Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Manajemen Humas Pesantren Modern dalam Mengelola Pendidikan Non- Formal maupun Informal

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Pendidikan Pesantren di Era Modern, hampir terdapat kesepakatan di kalangan para ahli bahwa pendidikan merupakan faktor penentu yang paling dominan bagi kemajuan dan kemunduran suatu bangsa. Berbagai persoalan rumit yang dihadapi suatu bangsa pasti dapat dilacak akar-akarnya pada problem yang terjadi dalam dunia pendidikannya. Memang ia bukan satu-satunya faktor. Tetapi, setiap persoalan kompleks, seperti krisis multidimensi yang kini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia, dapat dipastikan sebabnya adalah kompleks juga.
BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Pendidikan Pesantren di Era Modern, hampir terdapat kesepakatan di kalangan para ahli bahwa pendidikan merupakan faktor penentu yang paling dominan bagi kemajuan dan kemunduran suatu bangsa. Berbagai persoalan rumit yang dihadapi suatu bangsa pasti dapat dilacak akar-akarnya pada problem yang terjadi dalam dunia pendidikannya. Memang ia bukan satu-satunya faktor. Tetapi, setiap persoalan kompleks, seperti krisis multidimensi yang kini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia, dapat dipastikan sebabnya adalah kompleks juga. Ia bagaikan lingkaran setan yang tidak berujung pangkal. Tetapi, jika kita benar-benar hendak keluar dari musibah semacam ini, kita harus berani memutus satu titik dari mata rantai lingkaran setan tersebut, dan itu adalah bidang pendidikan.
Membincangkan pendidikan dalam konteks Indonesia tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai pendidikan pesantren sebuah sistem pendidikan yang memiliki akar historis dalam tradisi dan budaya bangsa ini. Sehingga, pesantren disebut sebagai sistem pendidikan yang indigenous. Dalam perjalanannya yang panjang, lembaga pendidikan pesantren telah berkiprah secara signifikan pada zaman-zaman yang dilaluinya; baik sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan ajaran Islam, sebagai kubu pertahanan Islam, sebagai lembaga perjuangan dan dakwah, maupun sebagai lembaga pemberdayaan dan pengabdian masyarakat. Kiprah positif semacam ini harus tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
      B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Manajemen Humas ?
2.      Apa pengertian Pesantren Modern ?

3.      Seperti apa Manajemen Humas di Pesantren Modern ?
4.      Bagaimana Peranan Pesantren Modern terhadap Masyarakat ?

     C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian Manajemen Humas.
2.      Untuk mengetahui pengertian Pesantren Modern.
3.      Untuk mengetahui Manajemen Humas di Pesantren Modern.
4.      Untuk mengetahui Peranan Pesantren Modern terhadap Masyarakat.

 BAB II
PEMBAHASAN

      A.    Pengertian Manajemen Humas
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi. Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka. Humas adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.[1]
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) adalah sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga.Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
            Humas adalah segala bentuk kontak dan hubungan yang diadakan oleh suatu organisasi dengan semua bentuk “publik” baik internal maupun eksternal, hubungan ini adalah meliputi semua bentuk komunikasi. Harus diingatpula, bahwa untuk terbentuknya suatu komunikasi harus terdapat unsur menerima dan memberi” atau dialog – dialog dengan pihak – pihak yang berhubungan, dan unsur – unsur yang ada di dalamnya (humas) adalah: fungsi manajemen, fungsi komunikasi, fungsi penelitian dan penilaian, suatu fungsi yang dirancang untuk meningkatkan salingpengertian, keserasian, dan masukan yang demokratis ke dalam suatu proses pengambilan keputusan.Humas bukanlah alat bisnis atau politik, tetapi alat manajemen. Humas juga bukan suatu bentuk reklameatau jurnalisme, meskipun baik advertensi atau reklame dan teknikjurnalistik adalah alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkankomunikasi dalam humas.[2]
     B.     Pengertian Pesantren Modern dan ciri khas Modern
Istilah pondok pesantren modern pertama kali di perkenalkan oleh Pondok Modern Gontor. Istilah Modern dalam istilah Gontor berkonotasi pada nilai-nilai komodernan yang positif seperti disiplin, rapi, tepat waktu, kerja keras. Termasuk nilai modern yang bersifat fisikal yang tergambar dalam cara berpakaian santri Gontor dengan simbol dasi, jas, dan rambut pendek ala militer. Definisi Pesantren Modern Definisi dan arti dari Pondok Pesantren Ponpes Pontren Modern (kholaf, ashriyah), yang merupakan kebalikan dari Pondok Pesantren Salaf (salafiyah, tradisional) Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot Malang. Pondok pesantren Modern memiliki konotasi yang bermacam-macam. Tidak ada definisi dan kriteria pasti tentang ponpes seperti apa yang memenuhi atau patut disebut dengan pesantren 'modern'.[3]
Ciri Khas Pesantren Modern ada beberapa unsur yang menjadi ciri khas pondok pesantren modern adalah sebagai berikut :
1.      Penekanan pada bahasa Arab percakapan.
2.      Memakai buku-buku literatur bahasa Arab kontemporer (bukan klasik/kitab kuning).
3.      Memiliki sekolah formal dibawah kurikulum Diknas dan/atau Kemenag dari SD/MI MTS/SMP MA/SMA maupun sekolah tinggi.
4.      Tidak lagi memakai sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan.
Kriteria-kriteria di atas belum tentu terpenuhi semua pada sebuah pesantren yang mengklaim modern. Pondok Modern Gontor, inventor dari istilah pondok modern, umpamanya, yang ciri modern-nya terletak pada penggunaan bahasa Arab kontemporer (percakapan) secara aktif dan cara berpakaian yang meniru Barat. Tapi, tidak memiliki sekolah formal yang kurikulumnya diakui pemerintah. Pesantren modern, dengan demikian, adalah kebalikan dari Pesantren Salaf.
Pelopor dari pesantren modern adalah Pondok Modern Gontor. Pondok inilah yang secara sistematis dan bertahap memperkenalkan suatu sistem baru bagi dunia pesantren sehingga dengan reformasi sistem ini maka pesantren tidak hanya disukai oleh kalangan masyarakat pedesaan tapi juga mulai menarik masyarakat urban atau perkotaan untuk menyekolahkan dan mengirimkan anaknya untuk dididik di pesantren. Sistem yang diberlakukan pesantren modern membuat masyarakat yang selama ini agak sinis menjadi bangga dengan pesantren. Karena komodernan yang di tonjolkan tidak hanya sekedar jargon dan simbol-simbol belaka, tapi juga mencakup implementasi dari nilai-nilai modern yang hakiki dan islami.
Namunsistempondok modern bukantanpakritik. Salah satukritik yang di dengungkanadalahlemahnyasantri modern padapenguasaankitabkuningklasik (kutub at-turats). Dan terlaluterfokuspadapenguasaanbahasa Arab modern dan "ringan". Berangkatdarikritikanini, makabanyakpesantren yang tidaklangsungmenirubulat-bulatsisteminitetapimengombinasikannyadengansistemsalafdansistempendidikan lain yang sebelumnyahanya di luarpesantrensepertipendidikan formal, dan lain-lain.PesantrenKombinasiSalaf Modern, tidaksemuapesantrenmeniru 100% sistem modern yang dipakaiGontor. Banyakdaripesantren yang masihmempertahankansistempesantrensalaf. Sebagianmengambiljalantengahdenganmengombinasikanduasistem yang berbedayaitusistemsalafdan modern sekaligus. [4]
      C.    Manajemen Humas di Pesantren Modern
Hubungan Sosial di Lingkungan Pondok Pesantren, Pondok pesantren sebagai suatu wadah pendidikan agama di Indonesia merupakan suatu komunitas dan masyarakat  yang penuh dinamika. Kehidupan di lingkungan pondok pesantren layaknya kehidupan dalam suatu keluarga besar, yang seluruh anggotanya atau individu-individu yang ada di dalamnya harus berperanserta untuk menciptakan keharmonisan dan ketentraman di lingkungan pondok pesantren. Santri putri yang belajar di berbagai Pondok Pesantren berasal dari berbagai daerah, tingkat sosial ekonomi, budaya  serta terdiri dari berbagai usia. Dengan demikian  masing-masing individu diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dan aktivitas pondok pesantren tempat mereka menimba ilmu agama.
Dinamika masyarakat pesantren ini tidak lepas dari pola hubungan sosial yang terjadi antara anggota-anggota masyarakat pesantren, mulai dari Kyai, Nyai, ustadz, ustasdzah, santri putra/putri serta masyarakat sekitar lingkungan Pondok Pesantren. Hubungan sosial merupakan bentuk interaksi soial yang bersifat dinamis, yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, antara  kelompok-kelompok manusia, antara individu dengan kelompok manusia. Interasi sosial dapat terjalin bila ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat berarti kontak secara  fisik maupun non fisik, yang dapat memberikan makna dari hubungan tersebut, seperti makna dari jabatan tangan, senyuman, pandangan, pelukan, perhatian dan sebagainya. Komunikasi merupakan bentuk penafsiran dan reaksi seseorang atas perilaku, sikap, pembicaraan, gerak tubuh dan lain sebagainya untuk menyampaikan suatu maksud.
Secara umum pondok-pondok pesantren memisahkan pondok (asrama) santri putra dan santri putri. Demikian juga untuk kegiatan belajar di madrasah, antara santri putra dan santri putri dipisah. Walaupun demikian beberapa kegiatan di pondok pesantren dilakukan oleh santri putra dan santri putri secara bersama-sama yang memungkinkan mereka untuk berhubungan dan berkomunikasi, seperti kegiatan sholat berjama’ah, pengajian-pengajian umum atau kegiatan bersama untuk memperingati hari-hari besar Islam dan lain sebagainya.
Tugas pokok hubungan pesantren modern dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:
1.      Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2.      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3.      Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4.      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan di pondok pesantren modern tersebut.
5.      Dan membantu bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
6.      Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan pesantren modern.
Tujuan Hubungan pesantren modern dan Masyarakat (orang tua santri). Mengenai tujuan hubungan pesantren dan masyarakat (orang tua santri), leslie merumuskan tujuan organisasi perkumpulan antara ustadz dan masyarakat (orang tua santri), adalah sebagai berikut:
a)    Untuk mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua santri) tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di pesantren.
b)   Untuk memperlihatkan bahwa pesantren bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan santri di pesantren.
c)    Untuk memberi fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan ustadz yang kemudian mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan santri.
d)   Perolehan opini masyarakat tentang pesantren dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam rangka untuk kebutuhan santri.
e)    Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi santri dengan berakhlak mulia.[5]
      D.    Peranan Pesantren Modern dalam Masyarakat
Di bidangsosial, salahsatuperananpesantren yang multi – dimensi, yakniperanansosialkemasyarakatan. Hal tersebuttelahdibuktikanolehpesantrenmelaluiberbagaimacam program pengembanganmasyarakat yang dilakukanolehpesantren di berbagaidaerahdenganberanekaragampersoalan yang dihadapi.
Di bidangekonomi, yangperluberubahdalampesantrenadalahperandanfungsinyakearah yang lebihmajudandinamis. Sejakawalkrisisekonomidandiikutidengankrisispolitiksertakrisiskepercayaanmasyarakatpadapemerintah yang cenderungmelencengdarinilai – nilai agama (Islam) dankulturaslibangsa Indonesia, kalaumaudisadarijustrusemakinmemperkuatperubahandanpengembanganpesantrenuntukikutmembangunbangsadannegaraini. Lebih – lebih di era informasidankomunikasisebagaidampakperkembanganilmudantekhnologi yang pastiakansemakinrumit. Melihatpersoalan yang sedangmenimpabumipersadaini, makapesantren di tantanguntuksegeramengubahdiriselangkahlebihmajusehinggalebihsanggupmenghadapitantangandantuntutanbarutersebut.Kalau semula pesantren lebih mengarah pada pembinaan moral keagamaan atau ilmu – ilmu keagamaan, maka saatnya pesantren untuk lebih memperluas fungsinya, yakni fungsi pembinaan dan pengembangan SDM guna menunjang pembangunan sosial ekonomi di masa mendatang.
Di bidangbangsadannegara, pesantrensebagaisalahsatu "warisan" lembagapendidikan Islam tertuadanasli Indonesia (indigenous) memilikiperan yang sangatpentingdalampembangunanbangsa. Sudahsejakawalberdirinya, pesantrenselaluterlibatdalampersoalan – persoalankebangsaan. Melaluikepemimpinan para ulama/kyai yang memilikikekuatan spiritual, iman yang teguh, keikhlasanberjuang, danketangguhan moral, pesantren – pesantren yang tersebar di pedesaan – pedesaantelahberperanbesardalammenjagakeutuhanbangsa Indonesia dariupayapemecah – belahanpenjajah. Perandanposisisepertiituakanterusberjalandandilakukanoleh para ulamasebagaiperwujudan kecintaan pada tanah air, kesadaaran akan perlunya kedamaian, kesetaraan nilai-nilai kemanusiaan.[6]


 BAB III
PENUTUP

      A.    Simpulan
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Istilah pondok pesantren modern pertama kali di perkenalkan oleh Pondok Modern Gontor. Istilah Modern dalam istilah Gontor berkonotasi pada nilai-nilai komodernan yang positif seperti disiplin, rapi, tepat waktu, kerja keras. Termasuk nilai modern yang bersifat fisikal yang tergambar dalam cara berpakaian santri Gontor dengan simbol dasi, jas, dan rambut pendek ala militer. Definisi Pesantren Modern Definisi dan arti dari Pondok Pesantren Ponpes Pontren Modern (kholaf, ashriyah), yang merupakan kebalikan dari Pondok Pesantren Salaf (salafiyah, tradisional) Oleh Litbang Ponpes Al-Khoirot Malang.
Hubungan Sosial di Lingkungan Pondok Pesantren, Pondok pesantren sebagai suatu wadah pendidikan agama di Indonesia merupakan suatu komunitas dan masyarakat  yang penuh dinamika. Kehidupan di lingkungan pondok pesantren layaknya kehidupan dalam suatu keluarga besar, yang seluruh anggotanya atau individu-individu yang ada di dalamnya harus berperanserta untuk menciptakan keharmonisan dan ketentraman di lingkungan pondok pesantren. Santri putri yang belajar di berbagai Pondok Pesantren berasal dari berbagai daerah, tingkat sosial ekonomi, budaya  serta terdiri dari berbagai usia. Dengan demikian  masing-masing individu diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dan aktivitas pondok pesantren tempat mereka menimba ilmu agama.
Tujuan Hubungan pesantren modern dan Masyarakat (orang tua santri). Mengenai tujuan hubungan pesantren dan masyarakat (orang tua santri), leslie merumuskan tujuan organisasi perkumpulan antara ustadz dan masyarakat (orang tua santri), ialah untuk mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua santri) tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di pesantren. Untuk memperlihatkan bahwa pesantren bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan santri di pesantren. Untuk memberi fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan ustadz yang kemudian mempunyai dampak terhadap pemecahan pendidikan santri. Perolehan opini masyarakat tentang pesantren dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam rangka untuk kebutuhan santri. Dan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi santri dengan berakhlak mulia.
Peranan Pesantren Modern dalam Masyarakat, dibidangsosial, salahsatuperananpesantren yang multi – dimensi, yakniperanansosialkemasyarakatan. Hal tersebuttelahdibuktikanolehpesantrenmelaluiberbagaimacam program pengembanganmasyarakat yang dilakukanolehpesantren di berbagaidaerahdenganberanekaragampersoalan yang dihadapi.
Di bidangekonomi, yangperluberubahdalampesantrenadalahperandanfungsinyakearah yang lebihmajudandinamis. Sejakawalkrisisekonomidandiikutidengankrisispolitiksertakrisiskepercayaanmasyarakatpadapemerintah yang cenderungmelencengdarinilai – nilai agama (Islam) dankulturaslibangsa Indonesia, kalaumaudisadarijustrusemakinmemperkuatperubahandanpengembanganpesantrenuntukikutmembangunbangsadannegaraini.
Di bidangbangsadannegara, pesantrensebagaisalahsatu "warisan" lembagapendidikan Islam tertuadanasli Indonesia (indigenous) memilikiperan yang sangatpentingdalampembangunanbangsa. Sudahsejakawalberdirinya, pesantrenselaluterlibatdalampersoalan – persoalankebangsaan.
      B.     Saran
Setelah penyusunan makalah berjudul “Manajemen Humas Pesantren Modern” ada beberapa hal yang akan disarankan, baik kepada pembaca maupun kepada penulis lanjutan, yaitu sebagai berikut :
1. Kepada pembaca, agar pembaca dapat memahami makalah ini sehingga  lebih mudah dalam memahami Manajemen Humas Pesantren Modern.
2. Kepada penulis lanjutan, yaitu bahwa untuk suatu makalah sebaiknya  menggunakan banyak referensi sebagai sumber agar tidak terpaku pada satu sumber saja.

DAFTAR PUSTAKA

Enoch, Jusuf. Dasar-DasarPerencanaanPendidikan, Jakarta: BumiAksara, 1992
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007
Yusuf Hasyim. Peran Potensi Pesantren dalam Pembangunan, Jakarta : P3M, 1988
Hasyim. Affan. Menggagas Pesantren Masa Depan, Yogyakarta : Qirtas, 2003
Nafi, Dian. Praktis Pembelajaran Pesantren, Yogyakarta : PT. Pelangi Aksara, 2007



[1]Jusuf Enoch, Dasar-DasarPerencanaanPendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 1992), hlm. 89

[2] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), hlm. 101

[3] Yusuf Hasyim, Peran Potensi Pesantren dalam Pembangunan, (Jakarta : P3M, 1988), hlm. 99
[4] Affan Hasyim, Menggagas Pesantren Masa Depan, (Yogyakarta : Qirtas, 2003), hlm. 79
[5] Dian Nafi, Praktis Pembelajaran Pesantren, (Yogyakarta : PT. Pelangi Aksara, 2007), hlm. 16
[6] Ibid, hlm. 19