Minat atau bakat sudah ada dan dapat
timbul dari dalam diri sesorang.
Artinya, ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya.
Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari berbagai cara. Namun, seseorang
yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan
lebih cepat beradaaptasi dalam mengembangkan usahanya.
1)
Pengertian
Minat Masyarakat
Minat
adalah kecenderungan yang gigih untuk memperhatikan, mengakhiri, menikmati,
beberapa inti kegiatan tersebut. Di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia Minat
diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah,
keinginan.[1]
Sehingga ketika seseorang sudah merasa cenderung dan berkeinginan terhadap
sesuatu maka disitulah terkadang seseorang berupaya untuk memilki ataupun
mencapai sesuatu yang sudah menjadi keinginannya.
Lester
dan Alice Crow menekankan betapa
pentingnya minat untuk mencapai sukses dalam hidup seseorang dan dalam segala
hal. Minat merupakan dasar bagi tugas hidup jika ingin mencapai tujuan–tujuan
yang diharapkan, minat dalam pekerjaan, minat dalam studi, atau dalam kegiatan
hiburan adalah perlu untuk sukses sejati dalam hasilnya.[2]
Menurut C. P
Chaplins, minat atau perhatian (interest)
memiliki arti:
a) Satu sikap yang berlangsung
terus-menerus yang memusatkan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya
jadi selektif terhadap obyek niatnya.
b) Perasaan yang menyatakan bahwa
satu aktivitas, pekerjaan, atau obyek
itu berharga atau berarti bagi individu.
c) Suatu keadaan motivasi, menuntun
tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu.[3]
Minat atau
bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri sesorang. Artinya, ketertarikan pada suatu bidang sudah
tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari
berbagai cara. Namun, seseorang yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari
keturunan akan lebih mudah dan lebih cepat beradaaptasi dalam mengembangkan
usahanya.[4]
Oleh
karena itu minat dapat dikatakan sebuah aspek psikis yang dimilki oleh
seseorang yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu yang dapat mempengaruhi
tindakan orang tersebut. Minat mempunyai hubungan erat dengan dorongan dalam
diri individu yang kemudian menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi terhadap
apa yang diminatinya. Seseorang yang berminat pada suatu obyek maka dia akan
cenderung merasa senang apabila berkecimpung di dalam obyek tersebut, sehingga
orang tersebut cenderung akan memperhatikan dengan perhatian yang besar terhadap
obyek tersebut. Perhatian yang diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa
ingin tahu dan mempelajarinya.
Minat beli merupakan kecenderungan
konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan
dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.[5]
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan, bahwa minat itu terjadi dari perhatian yang tidak hanya
berlangsung sekali dari obyek yang dianggap menarik atau berharga bagi dirinya.
Dengan kata lain, bahwa kecenderungan untuk menyelidiki dan manipulasi yang
dilakukan oleh seseorang lama-lamaa akan timbullah minat.
2) Faktor-Faktor dan Aspek-Aspek Minat
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
a) Perbedaan pekerjaan, artinya dengan
adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat memperkirakan minat terhadap tingkat
pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu
senggangnya, dan lain-lain.
b) Perbedaan sosial ekonomi, artinya
seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa
yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c) Perbedaan hobi atau kegemaran,
artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
d) Perbedaan jenis kelamin, artinya
minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola berbelanja.
e) Perbedaan usia, artinya usia
anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu
barang, aktivitas benda dan seseorang.[6]
[1]Meity
Takdir Qadratillah dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pelajar (Jakarta:
badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2011) hlm. 322.
[2]The
Liang Gie, Cara Belajar Yang Efisien (Yogyakarta:
Liberty, 1995) hlm.129.
[3]Harun
Iskandar, Tumbuhkan Minat Kembangkan
Bakat (t. t., ST book, 2010) hlm. 47-48.
[4]Kasmir,
Kewirausahaan (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) hlm. 38.
[5]Fuad
Lukman, Minat Beli|Kantin Kuning, http://kantinkuning.blogspot.com.2013/12/minat-beli.html.Diakses
16-01-2016jam 14:37.
[6]Denny
Bagus, Jurnal Manajemen, bahan Kuliah
Manajemen, http://jurnal-sdm.blogspot.com//2011/10/membangun-minat-beli-definisi-faktor.html?m=1.
Diakses 16-01-2016 Jam 14:54.