BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen yang
memiliki peran yang strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan
yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinia ke empat adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha yang terencana dan terprogram
dengan jelas dalam agenda pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan Negara Indonesia
yang tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan diriya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar
kegiatan pendidikan tersebut terencana dengan baik maka dibutuhkan kurikulum
pendidikan.
Sekolah atau madrasah sebagai salah
satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional harus menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran
sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat
mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan
sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang
berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya
sebagai lembaga pendidian formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut
dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan renccana strategis sebagai suatu
upaya/cara untuk mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien,
sampai kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan
sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah
dalam menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis
paling tidak terdiri dari visi, misi dan tujuan. Perumusan terhadap visi, misi
dan tujuan tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar sekolah memiliki
arah kebijakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas,
penulis tertarik untuk menulis makalah tentang “merumuskan visi, misi dan
tujuan madrasah (sekolah)”.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan visi madrasah?
2.
Bagaimana
merumuskan visi madrasah yang baik?
3.
Apa
yang dimaksud dengan misi madrasah?
4.
Bagaimana
merumuskan misi yang madrasah?
5.
Apa tujuan madrasah ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi visi madrasah.
2. Untuk mengetahui cara merumuskan visi madrasah baik.
3. Untuk mengetahui definisi misi madrasah.
4. Untuk mengetahui cara merumuskan misi madrasah yang baik.
5. Untuk mengetahui tujuan madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Visi Madrasah
Visi ditulis sebagi kata benda yang merupakan konsep keadaan
organisasi di masa depan. Smith mengartikan visi kurang lebih sebagai gambaran
yang jelas tentang wujud masa depan yang mengendalikan rencana strategis.
Dengan kata lain, visi merupakan cita-cita organisasi yang diharapkan.[1]
Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam, dan luas yang
merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat
menerobos segala batas-batas fisik, waktu dan tempat. Cortada mendefinisikan
visi sebagai “A view of our environment will enable our tremendous future
success.” Definisi ini menyiratkan bahwa kesuksesan yang bermakna pada masa
depan sangat ditentukan oleh kemampuan orang dalam memandang lingkungan secara
cermat. Factor-faktor lingkungan itu amat menentukan kesuksesan menggapai masa
depan itu.[2]
Kotter menulis: “Vision
refers to picture of the future with some implicit or explicit commentary on
why people should strive to create that future.” Visi merujuk pada gambaran
tentang masa depan dan di dalamnya juga terkandung makna tentang hal-hal yang
harus dikreasi oleh manusia organisasional pada masa depan itu, baik implisit
maupun eksplisit.[3]
Visi menjawab pertanyaan “What do we want
to become?” Vision statement thingking about “What is our business in the
future?”, or about “Our mission in the future”. Visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang
menjangkau ke depan. Visi ini merupakan harapan dan impian yang dimiliki oleh
sekolah atau lembaga pendidikan tentang apa yang ingin
dicapai di masa yang akan datang.[4]
Dari beberapa pengertian yang telah dijabarkan
oleh para tokoh diatas, maka kami mengambil kesimpulan bahwa visi merupakan
gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun
waktu tertentu dan menjadi sebuah cita-cita dari suatu organisasi tertentu
untuk mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Sedangkan madrasah
merupakan terjemahan dari istilah sekolah dalam bahasa arab. Madrasah
adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berbasis Islam, seperti Madrasah
Tsanawiyah, Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta.
Visi madrasah merupakan kunci keberhasilan
sebuah lembaga yang dikelola secara profesional. Di lingkungan lembaga madrasah,
visi ditetapkan oleh pimpinan lembaga formal itu, meski proses penetapannya
umumnya dilakukan secara bersama-sama oleh guru-guru yang ada atau oleh satuan
tugas yang dibentuk untuk itu.
Berkenaan dengan visi sekolah, Permendiknas
No. 17 Tahun 2007 menjelaskan sebagai berikut:
1. Setiap sekolah/madrasah harus merumuskan dan menetapkan visi serta
mengembangkannya menjadi misi dan tujuan madrasah.
2. Visi sekolah/madrasah tersebut:
a. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.
b. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
c. Dirumuskan berdasar masukan dari warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak
yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi
pendidikan nasional.
d. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah.
e. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
f. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.[5]
Bagi sekolah/madrasah visi merupakan
suatu imajinasi yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa
datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan
tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi
tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.
B. Merumuskan Visi Madrasah
Visi harus dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
stakeholder potensial dan kegiatan utama lembaga. Visi dirumuskan dalam kalimat
yang mudah dipahami dan menunjukkan suatu keadaan sekolah/madrasah dalam jangka
panjang (bisa berkisar 5-10 tahun). Keadaan tersebut dapat diwujudkan dalam
ukuran yang kualitatif. Secara lengkap penyusunan visi yang baik harus:
1.
Menggambarkan
kepercayaan-kepercayaan dan kebutuhan dan harapan stakeholder sekolah/madrasah.
2.
Menggambarkan
apa yang diinginkan pada masa yang akan datang.
3.
Spesifik
hanya khusus untuk sekolah/madrasah tertentu.
4.
Mampu
memberikan inspirasi.
5.
Jangan
mengasumsikan pada sistem yang sama pada saat ini.
6.
Terbuka
untuk dilakukan pengembangan sesuai dengan organisasi yang ada, metodologi,
fasilitas, dan proses pembelajaran.[6]
Barnawi dan Mohammad Arifin
menyatakan bahwa visi sekolah merupakan representasi masa depan sekolah yang
diinginkan. Visi menyarikan prinsip-prinsip umum dan bersifat aspirasional.
Rumusan visi sekolah hendaknya mencakup hal-hal berikut:
1.
Sosok
lembaga macam apa yang diinginkan di masa depan.
2.
Justifikasi
sosial atas keberadaan sekolah yang diwujudkan dalam isu-isu pendidikan apa
yang harus ditangani oleh sekolah atau masalah-masalah pendidikan mana yang
akan diatasi oleh sekolah.
3.
Apa
yang harus diakui, diantisipasi, dan dijawab oleh semua sekolah berkaitan
dengan kebutuhan dan masalah-masalah tersebut.
4.
Siapa
stakeholder utama sekolah ini, bagaimana sekolah merespon kebutuhan para stakeholder
itu, dan bagaimana sekolah mengetahui keinginan yang mereka harapkan dari
sekolah.
5.
Apa
yang membuat sekolah tersebut unik atau berbeda dengan yang lain, dank arena
itu, apa yang membuat sekolah ini memiliki keunggulan kompetitif.[7]
Visi yang efektif harus memenuhi karakteristik berikut:
a.
Jelas
dan tidak membingungkan.
b.
Menarik
dan mudah diingat.
c.
Aspiratif,
realistis, dan dapat dicapai.
d.
Selaras
dengan nilai-nilai, budaya, dan cara pandang sekolah.
e.
Berjangka
waktu.
f.
Singkat,
sebaiknya kurang dari sepuluh kata.
g.
Inspiratif
dan menantang.
h.
Disepakati
oleh semua stakeholder sekolah.
i.
Menyatakan
dengan jelas esensi dari apa yang seharusnya dicapai sekolah.
j.
Fleksibel
dan menumbuhkan kreativitas. [8]
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah/madrasah merupakan lembaga yang
harus memiliki nilai-nilai yang kuat. Nilai-nilai tersebut merupakan sesuatu
yang dijadikan bahan untuk membangun kepercayaan-kepercayaan SDM
sekolah/madrasah. Itulah sebabnya kepercayaan-kepercayaan yang ada di
sekolah/madrasah harus dapat digambar dalam visi dekolah/madrasah. Berkaitan
dengan kepercayaan-kepercayaan tersebut, maka visi sekolah/madrasah harus
meliputi hal-hal berikut:
1.
Kepercayaan
sekolah/madrasah harus sesuai dengan visi organisasi dan berbagai pandangan
dari stakeholder.
2.
Kepercayaan
sekolah/madrasah merupakan statement dari nilai-nilai sekolah/madrasah.
3.
Kepercayaan
sekolah/madrasah merupakan deklarasi dari harapan sekolah/madrasah terhadap
harapan pada produk yang akan dihasilkan.
4.
Kepercayaan
sekolah/madrasah harus tepat dan dapat diimplementasikan.
5.
Kepercayaan
sekolah/madrasah akan menjadi pedoman dalam melaksanakan berbagai kegiatan.
6.
Kepercayaan
sekolah/madrasah merefleksikan ilmu pengetahuan, filosofi, dan semua perbuatan
yang dilakukan sekolah/madrasah.
7.
Kepercayaan
sekolah/madrasah merupakan komponen kunci dari perencanaan strategis.[9]
Dengan dimilikinya berbagai kepercayaan bersama di lingkungan para
SDM sekolah/madrasah, akan membantu mempercepat proses pencapaian visi
sekolah/madrasah tersebut. Kepercayaan-kepercayaan sekolah/madrasah dibangun
oleh nilai-nilai bersama yang disepakati dan diinternalisasikan oleh pemimpin
sekolah/madrasah, sehingga nilai-nilai yang ada di sekolah/madrasahperlu juga
untuk dirumuskan, sebagaimana merumuskan visi. Namun sebelum merumuskan
nilai-nilai sekolah/madrasah berikut
dicontohkan beberapa contoh visi sekolah/madrasah.
Visi: “Mencetak kader penerus bangsa yang bertakwa dan berakhlak
mulia serta mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat”.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa pada visi tersebut telah
menggambarkan kepercayaan-kepercayaan. Misalnya sekolah/madrasah memiliki
kepercayaan bahwa sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang menjadi
panutan masyarakat melalui nilai-nilai takwa dan akhlak mulia.
Selain itu, contoh visi di atas juga telah menggambarkan keinginan
pada masa depan. Namun demikian, ukuran-ukuran ketercapaian visi tersebut masih
sangat interpretatif karena masih bersifat kualitatif. Jika berbagai ukuran-ukuran dalam visi
tersebut masih bersifat kualitatif, maka akan dapat diinterpretasikan dengan
sangat beragam oleh seluruh komponen sekolah. Bahkan mungkin saja interpretasi
yang dilakukan oleh berbagai komponen dalam sekolah tersebut saling bertolak
belakang, sehingga pada akhirnya program dan prosesnya menjadi saling
bertentangan.
Untuk mencegah adanya beragam interpretasi
(pandangan) tersebut, maka visi madrasah harus diterjemahkan dalam berbagai
bentuk ukuran kuantitatif. Ukuran-ukuran tersebut merupakan indikator
ketercapaian visi (key performance indicators). Jika visi yang telah
dicontohkan tadi dinyatakan dalam key performance indicators (KPI), maka
dapat dilihat sebagai berikut.
“Mencetak
kader penerus bangsa yang bertakwa dan berakhlak mulia serta mampu berkiprah di
tengah-tengah masyarakat”.
Key Performance Indicators (KPI)
1. Lulusan yang senantiasa patuh terhadap segala perintah Allah dan senantiasa
meninggalkan segala larangan Allah.
2. Terbiasa melaksanakan amalan-amalan sunnah seperti shalat sunnah dhuha dan
tahajjud, puasa sunnah senin-kamis, dan sedekah.
3. Unggul dalam pembelajaran yang menginternalisasikan nilai-nilai Islam.
4. Lulusan yang unggul dalam akhlak mulia yang dibuktikan dengan nilai
pendidikan akidah akhlak dengan nilai minimal B.
5. Fasih membaca al-Qur’an.
6. Lulusan yang bebas dari narkoba.
7. 100% lulus UAN.
Dari KPI tersebut kemudian dapat ditentukan tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran dalam suatu satuan pendidikan. Tujuan dan sasaran
sekolah/madrasah tersebut dikembangkan dari KPI-KPI yang paling penting untuk
dicapai.
C. Pengertian Misi Madrasah
Misi merupakan alasan atau sebab-sebab mengapa
sebuah organisasi harus ada (why we exist?). Achmad Djunaedi berpendapat
bahwa misi menunjukkan “apa yang dilakukan” atau “daftar dan karakteristik
layanan yang diberikan”. Dengan demikian, misi ditulis sebagai kata kerja.[10]
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang
harus dicapai oleh organisasi (sekolah atau madrasah) bagi pihak-pihak yang
berkepentingan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
misi harus mencerminkan tentang segala sesuatu untuk bisa mencapai visi, atau
dengan kata lain misi adalah penjabaran realistis yang bisa dilakukan oleh
organisasi dalam mencapai visi.
Misi sekolah/madrasah dikembangkan dari kegiatan utama lembaga
dengan memerhatikan visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan hal-hal penting
yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam upaya untuk mencapai visi.
Namun demikian, akan lebih mudah jika misi lembaga tersebut dikembangkan dari
kegiatan utama lembaga. Itulah sebabnya misi lembaga harus terhubung dengan
visi.
Misi sekolah harus jelas, dalam artian harus sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi sekolah. Misi juga berkaitan dengan kewenangan yang dimiliki
oleh sekolah maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berkenaan dengan misi sekolah, Permendiknas No. 19 Tahun 2007 menjelaskan sebagai berikut:
1.
Sekolah/madrasah
merumuskan dan mengembangkannya.
2.
Misi
sekolah/madrasah:
a.
Memberikan
arahan dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
b.
Merupukan
tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.
c.
Menjadi
dasar program pokok sekolah/madrasah.
d.
Menekankan
pada mutu layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
sekolah/madrasah.
e.
Memuat
pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah/madrasah.
f.
Memberikan
keluwesan dan ruang gerak perkembangan kegiatan satuan-satuan unit
sekolah/madrasah yang terlibat.
g.
Dirumuskan
berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah/madrasah yang diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah.
h.
Disosialisasikan
kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
i.
Ditinjau
dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan
di masyarakat. [11]
Dengan demikian, pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan mengenai
suatu lembaga pendidikan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus menunjukkan
secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh sekolah/madrasah dan bidang
kegiatan utama dari sekolah/madrasah yang bersangkutan. Misi juga harus
mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang
digeluti oleh suatu lembaga pendidikan
.
D.
Merumuskan Misi Madrasah
Misi merupakan
tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi
dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan
arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan
untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai
indikatornya.
Barnawi dan Mohammad Arifin menyatakan bahwa rumusan misi yang baik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Memuat seluruh makna yang terkandung dalam visi.
2.
Dapat menjadi petunjuk atas tujuan yang akan dicapai.
3.
Memberikan petunjuk kelompok sasaran yang akan dilayani oleh sekolah.
4.
Memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholder.
5.
Fokus pada kemampuan yang dimiliki sekolah.
6.
Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna. [12]
Dalam pembuatan
misi, penting untuk diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan.
1.
Misi harus mampu menggambarkan
berbagai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut sekolah/madrasah.
2.
Statement misi harus berorientasi ke
masa depan dan mampu menggambarkan sekolah/madrasah pada masa yang akan datang
dengan berpijak pada apa yang telah ada.
3.
Statement misi harus fokus
pada pencapaian visi.
4.
Statement visi bukan sesuatu yang umum, tetapi khusus berlaku untuk
sekolah/madrasah tertentu.
Selain syarat-syarat di atas, pembuatan misi
harus memperhatikan visi. Hal tersebut dikarenakan misi sekolah/madrasah
merupakan hal-hal yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi sekolah/madrasah.
Untuk memudahkan pembuatan misi tersebut, sekolah/madrasah dapat melihat KPI
dari visi yang telah dibuatnya. Dari visi tersebut kemudian dikembangkan
statement misi. Berikut kami akan mengembangkan statement misi dari visi yang
telah kami buat di atas.
Visi:
“Mencetak
kader penerus bangsa yang bertakwa dan berakhlak mulia serta mampu berkiprah di
tengah-tengah masyarakat”.
Misi:
ü Melaksanakan proses KBM yang mantap.
ü Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
ü Menghasilkan output yang berkualitas.
ü Membentuk insan agamis.
ü Menanamkan akhlaqul karimah.
ü Mengembangkan budi pekerti yang luhur.
Visi dan misi sekolah harus ditetapkan
bersama-sama sebagai pedoman hidup suatu lembaga pendidikan (sekolah/madrasah).
Keduanya harus ditetapkan melalui sebuah proses refleksi bersama atas
nilai-nilai, keyakinan, dan aspirasi warga sekolah/madrasah. Visi dan misi
harus mencerminkan usaha sekolah untuk memadukan nilai-nilai yang saling
bertentangan di kalangan warga sekolah. Ia menjadi panduan hidup dalam
melaksanakan tugas lembaga.
Maksud dirumuskannya visi dan misi sekolah
(Depdiknas, 2007: 40) adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan arah yang jelas bagi usaha-usaha yang dilakukan sekolah.
2. Untuk mengilhami masyarakat sekolah dengan sebuah tujuan yang bersifat
umum.
3. Untuk memberikan kerangka bagi penentuan kebijakan dan prioritas.
4. Untuk membangun pusat acuan (reference point) yang digunakan sekolah
dalam menelaah keberhasilan kegiatan-kegiatannya. [14]
Visi dan misi sekolah/madrasah harus saling berhubungan. Misi
merupakan hal-hal penting yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam
upaya untuk mencapai visi. Namun demikian, akan lebih mudah jika misi lembaga
tersebut dikembangkan dari kegiatan utama lembaga. Itulah sebabnya misi lembaga
harus terhubung dengan visi.
E. Tujuan Madrasah
Tujuan Madrasah atau sekolah diantaranya
adalah:
a. Tahap 1 (tahun 2008-2010)
Madrasah berusaha untuk mencapai tujuan :
1. Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada
seluruh warga sekolah atau madrasah.
2. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah dzuhur di sekolah atau madrasah.
3. Meningkatkan nilai rata-rata UNAS secara berkelanjutan.
4. Mewujudkan tim olahraga dan tim kesenian yang mampu bersaing ditingkat
profensi dan nasional.
5. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima pada madrasah atau sekolah atau
Perguruan T inggi yang paforit.
6. Meningkatkan kepedulian keluarga sekolah atau madrasah terhadap kesehatan,
kebersihan dan keindahan lingkungan.
b. Tahap II (tahun 2011-2013)
Sekolah atau madrasah berusaha untuk mencapai
tujuan :
1. Mewujudkan tim olimpiade MTK, IPA dan KIR yang mampu bersaing ditingkat
nasional.
2. Meningkatkan jumlah sarana atau prasarana serta pemberdaayaannya yang
mendukung peningkatan prestasi akademik dan non-akademik.
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa arab dan bahasa
inggris secara aktif.
4. Mewujudkan sekolah atau madrasah sebagai lembaga pendidikan yang
diperhitungkan oleh masyarakat kota atau kabupaten khususnya dan Jawa Timur
umumnya.
5. Mewujudkan sekolah atau madrasah sebagai madrasah rujukan.[15]
Penetapan
tujuan pada umumnya didasarkan pada factor-faktor kunci keberhasilan yang
dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan
sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Oleh karena itu, tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk
menetapkan indicator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indicator untuk menilai
kinerja sebuah organisasi atau lembaga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam, dan luas yang
merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat
menerobos segala batas-batas fisik, waktu dan tempat. Cortada mendefinisikan
visi sebagai “A view of our environment will enable our tremendous future
success.” Definisi ini menyiratkan bahwa kesuksesan yang bermakna pada masa
depan sangat ditentukan oleh kemampuan orang dalam memandang lingkungan secara
cermat. Factor-faktor lingkungan itu amat menentukan kesuksesan menggapai masa
depan itu.
Misi sekolah/madrasah dikembangkan dari kegiatan utama lembaga
dengan memerhatikan visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan hal-hal penting
yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam upaya untuk mencapai visi.
Namun demikian, akan lebih mudah jika misi lembaga tersebut dikembangkan dari
kegiatan utama lembaga. Itulah sebabnya misi lembaga harus terhubung dengan
visi.
Visi dan misi sekolah harus ditetapkan
bersama-sama sebagai pedoman hidup suatu lembaga pendidikan (sekolah/madrasah).
Keduanya harus ditetapkan melalui sebuah proses refleksi bersama atas
nilai-nilai, keyakinan, dan aspirasi warga sekolah/madrasah.
Sedangkan tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi. Tujuan
merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan. Tujuan harus dapat
menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indicator. Pencapaian tujuan dapat
dijadikan indicator untuk menilai kinerja sebuah organisasi atau lembaga.
B. Saran
Setelah penyusunan makalah berjudul “Merumuskan Visi Misi
dan Tujuan Madrasah”, ada beberapa hal yang akan disarankan, baik kepada
pembaca maupun kepada penulis lanjutan, yaitu sebagai berikut:
1.
Pembaca
Pembaca diharapkan
dapat memahami Visi, Misi dan Tujuan Madrasah beserta rumusan-rumusannya serta
dapat mengaplikasikannya kelak ketika menjadi seorang pemimpin.
2.
Penulis lanjutan
Penulis
lanjutan sebaiknya menggunakan banyak referensi sebagai sumber agar tidak
terpaku pada satu sumber saja. Selain itu, juga untuk menambah kualitas karya
tulis ilmiah.
Barnawi.
Buku Pintar Mengelola Sekolah (Swasta),Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012.
Danim.
Sudarwan. Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta:
Bumi Aksara, 2012.
Masrokan, Prim Mutohar. Manajemen Mutu Sekolah,Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Muhaimin.
Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2009.
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Yamin,Martinis. Standarisasi Kinerja Guru, Jakarta:
Gaung Persada Press, 2010.
[1] Barnawi, Buku
Pintar Mengelola Sekolah (Swasta),(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 52.
[2] Sudarwan
Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm.
71.
[3]Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), hlm. 171.
[4]Ibid. hlm. 171.
[5]Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),
hlm. 64.
[6] Muhaimin, Manajemen
Pendidikan (Jakarta: Ke ncana, 2009), hlm. 158.
[7] Barnawi, Buku
Pintar, hlm. 53.
[8] Ibid. hlm. 53-54.
[9] Muhaimin, Manajemen
Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 159.
[10] Ibid. hlm. 54.
[11] Martinis
Yamin, Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010),
hlm. 38.
[12] Barnawi, Buku Pintar, hlm. 55.
[13] Muhaimin, Manajemen,
hlm. 166.
[14] Barnawi, Buku Pintar, hlm. 56.
[15]Muhaimin, Manajemen,
hlm. 234.
Wah terima kasih referensinya tentang pengertian Visi Misi menurut para ahli cukup lengkap, tapi masih kurang kalau dijadikan sebagai bahan referensi pembuatan makalah skripsi, mungkin ada yang mau bantu melengkapinya?
ReplyDelete