Juniman
Silalahi , menyatakan bahwa
iklim kelas merupakan
kualitas lingkungan kelas
yang terus-menerus dialami oleh
guru yang mempengaruhi
tingkah laku siswa
dalam menciptakan proses pembelajaran
yang kondusif. Menurut
Rahmat (1985) dalam bukunya Juniman Silalahi
(2008), iklim kelas
ditandai dengan munculnya beberapa hal.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Iklim kelas dapat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu faktor penting untuk
keberhasilan pembelajaran adalah terpenuhinya iklim kelas yang optimal.
Tindakan manajeman kelas adalah tindakan yang dilakukan guru dalam rangka
menyediakan kondisi yang optimal agar pembelajaran berlangsung efektif.
Tindakan guru tersebut dapat berupa tindakan pencegahan yaitu dengan cara
menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi non fisik sehingga siswa merasa
nyaman dan aman untuk belajar. Tindakan lainnya dapat berupa tindakan kolektif
terhadap tingkah laku siswa yang menyimpang dan merusak kondisi optimal
terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Tindakan pencegahan dapat berupa
tindakan guru dalam mengatur lingkungan belajar, mengatur siswa, peralatan dan
lingkungan sosio-emosional sehingga dapat mengoptimalakan keberhasilan
pembelajaran.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian iklim kelas?
2.
Apa pentingnya pencitaan iklim kelas?
3.
Apa Pengembangan komunikasi sekolah?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian iklim kelas?
2.
Untuk mengetahui pentingnya pencitaan iklim kelas?
3.
Untuk mengetahui Pengembangan komunikasi sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Iklim
Kelas
sebagaimana
dikutip Juniman Silalahi ,
menyatakan bahwa iklim
kelas merupakan kualitas
lingkungan kelas yang terus-menerus dialami
oleh guru yang
mempengaruhi tingkah laku
siswa dalam menciptakan proses
pembelajaran yang kondusif.
Menurut Rahmat (1985)
dalam bukunya Juniman Silalahi (2008),
iklim kelas ditandai
dengan munculnya:
1.
Sikap saling terbuka,
2.
Terjalinnya
hubungan antar pribadi yang akrab,
3.
Sikap saling
menghargai satu dengan yang
lain,
4.
menghormati satu
sama lain, dan
5.
mendahulukan
kepentingan bersama.
Taksonomi iklim sekolah yang
mencakup empat dimensi, yaitu:
1.
ekologi;
aspek-aspek fisik-materil, seperti
bangunan sekolah, ruang
perpustakaan, ruang kepala
sekolah, ruang guru, ruang BK dan sejenisnya
2.
karateristik
individu di sekolah pada umumnya, seperti: moral kerja guru, latar belakang
siswa, stabilitas staf dan sebagainya.
3.
sistem sosial:
struktur formal maupun informal atau berbagai peraturan untuk
mengendalikan interaksi individu
dan kelompok di
sekolah, mencakup komunikasi kepala
sekolah-guru, partispasi staf
dalam pengambilan keputusan, keterlibatan
siswa dalam pengambilan
keputusan, kolegialitas, hubungan guru-siswa; dan
4.
budaya: sistem
nilai dan keyakinan,
seperti: norma pergaulan siswa, ekspektasi keberhasilan,
disiplin sekolah. Berdasarkan
berbagai studi yang
dilakukan, iklim sekolah
telah terbukti memberikan pengaruh
yang kuat terhadap
pencapaian hasil-hasil akademik
siswa. Hasil tinjauan ulang
yang dilakukan Anderson.
B.
Pentingnya
Penciptaan Iklim Kelas
secara rasional
iklim kelas memang
berpengaruh terhadap motivasi
belajar. Hal ini jelas bahwa untuk memunculkan motivasi belajar dan
memelihara konsistensi dorongan belajar sangat ditentukan oleh kondusif
tidaknya lingkungan kelas di mana tempat pembelajaran berlangsung. Oleh karena
itu sangat penting untuk benar-benar
lingkungan kelas yang
berpihak pada kebutuhan
dan minat belajar peserta didik agar motivasi
belajarnya semakin terus meningkat. Akan tetapi dengan tidak melupakan scope
yang lebih besar, lingkungan (baca: iklim) sekolah juga mesti di bangun, sebab ada
kemungkinan tidak bisa dibangunnya iklim kelas yang kondusif disebabkan oleh
iklim sekolah yang tidak kondusif.[1]
Ketika saya
melakukan obserfasi di MAN 2 pamekasan tepatnya dikelas 2 IPS disana keadaan
iklim kelasnya kurang kondusif karena kelas tersebut berada di dekat jalan raya
sehingga akan menggangu proses pembelajaran di dalam kelas tersebut. Dan
keadaan suasana kelas tersebut juga kurang baik karena karena kurangnya
pencahayaan dari fantilasi.
Waktu proses
pembelajaran dikelas tersebut di mulai ketika Bapak Imam selaku guru matematika
menjelaskan ada siswa yang berbicara sendiri di belakang dan tidak mendegarkan
penjelasan dari bapak imam itu juga membuktikan kurangnya iklim kelas yang
kurang kondusif.
Dan ketika saya melakukan wawancara dengan bapak
imam saya bertanya”tadi ketika bapak menjelaskan ada siswa yang tidak
mendegarkan bapak kenapa bapak tidak menegur siswa tersebut?”Alasan Bapak Imam
tersebut tidak tahu dengan kejadian tersebut mungkin ada beberapa factor
menurut bapak imam yaitu:
1.
Mungkin siswa
tersebut tidak mengerti penjelasan dari bapak imam sehingga mereka tidak
mendengarkan.
2.
Mungkin siswa
tersebut tidak suka pelajran matematika.
3.
C.
Pengembangan
Komunikasi Sekolah
Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam upaya tercapainya tujuan :
Komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran aktifitas. Tanpa komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi. Selain itu tanpa komunikasi maka tidak terjadi koordinasi yang menyebabkan tercapainya tujuan organisasi. Komunikasi merupakan hal yang sangat pokok bagi eksistensi suatu organisasi/lembaga.
Komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran aktifitas. Tanpa komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi. Selain itu tanpa komunikasi maka tidak terjadi koordinasi yang menyebabkan tercapainya tujuan organisasi. Komunikasi merupakan hal yang sangat pokok bagi eksistensi suatu organisasi/lembaga.
Komunikasi adalah sangat penting
dalam menangani semua masalah yang muncul dalam setiap organisasi. Komunikasi
sangat penting bagi pembuatan putusan. Agar bisa membuat putusan yang rasional
diperlukan tersedianya semua keterangan yang mungkin tentang
alternatif-alternatif serta konsekuensi-konsekuensinya. Keterngan serupa hanya
dapat dibuat melalui komunikasi. Demikian juga kekuatan merancang,
mengorganisasi, dan menilai selalu bergantung kepada kualitas komunikasi.[2]
Adapun cara Agar komunikasi menjadi efektif maka
komunikasi harus dilakukan dengan proses tiga arah, yaitu :
1.
Komunikasi ke bawah
Komunikasi
kebawah biasanya mengenai soal-soal kebijaksanaan, prosedur, instruksi atau
keterangan yang bersifat umum. Komunikasi tersebut dapat melalui tatap muka,
telepon, surat edaran, papan pengumuman, maupun alat lain. Praktek yang baik
yaitu apabila administrator menyampaikan informasi dan instruksi itu hanya
kepada orang-orang yang berada langsung dibawahnya, dan mengijinkan mereka
untuk meneruskan informasi dan instruksi itu kepada orang-orang yang langsung
dibawah mereka.
2.
Komunikasi ke atas :
Dalam sistem
sekolah komunikasi ke atas berjalan dari guru ke kepala sekolah ke kepala
kantor pendidikan ke enteri pendidikan. Komunikasi keatas membantu
administrator untuk mengetahui apkah pikiran-pikiran yang disalurkan ke bawah
dapat diterima, menggalakkan para anggota untuk menyumbangkan ide-ide berharga,
dan memugkinkan administrator untuk menghindarkan administrator dari situasi
sulit yang mungkin timbul. Selain itu komunikasi ke atas memungkinkan
paraanggota untuk dapat lebih menyesuaikan diri dengan tujuan sekolah dan program-programnya.
3.
Komunikasi ke samping atau mendatar :
Komunikasi
mendatar adalah bentuk lain dari komunikasi organisasional. Komunikasi mendatar
penting karena memungkinkan penyebaran keterangan dan pikiran di kalangan para
anggota staf sendiri dan membantu menjalin mereka menjadi kelompok profesional
dan sosial yang terpadu. Komunikasi ini memungkinkan guru-guru untuk dapat
berkomunikasi dengan sesama guru, kepala sekolah dengan kepala sekolah lain,
pengawas dengan pengawas lain.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Iklim kelas
dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu
faktor penting untuk keberhasilan pembelajaran adalah terpenuhinya iklim kelas
yang optimal. Tindakan manajeman kelas adalah tindakan yang dilakukan guru
dalam rangka menyediakan kondisi yang optimal agar pembelajaran berlangsung
efektif.
secara rasional iklim
kelas memang berpengaruh
terhadap motivasi belajar. Hal ini jelas bahwa untuk
memunculkan motivasi belajar dan memelihara konsistensi dorongan belajar sangat
ditentukan oleh kondusif tidaknya lingkungan kelas di mana tempat pembelajaran
berlangsung.
Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam upaya tercapainya tujuan :
Komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran aktifitas. Tanpa komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi.
Komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran aktifitas. Tanpa komunikasi maka maksud bersama tidak dapat dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi.
Adapun cara Agar komunikasi menjadi efektif maka
komunikasi harus dilakukan dengan proses tiga arah, yaitu :
1.
Komunikasi ke bawah
2. Komunikasi
ke atas
3.
Komunikasi ke samping atau mendatar
B.
Saran
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan serta penyusunan
makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Kami selaku mahasiswa yang masih proses mengharap kritik serta saran dari para pembaca,
pakar penulis serta yang paling utama Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kelas, yang mana kritik serta saran dari para pembaca dapat
membuat wawasan kami di dalam menyusun karya tulis yang lain lebih baik lagi.
DAFTAR PEUSTAKA
·
Silalahi,
Juniman. “Pengaruh Iklim
Kelas terhadap Motivasi
Belajar”. Jurnal
Pembelajaran, (Volume 30 No.02),
Universitas Negeri Padang Press, 2008.
·
Sutisna Oteng . Administrasi
Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa,
1989.
·
Muhammad, Arni.. Komunikasi Organisasi. Jakarta
: PT Bumi Aksara, 2002
[1] Juniman
Silalahi, “Pengaruh
Iklim Kelas terhadap
Motivasi Belajar”. Jurnal
Pembelajaran, (Volume 30 No.02), Universitas
Negeri Padang Press, 2008. Hlm 24-25
[2] Oteng Sutisna . Administrasi
Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa,
1989. Hlm 45
[3] Muhammad, Arni.. Komunikasi
Organisasi. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2002 hlm 63