Abstrak: Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Kata Kunci. Pendekatan, Struktural Guru.
PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful Sagala merupakan
jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan
instruksional, pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran, apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan
materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah dengan
menggunakan materi yang terkait satu dengan yang lainnya dalam
tingkatan kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang
terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu.[1]
Pendekatan pembelajaran ini merupakan suatu penjelas
mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah
bagi siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
PEMBAHASAN
Pendekatan adalah cara memulai
sesuatu. Pendekatan menurut Kosadi, dkk (1979) adalah seperangakat asumsi
mengenai hakikat bahasa, pengajaran dan proses belajar-mengajar bahasa. Menurut
Tarigan (1989) Pendekatan adalah seperangkat korelatif yang menangani teori
bahasa dan teori pemerolehan bahasa. Sedangkan menurut Djunaidi (1989)
Pendekatan merupakan serangkaian asumsi yang bersifat hakikat bahasa,
pengajaran bahasa dan belajar bahasa.
E. Mulyasa mengungkapkan empat pendekatan pembelajaran
yang perlu dipahami guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu: [2]
1.
Pendekatan tematik
Pendekatan tematik merupakan pendekatan pembelajaran untuk
mengadakan hubungan yang erat dan serasi antara berbagai aspek yang
mempengaruhi siswa dalam proses belajar. Oleh karena itu pendekatan tematik
sering juga disebut pendekatan terpadu.
Pendekatan tematik atau pendekatan terpadu merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangakaian pengalaman belajar,
sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pelaksanaan
pendekatan tematik secara optimal perlu ditunjang oleh kondisi sekolah sebagai
berikut:
1)
Guru mesti berpartisipasi dalam sebuah tim serta mempunyai tanggung jawab untuk
mensukseskan tujuan tim.
2)
Guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan program pembelajaran tematis
pada jadwal yang telah ditentukan.
3)
Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pendekatan tematik harus
tersedia, baik di lingkungan sekolah maupun berupa pinjaman dari luar
sekolah.
4)
Pelaksanaan pendekatan tematik harus ada dalam struktur sekolah, sehingga guru
dapat menggunakan berbagai saran sekolah yang diperlukan.[3]
Pendekatan tematik dapat dilaksanakan oleh seorang guru,
jadi semua bahan pelajaran menjadi tanggung jawabnya. Dapat pula dilaksanakan
oleh beberapa orang guru secara kolektif, namun harus dilandasi kelancaran
komunikasi, semangat kerja sama, dan mengadakan kordinasi yang baik di antara
mereka.
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi
pembelajaran, namun penguasaan pendekatan dan metode pembelajaran yang
tepat dan sesuai mutlak diperlukan. Untuk itu perlu kiranya para guru mampu
menggunakan pendekatan dan metode yang tepat agar pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan. Selain beberapa pendekatan yang telah
dikemukakan di atas ada lagi pendekatan pembelajaran yaitu:[4]
2.
Pendekatan individu
Dalam sebuah ruangan kelas terdapat berbagai macam jenis
kepribadian peserta didik yang berbeda-beda, hal ini mesti diperhatikan oleh
seorang guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Perbedaan
individu siswa memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pembelajaran harus
memperhatikan perbedaan siswa pada aspek individul ini.
Pendekatan indvidual ini mempunyai arti yang sangat penting
bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan
individual ini. Dalam pemilihan metode juga seorang guru tidak bisa sembarangan
dalam pendekatan individu, sehingga seorang guru dalam proses kegiatan
pembelajaran harus memperhatikan individual yang dihadapinya.
3.
Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan pembelajaran terkadang guru juga memerlukan
pendekatan kelompok, pendekatan kelompok ini diperlukan sewaktu membina dan
mengembangkan sikap sosial siswa. Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat
ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa. Ketika guru
ingin menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus mempertimbangkan bahwa
hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas, metode dan bahan yang
diberikan. Dalam pengelolaan kelas terutama berhubungan dengan penempatan
siswa pendekatan kelompok sangat diperlukan. Perbedaan individual siswa
dijadikan sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan kelompok.
4. Pendekatan
Struktural
Pendekatan
Struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran
bahasa yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai kaidah. Atas
dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus
mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu,
pembelajaran bahasa perlu dititik beratkan pada pengetahuan tentang struktur
bahasa yang tercakup dalam fonologi, mofologi, dan sintaksis. Dalam hal ini
pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat
penting. Dengan struktural, siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat,
karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.
KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan pendekatan guru adalah
proses, cara atau perbuatan mendekati yang dilakukan seorang guru kepada
peserta didik untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,
dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan
bijaksana, pandangan guru terhadap siswa akan menentukan sikap dan perbuatan.
Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai siswa, hal
ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa E.
Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008)
Bahri Syaiful, Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Sagala Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran,
(Bandung: Alfabeta, 2009)
No comments:
Post a Comment