi yakni memecahkan konflik dengan
jalan memaksakan agar konflik hilang.
2) Kompromis manajer meng himbau pada pihak
konflik untuk mengubarkan sarat sarat tertentu.
3) Pemecahan problem integrative artinya
konflik dalam kelompok dialihkan menjadi situasipemecahan masalah bersama yang
di pecahkan dengan bantuan bantuan pemecahan masalah [2].
Strategi
diatas merupakan strategi mengelola konflik dalam sebuah institute atau
organisasi.
Didalam
buku Manajemen prilaku organisasi ada beberapa penyelesaian konflik yaitu:
1.Meratakan (Smoothing)
Meratakan
merupakan sebuah cara lebih diplomatic untuk menyelesaikan konflik dimana sang
manajer meniminasi tingkat dan pentingnya ketidak sepakatan dan ia mencoba
untuk salah satu pihak” mengalah”
2.Menghindar(Avoidance)
Dalam
hal ini kelompok kelompok yang bersengketa mendatangi manajer untuk mendatangi
manajer mereka untuk mencapai suatu keputusan . tetapi sang manajer tersebut
tidak menunjukkan tidak menunjukkan sikap tertentu maka kiranya tidak ada suatu
pihak yang puas dengan situasi tersebut.pura pura tidak mengetahui adanya suatu
konflik merupakan bentuk menghindari.
3.Kompromi
Melalui
tindakan kompromi para manajer berupaya menyelesaikan konflik kelompok dengan
meyakinkan masing masing pihak dalam perundingan bahwa mereka perlu mengobarkan
sasaran sasaran tertentu .agar dapat dicapai sasaran sasaran lain.[3]
b. Konflik tentang kesulitan
belajar di MA. AL-AZHAR di Ambat Tlanakan
Kesulitan
belajar merupakan suatu gangguan dalam proses psikologis yang mencakup
pemahaman belajar dan penggunaan bahasaujaran dan tulisan. Gangguan itu dapat
berupa kesulitan berpikir, berbicara, membaca, manulis, mengeja dan menghitung. Definisi ini meliputi
keadaan-kedaan seperti gangguan-gangguan perseptual, ganggguan pada otak,
dialeksia, dan afasia perkembangan.
Ada
beberapa istilah dalam lapangan psikologi pendidikan yang menggambarkan
kesulitan yang dialami seseorang.
1.
Learning
Disorder atau kekacuan belajar adalah keadaan
seseorang yang dalam melaksanakan proses belajar terganggu karena timbulnya
respon yang bertentangan. Sedangkan Contoh di MA AL-AZHAR menuru bapak Ach. Saifuddin S.Pd.i selaku guru agama
bahwasanya siswa yang sudah terbiasa
dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya mungkin akan
mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah gemulai.
2.
Learning
Disfunction gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan
baik, meskipun sebenarnya tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental,
gangguan alat indra, dan lainnya. Contoh di MA. AL- AZHAR siswa yang memiliki postur tubuh yang
tinggi atletis dan sangat cocok menjadi Atlet Bola Volly, maka dia tidak dapat
menguasai permainan volly dengan baik.
3.
Under
Achiever mengacu kepada siswa yag sesungguhnya
memliki tingkat potensi intelekual yang rendah Contoh di MA. AL-ABROR siswa disana yang telah di tes disana
kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ =
130 - 140) namun prestasi biasa-biasa saja.
4.
Show
Leaner atau lambat belajar adalah siswa yang
lambat dalam proses belajar, sehingga ia membituhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan kelompok siswa lain ya memiliki taraf potensi intelektuakl yang
sama.
5.
Learnig
Disabilitas atau ketidak mampuan belajar mengacu
kepada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindar belajar,
sehingga hasil belajar dibawah potensi inrelektualnya
c. Upaya mengatasi kesulitan beajar
Menurut
bapak syaifuddin selaku guru agama disana bahwasanya untuk mengatasi kesulitan
belajar.
Ø Melakukan
bimbingan kepada siswa yang memerlukan bimbingan.
Ø Melakukan
observasi yang ditujukan kepada seluruh anak didk di kelas, untuk melihat
prilaku yang tidak wajar ketika proses belajar mengajar berangsung.
Ø Memerikasa
kesehatan dan kondisi fisik siswa yang menunjukkan adanya gangguan-gangguan
kesehatan.
Ø Memeriksa
penglihatan, pendengartan siswa yang diyakini mengalami kedua indranya.
Ø Melakukan
tes intelegensi bagi anak yang diyaakini memiliki IQ dibawah rata-rata
D.
PENUTUP
Menurut
Marx dan Wiber. Menurut pendapat tokoh tersebut konflik
mengasumsikan ketegangan dalam masyarakat dan bagian bagianya yang di timbulkan
oleh ke inginan berkompetisi dari individu dan kelompok yang ber fariasi.
Konflik terhadap kesulitan belajar merupakan
konflik yang terjadi dalam diri seseorang, dimana jesulitan belajar merupakan
gangguan berupa kesulitan berpikir bagi seseorang seperti berbicara, membaca
dan lain-lain, cara mengatasi kesulitan belajar ini guru harus membimbing
peserta didik karena seorang guru merupakan fasilitator bagi seorang pendidik
supaya peserta didik bisa mengatasi kesulitan belajar dengan bantuan dari
seorang guru.