Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Rancangan Anggaran yang Dilakukan oleh Pihak Sekolah Dalam Menggerakkan Dan Mengembangkan Program yang Telah Direncanakan oleh Perpustakaan Sekolah

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Proses Perencanaan perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran dSMA Al-Falah. Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan sekolah dan harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberi kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang, suatu rencana dapat berfungsi sebagai pedoman kerja maka ada beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam proses perencanaan yang sekaligus merupakan persyaratan dalam membuat rencana.
BAB I
PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran yang terjadi terpaku hanya berada di dalam kelas, yaitu proses pembelajaran yang hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu pengelolaan Perpustakaan Sekolah dalam menunjang proses pembelajaran untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-harinya.
Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang menyenangkan dan mengasikkan walaupun hasilnya tidak dapat di usahakan dengan segera.
Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan masyarakat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah. Begitupula di kantor-kantor, bahkan sekarang telah digalakkan perpustakaan umum baik tingkat kabupaten sampai dengan di tingkat desa. Setiap sekolah memiliki perpustakaan, namun banyak yang mengatakan bukunya tidak menarik. Ruangan ada hanya untuk memenuhi persyaratan saja. Dari hal tersebut perlu dipahami kembali bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada disekolah untuk melayani para peserta didik dalam memenuhi kebutuhan informasi.
Di dalam penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan referensi buku pelajaran yang lebih banyak, yang dapat digunakan oleh siswa. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu bahan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh
setiap pemakainya. Dan perpustakaan tidak hanya tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Dengan kata lain tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukannya. Secara definitif, pengelolaan perpustakaan sekolah berarti segenap usaha pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
Usaha pengkoordinasian tersebut biasanya diwadahi dalam suatu struktur organisasi yang disebut struktur organisasi perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses pembelajaran disekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid terlatih ke arah tanggung jawab, dan murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar koleksi perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pemakainya, maka perpustakaan sekolah harus dikelola secara baik dan efisien.

     B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses perencanaan perpustakaan yang dilakukan oleh pihak sekolah?
2.      Bagaimana proses rekrutmen SDM perpustakaan yang dilakukan oleh pihak sekolah?
3.  Bagaimana sistem pengawasan yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam mengontrol dan mengevaluasi perpustakaan sekolah?
4.      Bagaimana rancangan anggaran yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam menggerakkan dan mengembangkan program yang telah direncanakan oleh perpustakaan sekolah?
5.      Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah?

      C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui proses perencanaan perpustakaan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
2.      Untuk mengetahui proses rekrutmen SDM perpustakaan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
3.      Untuk mengetahui sistem pengawasan yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam mengontrol dan mengevaluasi perpustakaan sekolah.
4.      Untuk mengtahui rancangan anggaran yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam menggerakkan dan mengembangkan program yang telah direncanakan oleh perpustakaan sekolah.
5.      Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah.

     D.    Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
      1.      Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian pengelolaan perpustakaan sekolah, sehingga dapat menambah pengetahuan, serta khasanah pustaka.
      2.      Manfaat Praktis
a)      Dapat dijadikan pertimbangan dan dasar pemikiran bagi sekolah dalam pengelolaan perpustakaan.
b)      Bahan kajian bagi siswa dan guru agar memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana untuk memperoleh ilmu yang dapat bermanfaat di masa yang akan datang.


BAB II
GAMBARAN UMUM
      A.    Sejarah Perpustakaan
Pada tahun 2013 telah berdirinya perpustakaan sekolah di lembaga pendidikan SMA Al-Falah dengan bantuan sosial dari masyarakat dan juga para siswa. Menurut Bapak Zaini selaku Staf, meskipun perpustakaan di sekolah masih terbilang baru tetapi pihak sekolah sangat mendukung adanya sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan sekolah.
Namun dalam perjalanan­nya, perpustakaan sekolah yang dikelola oleh pihak sekolah sampai sekarang masih mengalami kendala, sehingga pada tahun tahun yang akan datang, perpustakaan yang ada di sekolah ini ingin mengembangkan dan memberikan fasilitas yang memadai terhadap siswa seperti koleksi buku, sarana dan prasarana dan yang lainnya.

       B.     Visi, Misi, dan Tujuan
Visi
Mewujudkan Minat baca siswa dalam menunjang pembelajaran yang aktif.
Misi
-          Memupuk semangat siswa dalam menambah wawasan yang luas
-          Melaksanakan pemahaman dalam memahami materi pembelajaran di sekolah
Tujuan
-          Untuk perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah
-          Untuk melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat

      C.    Struktur Organisasi
Struktur organisasi perpustakaan yang di lembaga pendidikan SMA Al-Falah sebaagai berikut:
     1.      Pembina : Rasuli, M.Pd
     2.      Kepala Perpustakaan : Safitri, SE.sy
     3.      Pengadaan  : Romlah, S.Pd
     4.      Pemeliharaan : Zaini, S.Pd
     5.      Sirkulasi: Bukhori, SE

      D.    SDM Perpustakaan
Menurut Pak Zaini selaku Staf di perpustakaan sekolah, mengenai SDM perpustakaan yaitu layanan dan fasilitas seperti Layanan sirkulasi, untuk peminjaman koleksi, perpanjangan pinjaman, pengembalian koleksi, Fasilitas ruang baca dan ruang koleksi, fasilitas ruang referensi dan lain sebagainya. Meskipun SDM yang ada di perpustakaan masih belum memadai akan tetapi pihak sekolah dan juga para personal di perpustakaan sangat berusaha untuk mengembangkan terwujudnya SDM perpustakaan di lembaga SMA Al-Falah.

      E.     Jam Layanan Perpustakaan
Mengenai jam layanan di perpustakaan sekolah di Lembaga pendidikan SMA Al-Falah disesuaikan dengan jam masuk sekolah yaitu hari senin-kamis jam 07.15-12.40 WIB untuk hari Sabtu-Minggu jam 07.15-12.00 WIB.

      F.     Jenis Layanan Perpustakaan
Jenis layanan di perpustakaan sekolah di Lembaga pendidikan SMA Al-Falah  menggunakan dua jenis yaitu Sirkulasi dan User (pengguna).
-          Untuk bagian jenis sirkulasi
1.      Peminjaman dan pengembalian pustaka
2.      Ruang baca dan referensi
-          Untuk bagian jenis user (pengguna)
1.      Civitas akademika SMA Al-Falah 
2.      Alumni SMA Al-Falah 
3.      Anggota tamu

      G.    Fasilitas/Prabot Perpustakaan
Fasilitas/ prabot perpustakaan sekolah di SMA Al-Falah  yang kami observasi terdiri dari:
1.      Rak buku
2.      kursi
3.      Meja
4.      Koleksi buku
5.      Papan tulis
Dari beberapa fasilitas yang ada kami melihat bahwa di perpustakaan sekolah, masih ada yang kurang seperti Komputer.

      H.    Koleksi Perpustakaan
koleksi perpustakaan di SMA Al-Falah yang kami observasi buku yang ada di perpustakaan sekolah hanya empat rak koleksi buku referensi mata pelajaran yang mana setiap raknya buku matematika, bahasa indonesia dan lain-lain.

      I.       Program Pengembangan Perpustakaan
Program pengembangan perpustakaan sekolah di SMA Al-Falah menurut bapak Zaini selaku Staf menjelaskan bahwasanya peran guru sangat penting didalam mendorong siswa untuk minat membaca ke perpustakaan sekolah.

      J.      Tata Tertib Perpustakaan
      1.      Kewajiban pengunjung
·         Memasuki perpustakaan dengan tertib melalui pintu yang telah ditentukan
·         Wajib menjaga sendiri barang bawaan dengan baik, segala kehilangan didalam ruangan perpustakaan bukan menjadi tanggung jawab petugas perpustakaan
·         Pengunjung wajib bersepatu dan berpakaian rapi (baju dimasukkan pada rok/celana dan tidak memakai kaos oblong/ tanpa krah)
·         Turut menjaga kebersihan dan keberadaan fasilitas serta semua koleksi perpustakaan
·         Turut menjaga ketenangan suasana perpustakaan (bagi yang membawa hp harap suaranya dimatikan)
·         Bersikap sopan dan saling menghargai kepada petugas dan sesama pengunjung perpustakaan
       2.      Peraturan peminjaman
·         Peminjam harus mempunyai kartu pelajar/ surat rekomendasi dari kepala sekolah bagi alumni, surat rekomendasi dari instansi yang bersangkutan bagi tamu
·         Untuk kepentingan peminjaman, kartu anggota tidak boleh dipinjamkan/ dipergunakan orang lain/diwakilkan
·         Siswa berhak meminjam sebanyak 2 (dua) eksemplar selama 1 (satu) bulan
·         Staf pengajar/ Guru berhak meminjam sebanyak 5 (lima) eksemplar selama 1 (satu) tahun
·         Perpanjangan waktu peminjaman dapat dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dengan mengingat situasi dan kondisi
·         Peminjam wajib mengembalikan pustaka yang dipinjam tepat pada waktunya atau sebelum batas waktu habis
·         Peminjam wajib menjaga agar pustaka yang dipinjam tetap bersih dan utuh, tidak membuat coretan-coretan
·         Pustaka yang hilang atau rusak karena kelalaian peminjam, peminjaman wajib mengganti dengan pustaka yang sama atau dengan uang seharga pustaka yang berlaku terakhir
·         Jika terjadi keterlambatan pengembalian buku dikenai denda.

BAB III
PEMBAHASAN

      A.    Proses perencanaan perpustakaan yang dilakukan oleh pihak sekolah
Proses Perencanaan perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran di SMA Al-Falah. Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan sekolah dan harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberi kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang, suatu rencana dapat berfungsi sebagai pedoman kerja maka ada beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam proses perencanaan yang sekaligus merupakan persyaratan dalam membuat rencana. Faktor-faktor tersebut yaitu: a) Suatu rencana harus memiliki tujuan yang jelas, b) Kegiatan serta urutan pelaksanaan kegiatan harus jelas, c) Hendaknya sederhana dalam isi dan bentuk, praktis dan dapat dilaksanakan, d) Harus bersifat lentur agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, e) Tersediaannya sumber-sumber yang dipergunakan dalam pelaksanaan rencana itu. Sesuai dengan teori di atas, dalam perencanaan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran di SMA Al-Falah harus memperhatikan fungsi-fungsi perencanaan perpustakaan sekolah dengan baik, dan harus berdasarkan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran di SMA Al-Falah.
Empat fungsi perencanaan yaitu tujuan, tindakan, sumber daya, dan implementasi. Fungsi perencanaan dalam suatu organisasi merupakan salah satu aspek yang penting. Untuk menentukan sasaran dan memilih cara yang efisien dan efektif untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Perencanaan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran di SMA Al-Falah sangat direncanakan dengan baik maksudnya sebelum merencanakan pengelolaan perpustakaan dimusyawarakan terlebih dahulu dengan guru dan kepala perpustakaan serta kepala sekolah tentang buku-buku apa saja yang diadakan diperpustakaan. Musyawarah tersebut bertujuan untuk mengelola yang telah direncanakan di perpustakaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dan guru tidak mengalami kesulitan.
Perencanaan diarahkan untuk menetapkan visi dan misi, tujuan perpustakaan sekolah, sasaran, starategi, kebijakan, prosedur dalam perpustkaan sekolah, program, dan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana perpustakaan sekolah dan bahan-bahan pustaka.
Anggaran rencana perpustakaan adalah anggaran dari yayasan, sumbangan dari wali murid, serta dapat bantuan dari pemerintah yang alokasinya ada yang diberikan kepada perpustakaan untuk meningkatkan perkembangan perpustakaan. Dalam proses penyusunan perencanaan tersebut melibatkan kepala sekolah, dewan guru, komite, dan wali murid.
Dalam proses berpikir menentukan usaha-usaha yang akan dilakukan pada masa akan datang untuk memperoleh rencana perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya. Usaha-usaha yang dilakukan diantaranya menentukan biaya atau anggaran dalam perencanaan perpustakaan sekolah. Program-program kerja perpustakaan yang dilaksanakan menentukan biaya kegiatan. Dana untuk mendukung program-program tersebut sudah dialokasikan sesuai dengan kebutuhan. Dana yang diajukan untuk program pengelolaan perpustakaan menggunakan dana bantuan operasional daerah/perda.
Maka untuk dana ada RAB yang diajukan kepala perpustakaan yang kemudian dimusyawarahkan oleh kepala sekolah dan wakil, setelah disepakati baru dana tersebut dapat dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan. Besar alokasi dana yang diajukan untuk program rencana perpustakaan selama ini sesuai dengan kebutuhan, sehingga perlu adanya alokasi dana untuk rencana pengelolaan perpustakaan tersebut. Bahwa dana yang Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran di SMA Al-Falah digunakan menggunakan dana bantuan operasional. Perencanaan dalam lembaga pendidikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dalam pendidikan untuk masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Tugas seorang manajer yang pada umumnya diperankan oleh supervisor untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif aktivitas pendidikan, kebijaksanaan yang menyangkut pendidikan, prosedur, dan program pendidikan yang akan dilaksanakan. Untuk melaksanakan suatu rencana terlebih dahulu harus mengetahui fungsi-fungsi perencanaan perpustakaan sekolah. Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang efektif di sekolah.
Dalam proses perencanaan pengelolaan perpustakaan di SMA Al-Falah dengan alokasi dana yang kurang mendukung, serta pihak-pihak sekolah telah mendiskusikan dengan mengadakan rapat, menentukan langkah awal perencanaan, biaya kegiatan yang sesuai kebutuhan. Dana yang digunakan menggunakan dana bantuan operasional. Maka perencanaan perpustakaan harus memikirkan kembali peran dan jasa yang diberikan atau yang dilakukan pada masa yang akan datang.

      B.     Proses Rekrutmen SDM perpustakaan yang dilakukan oleh pihak sekolah
Di SMA Al-Falah, Keberadaan sumber daya manusia merupakan bagian integral dalam kehidupan suatu sekolah. Karena masing-masing sumber daya manusia mempunyai peranan yang strategis. Oleh sebab itu, pembinaan terhadap personal yang ada menjadi tanggung jawab kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di suatu sekolah. Konsekuensinya setiap kepala sekolah harus memahami benar mengenai lingkup atau dimensi-dimensi kepegawaian.
Banyak masalah yang tidak terpisahkan dari kehidupan sekolah sebagai suatu organisasi. Masalah-masalah itu mencakup beberapa aspek, seperti mendefinisikan tujuan, menentukan kebijaksanaan, mengembangkan program, mempekerjakan orang, mengadakan fasilitas, mencapai hasil dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terpisah-pisah. Semua kegiatan tersebut memerlukan keterlibatan orang-orang dengan latar belakang kemampuan yang berbeda-beda , seperti para guru yang professional, kelompok orang-orang yang tidak terlibat dalam tugas mengajar, seperti pustakawan, laboran, dan sebagainya.
Secara umum kita akui bahwa keberhasilan usaha seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan kualitas manusia yang melakukan usaha atau tugas tersebut. Kualitas sumber daya manusia yang nampak melalui kompetensi yang dimilikinya merupakan hal esensial untuk menjadi manusia professional. Begitu juga dengan keberhasilan suatu sekolah.
Keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan pimpinannya mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Pengelolaan atau manajemen tenaga kependidikan bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Sehubungan dengan itu, fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan. Oleh sebab itu, kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu mengolah dan memanfaatkan segala sumber daya manuasi yang ada, sehingga tercapai efektivitas sekolah yang pada ujungnya menghasilkan perubahan yang diharapkan pada anak didik.
Untuk mengelola sumber daya manusia agar memiliki kecakapan, motivasi dan kreativitas secara maksimal, maka hendaknya melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
a.       Identifikasi staf / pegawai
Tahapan ini erat kaitannya dengan rencana pengadaan pegawai. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu sekolah, lembaga ataupun organisasi, maka diperlukan adanya rencana kepegawaian. Namun sebelumnya harus dilakukan analisis pekerjaan ( job analysis ) dan analisis jabatan untuk memperoleh diskripsi tentang tugas-tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Identifikasi staf atau pegawai merupakan pengenalan terhadap kualitas yang dimiliki oleh para calon staf baik dari sisi derajat kepribadian, keinginan atau harapan, motivasi serta keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan atau jenis pekerjaan / kedudukan yang diberikan pada mereka.
Identifikasi dibedakan menjadi rekru tmen dan seleksi. Rekrutmen merupakan proses identifikasi calon-calon staf yang secara potensial akan diterima. Sedang seleksi merupakan proses pemilihan calon-calon yang tingkat kualitasnya seperti kepribadian, kebutuhan atau harapan, motivasi serta kecakapan / keahlian memang betul-betul telah memiliki persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan / jabatan khusus yang akan ditugaskan. Seleksi itu biasanya dilakukan dengan serangkaian ujian baik secar lisan, maupun praktek. Namun adakalanya, pada suatu organisasi, pengadaan pegawai dapat didatangkan secara intern atau dari dalam organisasi saja, apakah melalui promosi atau mutasi.
b.      Penempatan
Bila rekrutmen pegawai telah mendapatkan calon-calon pegawai yang sesuai dengan kualifikasi pegawai yang ditetapkan, maka pimpinan menentukan kemungkinan penempatannya. Tujuan pokok penempatan adalah mencari kepastian secara maksimal tentang kesesuaian antara jabatan / tugas yang harus diisi dengan kemampuan dan keahlian individu serta karakteristik pribadi para individu
c.       Penyesuaian diri
Tujuan utama penyesuaian adalah untuk membantu seorang pegawai baru memahami dan beradaptasi pada harapan, peran, dan mengembangkan rasa ikut memiliki dan mengenali sekolah dan masyarakat. Tahapan ini berkaitan erat dengan pembinaan dan pengembangan staf atau pegawai. Di mana fungsi pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan pengelolaan personil yang mutlak perlu, untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan kinerja pegawai. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara on the job training dan in service training. Kegiatan pembinaan dan pengembangan ini tidak hanya menyangkut aspek kemampuan, tetapi juga menyangkut karier pegawai.
d.      Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan dan keberhasilan pegawai seorang pimpinan perlu mengadakan evaluasi terhadap kinerja pegawainya. Evaluasi mencakup penilian terhadap tingkat penampilan dari masing-masing personel / staf dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Penampilan yang dimaksud di sini mencakup. prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah, dan juga kepribadian pegawai. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Bagi para pegawai, penilaian berguna sebagai umpan balik berbagai hal, seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan karir.
e.       Perbaikan
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, maka perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan profesionalisme dan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pegawai yang telah diidentifikasi. Perbaikan itu bisa berupa pendidikan dan latihan yang merupakan suatu bentuk program pengembangan sumber daya manusia ( personal development ). Hal ini mengacu pada arti daripada pendidikan dan latihan yang merupakan suatu program belajar yang direncanakan untuk menghasilkan anggota staf demi memperbaiki penampilan seseorang yang telah mendapatkan tugas menduduki jabatan.
f.       Kompensasi pegawai.
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian kompensasi selain dalam bentuk gaji, dapat juga berupa tunjangan, fasilitas perumahan, kendaraan, dan lain-lain. Masalah kompensasi merupakan salah satu bentuk tantangan yang harus dihadapi manajemen, karena imbalan oleh para pegawai tidak lagi dipandang semata-mata sebagai alat pemuas kebutuhan materialnya, akan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.
g.      Pemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja dan sebagai pegawai. Untuk selanjutnya mungkin masing-masing pihak terikat dalam perjanjian dan ketentuan sebagai bekas pegawai. Sebab-sebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis yaitu :
– Pemberhentian atas permohonan sendiri;
– Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, bagi yang berstatus pns;
– Pemberhentian oleh sebab-sebab lain, seperti meninggal dunia, hilang, habis masa cuti tetapi tidak melaporkan, dan lain-lain.[1]
     C.    Sistem pengawasan yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam mengontrol dan mengevaluasi perpustakaan sekolah
Evaluasi perpustakaan sekolah dalammenunjang proses pembelajaran di SMA Al-Falah. Evaluasi perpustakaan sekolah adalah kegiatan pencatatan yang bernilai informasi yang dikerjakan secara sistematis untuk mengetahui seberapa jauh tujuan–tujuan perpustakaan yang sudah dipakai. Mengevaluasi artinya menilai semua kegiatan untuk menemukan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran. Di SMA Al-Falah, indikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. Dalam mengkaji masalah yang dihadapi, rumusan solusi alternatif yang dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan kualitas keberhasilan dimasa yang akan datang.
Sesuai dengan teori yang di ungkapkan peneliti bahwa evaluasi kegiatan pengelolaan perpustakaan yang dilakukan ini dapat memberikan suatu pelajaran yang baik dalam meningkatkan suatu kegiatan untuk menjadi kegiatan pengelolaan perpustakaan yang lebih baik lagi. Akan tetapi semua ini akan kembali kepada perencanaan yang telah dirumuskan di awal dan pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan yang ada, meskipun hasil evaluasi akan ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya, tetapi semua kendala itu dapat diatasi dengan manajemen yang baik.[2]
Evaluasi Pengelolaan perpustakaan sekolah di SMA Al-Falah melibatkan beberapa aspek antara lain aspek pengelolaan, aspek guru yang memberi pelajaran, aspek metode apa yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di dalam kelas maupun di perpustakaan.
Dari hasil evaluasi akan diketahui apabila bagian yang mana yang sudah tercapai dan bagian mana yang belum. Hasil  kondisi di lapangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi sangat penting bagi perpustakaan sekolah karena melalui evaluasi dapat diketahui kelemahan, kekurangan, kelebihan maupun kemajuan yang telah di capai. Perpustakaan sekolah yang baik di SMA Al-Falah memiliki kriteria tertentu seperti koleksi, tenaga, dana, letak serta sumbanganya terhadap proses pembelajaran di sekolah. Fasilitas perpustakaan yang umumnya perlu di evaluasi meliputi jumlah koleksi, staf, dana, ruangan, perlengkapan serta pelayanan perpustakaan. Evaluasi adalah hasil akhir yang dapat dicapai oleh semua pegawai sekolah. Evaluasi perpustakaan dilakukan dengan membuat laporan secara berkala setiap akhir tahun ajaran. Bahwa pengelolaan perpustakaan adalah sarana prasarana yang belum memenuhi standar perpustakaan sekolah. maka dari itu, perlu Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran SMA Al-Falah diperhatikan karena evaluasi sendiri merupakan suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya atau kegiatan pencatatan yang bernilai informasi yang dikerjakan secara sistematis untuk mengetahui seberapa jauh pengelolaan perpustakaan yang dicapai.

   D.    Rancangan anggaran yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam menggerakkan dan mengembangkan program yang telah direncanakan oleh perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah harus memperoleh dana yang mencukupi dan berlanjut untuk tenaga yang terlatih, materi perpustakaan, teknologi dan fasilitas serta aksesnya harus bebas biaya. Menurut Bapak Zaini selaku staf di SMA Al-Falah mengenai anggaran yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam menggerakkan dan mengembangkan program yang telah direncanakan oleh perpustakaan sekolah sebagai berikut:
1.      Pendanaan dan Anggaran Perpustakaan Sekolah
Untuk menjamin agar perpustakaan memperoleh bagian yang adil dari anggaran sekolah , butir berikut penting artinya:
·         Memahami proses penganggaran sekolah
·         menyadari jadwal siklus anggaran
·         mengenal siapa yang menjadi tenaga penting
·         memastikan bahwa segala kebutuhan perpustakaan teridentifikasi.
·         Dalam merencanankan anggaran komponen rencana anggaran berikut mencakup:
ü  biaya pengadaan sumber daya baru misalnya buku
ü  biaya pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan keperluan administrasi
ü  biaya penggunaan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), biaya perangkat lunak dan lisensi, jika keperluan tersebut belum termasuk di dalam biaya teknologi dan komunikasi informasi umum di sekolah.
Biaya untuk tenaga perpustakaan mungkin dapat dimasukkan di dalam anggaran perpustakaan, meskipun di sebagian sekolah hal itu lebih tepat dimasukkan di dalam anggaran staf umum. Hendaknya diperhatikan bahwa pada saat menghitung biaya tenaga untuk perpustakaan, maka pustakawan sekolah perlu dilibatkan. Jumlah uang yang tersedia untuk ketenagaan berkaitan erat dengan isu penting, seperti berapa lama jam buka perpustakaan dapat diselenggarakan dan standar serta bentuk layanan yang dapat diberikan. Proyek khusus dan perkembangan lainnya seperti kebutuhan rak baru memerlukan permintaan anggaran tersendiri.
Penggunaan anggaran harus direncanakan secara cermat untuk keperluan setahun serta berkaitan dengan kerangka kerja kebijakan. Laporan tahunan hendaknya dapat memberikan gambaran bagaimana anggaran telah digunakan serta kejelasan apakah jumlah uang yang digunakan untuk perpustakaan telah mencukupi untuk tugas perpustakaan serta mencapai sasaran kebijakan.
Pustakawan sekolah harus mengetahui secara jelas pentingnya anggaran yang cukup untuk perpustakaan, dan perlu menyampaikan ke manajemen senior karena perpustakaan melayani seluruh komunitas sekolah. Untuk meningkatkan anggaran perpustakaan sekolah, berikut ini perlu menjadi bahan pertimbangan:
·         Besaran tenaga perpustakaan sekolah dan koleksi perpustakaan dapat dijadikan tolak ukur pencapaian akademik
·         Murid yang mencapai nilai lebih tinggi dari standar ujian pada umumnya berasal dari sekolah yang mempunyai tenaga perpustakaan.
2.      Lokasi dan Ruang
Peran pendidikan yang kuat dari perpustakaan sekolah harus tercermin pada fasilitas, perabotan dan peralatannya.
Fungsi dan penggunaan perpustakaan sekolah merupakan faktor penting untuk diperhatikan tatkala merencanakan gedung sekolah baru dan mereorganisasi gedung sekolah yang sudah ada. Kendati tidak ada ukuran universal untuk fasilitas perpustakaan sekolah, namun merupakan sesuatu yang bermanfaat dan membantu jika kita memiliki formula sebagai dasar dalam menghitung perencanaan, agar setiap perpustakaan yang baru didesain memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara paling efektif. Pertimbangan berikut ini perlu disertakan dalam proses perencanaan:
·         Lokasi terpusat atau sentral, bimana mungkin di lantai dasar
·         Akses dan kedekatan, dekat semua kawasan pengajaran
·         Faktor kebisingan, paling sedikit di perpustakaan tersedia beberapa bagian yang bebas dari kebisingan dari luar
·         Pencahayaan yang baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan
·         Suhu ruangan yang tepat (misalnya, adanya pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi) untukmenjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun disamping preservasi koleksi
·         Ukuran ruang yang cukup untuk penempatan koleksi buku,fiksi dan non-fiksi, buku sampul tebal maupun tipis, ruang belajar, ruang baca, komputer meja, ruang kerja tenaga dan meja perpustakaan
·         Fleksibitas untuk memungkinkan keserbaragaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan teknologi pada masa mendatang
·         Daftar berbagai ruangan yang berbeda-beda berikut ini layak dipertimbangkan ketika merencanakan perpustakaan baru:
·         Kawasan ruang belajar dan riset untuk penempatan meja informasi, laci katalog, katalog terpasang, meja belajar dan riset, koleksi referensi dan dasar
·         kawasan ruang baca informal untuk buku dan majalah yang mendorong literasi, pembelajaran sepanjang hayat, dan membaca untuk keceriaan
·         Kawasan ruang administrasi untuk meja sirkulasi, ruang kantor, kawasan untuk memproses materimedia perpustakaan, penyimpanan peralatan pandang-dengar, dan kawasan materi serta alat tulis kantor.[3]

     E.     Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah
Kendala yang dihadapi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran di SMA Al-Falah. Kendala merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Kelemahan perpustakaan merupakan sesuatu kondisi di mana sebuah perpustakaan tidak atau kurang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelemahan internal adalah kelemahan yang berada di dalam perpustakaan, kelemahan yang biasanya dihadapi tersebut meliputi: (a) sumber daya perpustakaan, (b) administrasi, (c) manajemen. Sedangkan kelemahan eksternal adalah hambatan dan kesulitan yang berada di luar perpustakaan, yakni yang dihadapi dan dirasakan oleh pengguna perpustakaan. Kelemahan eksternal tersebut meliputi: (a) adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi, (b) kurangnya sosialisasi.
Menurut Bapak Zanollah selaku Staf perpustakaan sekolah di SMA Al-Falah, Koleksi buku atau jumlah koleksi bahan pustaka akan mempengaruhi tingkat pemanfaatan perpustakaan oleh siswa, ruang perpustakaan yang dimiliki kurang mencukupi, jika banyak siswa yang masuk untuk belajar di perpustakaan, maka siswa akan merasa tidak nyaman dan tidak leluasa. Menjadi salah satu kendala pengelola perpustakaan, karena jika banyak siswa yang masuk dan meminjam buku ke perpustakaan secara otomatis ruangan tidak mencukupi dan koleksi bukunya kurang memadai, hal ini menjadi faktor penghambat dalam menunjang proses pembelajaran diperpustakaan, karena dengan demikian dapat membuat siswa malas untuk belajar di perpustakaan. Beberapa hal yang menjadi kendala penunjang proses pembelajaran di perpustakaan di SMA Al-Falah juga diungkapkan oleh Staf perpustakaan, faktor penghambat dalam menunjang proses pembelajaran di perpustakaan, karena dengan kurangnya minat baca siswa maka akan mempengaruhi prestasi siswa dalam bidang akademik. Faktor-faktor lain yang menjadi penghambat mungkin tidak lengkapnya sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan sekolah seperti halnya kurangnya komputer sehingga siswa tidak bisa mengakses referensi di internet.
Kesempatan atau peluang Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Pembelajaran di SMA Al-Falah yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah antara lain: perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan, perkembangan bidang pendidikan, kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, dan persaingan perpustakaan dengan bidang-bidang lain. Kesempatan atau peluang ini merupakan salah satu yang menjadi faktor pendukung terhadap perkembangan perpustakaan sekolah untuk lebih maju. Faktor-faktor penghambat, juga ada beberapa hal yang menjadi faktor penghambat lainnya untuk menunjangnya proses pembelajaran diperpustakaan. berdasarkan penelitian yang dilakukan kami di perpustakaan SMA Al-Falah bahwa minimnya buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran di perpustakaan sehingga kebutuhan guru dan siswa kurang memadai. Kurang Adanya buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa dapat mensulitkan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, motivasi siswa dalam belajar menjadi lebih baik apabila koleksi buku-buku bertambah banyak terutama buku yang berkaitan dengan pelajaran. Hasil kondisi di lapangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang menjadi penghambat dan perkembangan perpustakaan di SMA Al-Falah. Faktor penghambat mempengaruhi perkembangan perpustakaan di SMA Al-Falah yaitu faktor penghambat yang terdiri dari adanya kelemahan internal dan kelemahan eksternal serta minimnya jumlah buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran di perpustakaan ruang perpustakaan yang kurang luas, minat baca siswa yang kurang, peran aktif guru dalam membimbing siswa untuk meningkatkan minat baca di SMA Al-Falah, faktor-faktor tersebut yaitu koleksi buku di perpustakaan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru, dengan demikian dapat mempersulit siswa dan guru untuk mencari materi pembelajaran di perpustakaan.
·         Analisis temuan
Dari hasil temuan di perpustakaan sekolah SMA Al-Falah dapat kami analisis bahwasanya pengelolaan yang ada di perpustakaan sekolah yaitu berawal dari Proses Perencanaan perpustakaan di dalam menunjang proses pembelajaran di SMA Al-Falah. Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan sekolah dan harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberi kerangka pemersatu dan membantu memperkirakan peluang, suatu rencana dapat berfungsi sebagai pedoman kerja maka ada beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam proses perencanaan yang sekaligus merupakan persyaratan dalam membuat rencana.


BAB IV
Penutup
A.    Kesimpulan
Dalam proses perencanaan pengelolaan perpustakaan dengan alokasi dana yang kurang mendukung, serta pihak-pihak sekolah telah mendiskusikan dengan mengadakan rapat, menentukan langkah awal perencanaan, biaya kegiatan yang sesuai kebutuhan. Dana yang digunakan menggunakan dana bantuan operasional. Maka perencanaan perpustakaan harus memikirkan kembali peran dan jasa yang diberikan atau yang dilakukan pada masa yang akan datang.
Keberadaan sumber daya manusia merupakan bagian integral dalam kehidupan suatu sekolah. Karena masing-masing sumber daya manusia mempunyai peranan yang strategis. Oleh sebab itu, pembinaan terhadap personal yang ada menjadi tanggung jawab kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di suatu sekolah. Konsekuensinya setiap kepala sekolah harus memahami benar mengenai lingkup atau dimensi-dimensi kepegawaian.
Evaluasi Pengelolaan perpustakaan sekolah melibatkan beberapa aspek antara lain aspek pengelolaan, aspek guru yang memberi pelajaran, aspek metode apa yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di dalam kelas maupun di perpustakaan.
Menurut Bapak Zaini selaku staf mengenai anggaran yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam menggerakkan dan mengembangkan program yang telah direncanakan oleh perpustakaan sekolah.
Kelemahan internal adalah kelemahan yang berada di dalam perpustakaan, kelemahan yang biasanya dihadapi tersebut meliputi: (a) sumber daya perpustakaan, (b) administrasi, (c) manajemen. Sedangkan kelemahan eksternal adalah hambatan dan kesulitan yang berada di luar perpustakaan, yakni yang dihadapi dan dirasakan oleh pengguna perpustakaan. Kelemahan eksternal tersebut meliputi: (a) adanya keterbatasan akses informasi dan komunikasi, (b) kurangnya sosialisasi.

B.     Saran
Semoga hasil laporan penilitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa hasil laporan penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

C.    Masukan
Dengan adanya aktivitas penelitian ini, bisa menjadikan bekal terhadap diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Fadal, Ibrahim. 2011. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:Bumi Akasara.
Prastowo, Andi. 2013. Manajamen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta:Diva Press.
Sumiati.  2011. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:Universitas Terbuka.



[1] Sumiati. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:Universitas Terbuka, 2011), hlm.50-56.
[2] Ibrahim Fadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:Bumi Akasara, 2011), hlm. 80.
[3] Andi Prastowo. Manajamen Perpustakaan Sekolah Profesional (Jogjakarta:Diva Press, 2013), hlm. 40-45.