KATA PENGANTAR
السّلام عليكم ورحمة الله وبركته...
Pertama dan yang paling utama Puja-puji syukur
senantiasa patut kita haturkan kepada allah SWT, yang telah memberikan rahmat yang
kian tiada terhitung, nikmat besar hingga nikmat terkecilpun dapat kita rasakan
hingga detik ini. Shalawat dan salam kita haturkan kepada sang revolusioner
kita nabi besar muhammad SAW, yang telah membawa kita pada nikmatnya kehidupan
yakni dengan adanya islam wal iman.
Dan yang selanjutnya, kami sebagai pemakalah yang
berjudul “Pemasaran Jasa” ini
mengucapkan terima kasih banyak terutama kepada dosen pengampu mata kuliah MANAJEMEN
PEMASARAN LEMBAGA yang
telah membimbing rekan-rekan kami dalam mata kuliah tersebut. Dan tidak lupa
pula sabahat-sahabat kami yang senasib seperjuangan yang saling mendorong dan
saling memotivasi kami ucapkan terima kasih.
dan akhirnya, kami sebagai pemakalah berpengharapan
besar semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi sabahat-sahabat
(pembaca) dan akan menjadi tambahan wawasan bagi kami khususnya.
والله الموفق الى اقومالطّاريق ثمّالسلام عليكم ورحمة الله وبركته
23 November 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................................
COVER ...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I ......................................................................................................................................
PENDAHULUAN ...................................................................................................................
A.Latar belakang .........................................................................................................
B.Rumusan Masalah ..................................................................................................
C.Tujuan: .....................................................................................................................
BAB II .....................................................................................................................................
PEMBAHASAN ......................................................................................................................
A.Definisi ......................................................................................................................
B.Pengaruh Harga,Lokasi Dan Promosi Terhadap Pemasaran Jasa. ......................
C.Perilaku Pelanggan Dalam Pemasaran Jasa. .........................................................
D.Hasil Penelitian ....................................................................................................................
BAB III ....................................................................................................................................
PENUTUP ................................................................................................................................
A.Kesimpulan ...............................................................................................................
B.Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan dunia
bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja yang sempurna dari setiap proses
yang dijalankan oleh perusahaan. Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai bagian yang terpisah
dari organisasi yang hanya berperan sebagai proses penjualan produk.
Perkembangan konsep pemasaran sendiri tidak terlepas dari fungsi-fungsi
organisasi yang lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan untuk memuaskan
pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective marketing) dapat
membahayakan bisnis karena dapat berakibat pada konsumen yang tidak puas.
Pemasaran yang efektif (effective marketing) justru berakibat sebaliknya yaitu
menciptakan nilai atau utilitas.
Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti
pemikiran pemasaran modern. Tujuan kegiatan pemasaran adalah menarik pelanggan
baru dengan menjanjikan nilai yang tepat dan mempertahankan pelanggan saat ini
dengan memenuhi harapannya sehingga dapat menciptakan tingkat kepuasan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
definisi dari jasa dan pemasaran jasa?
2. Bagaimana
pengaruh harga, lokasi, dan promosi terhadap pemasaran jasa?
3. Bagaimana
perilaku pelanggan dalam pemasaran jasa?
C.
Tujuan:
1. Untuk
mengetahui dari jasa dan pemasaran jasa
2. Untuk
mengetahui pengaruh harga, lokasi, dan promosi terhadap pemasaran jasa
3. Untuk
mengetahui perilaku pelanggan dalam pemasaran jasa
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
a.
Jasa
Jasa secara tradisional sulit
didefinisikan. Yang lebih menyulitkan lagi adalah kenyataan bahwa cara
menciptakan dan mengirimkan jasa kepada pelanggan sering sulit dipahami, karena
banyak masukan dan keluaran yang tidak nyata. Kebanyakan orang tidak terlalu
sulit mendefinisikan jasa. Berikut adalah dua pendekatan yang menangkap
esensinya.
Jasa adalah tindakan atau kinerja yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait
dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak
menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Jasa adalah kegiatan ekonomi yang
menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan ada waktu dan tempat
tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan
dalam diri-atau atas nama-penerima jasa tersebut.[1]
b.
Definisi Pemasaran
Jasa
Definisi pemasaran jasa dapat di
bedakan menjadi dua bagian baik secara sosial maupun manajerial. Secara sosial,
pemasaran jasa adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta inginkan dengan cara
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk jasa yang bernilai dengan
pihak lain. Secara manajerial,adalah proses perencanaan, pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan tentang produk jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi.
B. Pengaruh harga,lokasi dan promosi terhadap pemasaran jasa.
1.
Produk jasa.
Produk jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Orang membeli
jasa untuk memecahkan masalah dan mereka melekatkan nilai pada jasa-jasa dalam
kaitannya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk memecahkan masalah
tersebut. Menurut Tjiptono disarankan
bahwa penawaran produk dapat dilihat dari beberapa level yaitu:
a. Produk
inti atau generik.
Ini terdiri dari produk jasa dasar,
misalnya tempat tidur di kamar hotel untuk malam hari.
b. Produk yang
diharapkan ini terdiri dari
produk generik bersama dengan pembelian minimal yang perlu dipenuhi.
c. Produk
yang diperluas (augmented product).
Ini merupakan bidang yang memungkinkan
suatu produk dibedakan dari yang lain.
d. Produk
potensial
Ini terdiri dari seluruh sifat dan
manfaat tambahan potensial yang memang atau mungkin merupakan utilitas bagi
pembeli.[2]
2.
Karakteristik jasa
a. Tidak
berwujud. Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, tidak dapat didengar,
tidak dapat diraba, tidak dapat dirasa, tidak dapat dicium sebelum jasa itu
dibeli
b.
Tidak dapat dipisahkan.
Umumnya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika jasa itu
dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari jasa.
c.
Variabilitas, jasa sangat bervariasi karena
tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu
dilakukan.
d.
Tidak tahan lama. Jasa
tidak dapat disimpan dan tidak tahan lamanya jasa tidak menjadi masalah bila
permintaan tetap karena mudah mengatur staf atau karyawan untuk melakukan jasa
itu lebih dahulu. Namun jika permintaan berfluktuasi ketidaktetapan atau
guncangan, terutama terhadap harga barang, perusahaan jasa menghadapi masalah
yang rumit (misal, perusahaan jasa transportasi mikrolet).
3. Penetapan harga
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
Dari pengertian harga dapat diketahui bahwa harga
merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan
cepat. Berbeda dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran
distribusi kedua hal tersebut tidak dapat diubah/di sesuaikan dengan mudah dan
cepat karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.
4. Tempat/lokasi pelayanan (Place)
Untuk produk industri manufaktur place diartikan
sebagai saluran distribusi,sedangkan untuk produk industri jasa, place
diartikan sebagai tempat pelayanan jasa.
Menurut Carvens (1998:28) saluran distribusi itu
sendiri mempunyai arti: ‘’ Jaringan organisasi yang melakukan fungsi-fungsi
yang menghubungkan produsen dengan pengguna akhir’’.
Menurut Nirwana (2004:47) ‘’ fasilitas pendukung
merupakan bagian dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting.
Karena jasa yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas
pendukung di dalam penyampaiannya’’. Hal ini akan semakin memperkuat keberadaan
dari jasa tersebut. Karena dengan adanya fasilitas pendukung secara fisik, maka
jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan.
5. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan barang dan jasa. Kegiatan promosi bukan hanya berfungsi sebagai alat
untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pemasaran.
Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada
orang mengenai produk-produk dan menyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran
suatu perusahaan,organisasi saluran, dan masyarakat umum untuk membeli
barangnya. Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan
dan menyakinkan calon konsumen. Suatu kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan
baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen
membelanjakan pendapatannya.Keuntungan bagi produsen adalah promosi dapat
mengindarkan persaingan berdasarkan harga karena konsumen membeli barang lebih
dikarenakan tertarik dengan merknya. Variabel-variabel promosi terdiri dari dari periklanan,personal
selling, sales promotion, public relation, publisitas, dan direct marketing.
C. Perilaku pelanggan dalam pemasaran jasa.
1.
Jenis-jenis tingkah laku keputusan pembeli
Adapun jenis-jenis tingkah laku
membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan
antara merek yaitu:
a.
Tingkah laku membeli yang komplek
Tingkah
laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan tinggi
konsumen dalam pembeli dan perbedaan besar yang dirasakan diantara merek.
Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan
mengenai produk,kemudian sikap, dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang
dipikirkan masak-masak. Pemasar dari produk yang banyak melibatkan peserta
harus memahami tingkah laku pengumpulan informasi dan evaluasi dari konsumen
yang amat terlibat. Mereka perlu membantu pembeli belajar mengenai atribut
kelas produk dan kepentingan relatif masing-masing, dan mengenai aa yang
ditawarkan merk tertentu,mungkin dengan menguraikan panjang lebar keunggulan
mereka lewat media cetak.
b.
Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.
Tingkah
laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang
tinggi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek. Tingkah laku membeli
yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam
pembelian barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit
perbedaan diantara merek.
c.
Tingkah laku membeli yang mencari kebiasaan
Tingkah laku membeli yang menjadi
kebiasaan terjadi di bawah kondisi keterlibatan konsumen tampaknya mempunyai
keterlibatan yang rendah dengan kebanyakan produk yang mempunyai keterlibatan
yang rendah dengan kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan sering
dibeli. Dalam tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan
keyakinan-sikap-tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak mencari informasi
secara ekstensif mengenai merek mana yang akan dibeli. Sebaliknya , mereka
pasif menerima informasi ketika menonton televisi atau membaca majalah.
Pengulangan iklan menciptakan pengenalan akan merek bukan keyakinan pada merek.
Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek, mereka memilih
merek karena sudah dikenal. Karena keterlibatan mereka dengan produk tidak
tinggi, konsumen mungkin tidak mengevaluasi pilihan bahkan setelah membeli..Jadi, proses membeli melibatkan
keyakinan merek yang terbentuk oleh pembelajaran pasif, diikuti dengan tingkah
laku membeli, yang mungkin diikuti atau tidak dengan evaluasi.
Karena pembeli tidak memberikan komitmen yang kuat pada suatu merek, pemasar
produk yang kurang terlibat pada beberapa perbedaan merek seringkali seringkali
menggunakan harga dan promosi penjualan untuk merangsang konsumen agar mau
mencoba produk.
d. Tingkah
laku membeli yang mencari variasi
Konsumen menjalani tingkah laku membeli
yang mencari variasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen
rendah, tetapi perbedaan merk dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti
ini, strategi pemasaran mungkin berbeda untuk merek yang menjadi pemimpin pasar
dan untuk merk yang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong pencarian variasi
dengan menawarkan harga rendah, penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan
iklan yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru.
2.
Proses keputusan
pembeli
Menurut Kotler dalam
Hendra (2001:162). Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan
membeli melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan
kebutuhan
Proses membeli dimulai
dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang
diinginkan.
b. Pencarian
Informasi
Seorang konsumen yang sudah
terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi juga tidak.bila dorongan
konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen
kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan
dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan
kebutuhan tersebut. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa
sumber-sumber:
>>
sumber pribadi : keluarga,teman,tetangga,kenalan
>>
sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan
>>
sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, menggunakan produk
c. Evaluasi
alternatif
Tahap dari proses
keputusan ,yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk
alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan
proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen
melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua , konsumen akan
memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut
kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga , konsumen mungkin akan
mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek
pada setiap atribut. Keempat , harapan kepuasaan produk total konsumen akan
bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada
sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.
d. Keputusan
membeli
Dalam tahap evaluasi,
konsumen membuat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya ,
keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua
faktor dapat muncul anta niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor
pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga,
merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak
diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan
tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembeli.
e. Tingkah
laku pasca pembelian.
Tahap dari proses
keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan rasa puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas
dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan
prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan,
konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas,bila
melebihi harapan akan merasa puas.
3. Pengaruh
bauran pasar terhadap keputusan pembeli
Suatu tantangan
bagi perusahaan dan perlu untuk direspon dengan merancang strategi Pemasaran
yang tepat. Perusahaan dituntut lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan
konsumen, selanjutnya perlu diketahui harapannya dan kemudian berusaha untuk
memenuhinya, sehingga perusahaan dapat eksis dalam persaingan. Bauran Pemasaran
jasa yang baik akan sangat membantu dalam mempertahankan konsumen, karena biaya
yang diperlukan untuk mempertahankan kemauan pelanggan akan lebih sedikit jika
dibandingkan biaya untuk merebut kembali pelanggan yang telah hilang atau untuk
menarik konsumen yang baru yang biasanya lebih besar. Pengaruh antara bauran
pemasaran dengan keputusan konsumen ini diungkapkan sebagaiberikut: Bauran pemasaran dan keputusan
konsumen berkaitan sangat erat. Bauran pemasaran memberikan suatu dorongan
kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.
Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami
dengan seksama harapan konsumen serta kebutuhan mereka. Dengan demikian
perusahaan dapat meningkatkan keputusan pelanggan dimana perusahaan
memaksimumkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan
pengalaman konsumen yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan konsumen
dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan.[3]
D. Hasil Penelitian
Hasil penelitian
dari kelompok kami yaitu pada jasa teman kami sendiri yaitu pada Ahli Gigi KANG
ASEP di daerah Madura Pamekasan yang berpindah-pindah tempat, tetapi sekarang
sudah menempati tempat di jalan Abd.Aziz,Jungcangcang pas baratnya Smp 1
Pamekasan belakangnya orang tukang cukur. Ahli Gigi KANG ASEP ini melayani
pasang gigi palsu, kawat gigi/behel,/pasang diamond,bersihkan karang
gigi,tambal gigi laser.
Setelah
saya mewawancarai KANG ASEP / yang lebih dikenal dengan sebutan abang sastro
ini sebagai ahli bedah gigi, cara pemasarannya biasanya itu ada plank(papan)
cuman kata sastro ini dia belum meletakkannya, hanya saja dia mengandalkan
jaringan teman dan kartu nama, dan juga sosial media(sosmed).
Dan jasa
mereka bukan hanya siap melayani ditempat saja dia juga bisa menerima panggilan
kerumah-rumah.
Tingkat
konsumen sudah cukup banyak karena dari segi kwalitas barangnya dan cara
melayaninya yang sangat telaten.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Jasa
adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan
ada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan
yang diinginkan dalam diri-atau atas nama-penerima jasa tersebut.
2.
Produk
jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Orang membeli jasa
membeli jasa untuk memecahkan masalah dan mereka melekatkan nilai pada
jasa-jasa dalam kaitannya dengan kemampuan jasa yang dipersepsikan untuk
memecahkan masalah tersebut.
3.
Jenis-jenis tingkah laku keputusan pembeli
a.
Tingkah laku membeli yang komplek
b.
Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.
c.
Tingkah laku membeli yang mencari kebiasaan
d.
Tingkah laku membeli
yang mencari variasi
B.
Saran
Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan terutama bagi pembaca dan juga kami tau bahwa makalah
ini mempunyai banyak kekurangan Jadi, kami mengharapkan kepada pemakalah
selanjutnya untuk lebih menyempurnakan makalah berikutnya.
Daftar Pustaka
Christoher H. LOVELOCK dan Lauren K.
WRIGHT, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta : PT.Macanan jaya
cemerlang,2007)
Christopher Lovelock, Jochen Wirtz,
Jacky Mussry, Pemasaran Jasa, (Jakarta: Erlangga,2010)
Diaskes di internet pada tanggal 17 november 2016 tentang pemasaran jasa
[1] Christoher H. LOVELOCK dan Lauren K. WRIGHT, Manajemen
Pemasaran Jasa (Jakarta : PT.Macanan jaya cemerlang,2007)hlm. 5
[2] Christopher Lovelock, Jochen Wirtz, Jacky Mussry, Pemasaran
Jasa, (Jakarta: Erlangga,2010)
[3] Diaskes di internet pada
tanggal 17 november 2016 tentang pemasaran jasa
No comments:
Post a Comment