Model pengembangan ilmu sangat terkait dengan pembangunan, sebab ilmu merupakan prasyarat
bagi pembangunan. Ilmu membimbing aktivitas manusia dalam pembangunan, baik
pembangunan fisik maupun non-fisik . oleh karena itu strategi pengembangan ilmu
di indonesia merupakan faktor yang sangat penting.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Salah
satu ciri khas ilmu pengetahuan adalah sebagai suatu aktivitas, yaitu sebagai
suatu kegiatan yang di lakukan secara sadar oleh manusia, ilmu penganut pola
tertentu dan tidak terjadi secara kebetulan. Ilmu tidak saja melibatkan
aktifitas tunngal, melainkan suatu rangkaian aktvitas, sehinnga dupakand engan
dmikian merupakan suatu proses, proses dalam rangkaian aktivitas ini bersifat
intelektual, an mengarah pada tujuan-tujuan tertentu.di samping imu sebagai
aktivitas, ilmu juga sebagai suatu produk, dalam hal ini ilmu dapat di artikan
sebagai kumpulan pengetahuan yang merupakan hasil berpikir manusia. Kedua ciri
dasar ilmu yaitu ujud aktivitas manusia dan hasil aktivitas tersebut, merupakan
sisi yang tidak terpisahkan dari ciri ketiga yang di miliki ilmu yaitu sebagai
suatu metode.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
definisi strategi pengembangan imu itu?
2. Bagaimana
strategi pengembangan ilmu di indonesia?
3. Bagaimanakah
ilmu itu dapat berkembang?
C.
TUJUAN
MASALAH
1. Untuk
mengetahui definisi dari strategi
pengembangan ilmu.
2. Untuk
mengetahui bagaimana strategi pengembangan ilmu di indonesia.
3. Untuk
mengetahui bagaimana ilmu itu dapat berkmbang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
STRATEGI PENGEMBANGAN ILMU
Berbicara
tentan “strategi pengembangan ilmu” dewasa ini terdapat adanya tiga macam
pendapat. Pertama,pendapat yang menyatakan bahwa ilmu berkmbang dala otonomi
dan tertutup,dalam arti pengaruh konteks di batasi atau bahkan di singkirkan, “sciencefor the sake of scienceonly” merupakan
semboyan yang sering di dengungkan. Kedua,pendapat yang menyatakan bahwa ilmu lebur dalam
konteks,tidak hanya memberikan refleksi, bahkan juga memberikan justikasi,
dengan ilmu ini cendrung memasuku awasan untuk menjadikan dirinya sebagai
ideologi, ketiga, pendapat yang menyatakan ilmu dan konteks saling meresapi dan
saling memberi pengaruh untuk menjaga agar dirinya beserta temuan- temuannya
tidak terjebak dalam kemiskinan relevansi dan aktualitasnya, “science for the sake human progress”adalah
pendiriannya. Sebagai produk politik yang di jabarkan secara konstitusional
dalam GBHN.di tentukan bahwa iptek selain merupakan azasfaktor dominan juga,di
nyatakan sebagai sasaan pembangunan.[1]
B.
STRATEGI
PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA
Model
pengembangan ilmu sangat terkait dengan pembangunan, sebab ilmu merupakan prasyarat
bagi pembangunan. Ilmu membimbing aktivitas manusia dalam pembangunan, baik
pembangunn fisik maupun nir-fisik . oleh karna itu strategi pengembangan ilmu
di indonesia merupakan faktor yang sangat penting.[2]
Beberapa
syarat yang di butuhkn bagi strategi pengembangan ilmu di indonesia yaitu:
Pertama, terbentuknya
masyarakat ilmiyah yang memiliki kekuatan tawar menawarbaik dengan pemerintah
maupun dengan perusahaan –perusahaan besar. Disinilah letak pentingnya ilmu pengetahuan
sebagai masyarakat sebagai mana yang
di tengarai olehDaoed Joesoef. Sh aeorang tokoh postmodernisme, Jeans francois,
sangat memprhatikan persoalan ini ia menegaskan bahwa transformasi ilmu
pengetahuan akan memperhatikan akibat pada kekuatan publik yang ada, kekuatan
mereka ini , terutama civil society , akan di pertimbangkan kembali dalam hubungan
(baik de jure maupun de facto) dengan perusahaa- perusahaan
besar.[3]
Kedua pengembangan ilmu di indonesia tidak bebas
nilai, melainkan harus memperlihatkan landasan metafisis, epistimologis, dan
aksiologis dari pandangan hidup bangsa indonisia. Van melsen menekankan
pentingnya hubungan antara pentingnya ilmu pengetahuan dengan pandangan hidup,
karna ilmu pengetahuan tidak perna dapat memberikan penyelesaian terakhir dan
menentukan, lantaran tidak ada ilmu yang mendasarkan dirinya sendiri secara
absolut. Di sinilah perlumya pandangan hidup, terutama peletakan landasan
ontologis, wpistimologis, dan aksiologis bagi ilmu pengetahuan, sehinnga
terjadi harmoni antara rasionalitas dengan kearifan.
Ketiga ,
pengembangan ilmu di indonesia haruslah memprhatikan relasi antar ilmu tanpa
mengorbankan otonomi antar masing- masing disiplin ilmu. Di sinu di perlukan
filsafat sebagai mediator, terutama bidang filsafat ilmu. Dalam hal ini gaston
bachelard menegaskan perlunya hubungan yang erat antara ilmu dengan filsafat.
Filsafat, ujarnya, harus mampu memodifikasi bahasa teknisnya agar dapat memahami
perkembngan ilmu dewasa ini, sebaliknya ilmu pengetahuan harus dapat
memanfaatkan kreatifitas filsafat. Di sinilah di perlukan filsafat ilmu, sebab
filsafat ilmu mendorong upaya kearah pemahamn di siplin ilmu lain,
imterdisipliner sistem.
Keempat penegemabgan
ilmu di indonesia harus memprhatikan dimensi religiusitas, karna masyrakat
indonesia masih sangat kental dengan nuansa religiusnya, walaupun bisa terjadi
kendala pengembangan ilmu yang di sebabkan oleh agama dalam arti eksoteris,
(lembaga atau pranata keagamaannya ) bukan dalam arti esoteris (hakikat keagaam
itu sendiri) oleh karna itu dimensi eseteris keagamaan perlu di gali agar masyrakat ilmiyah dapat
memadukan dimensi ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai religius atau
mengembangkan sinyal-sinyal yang terkandung secara implisit dalam ajaran agama
tentang manfaat ilmu pengetahuan bagi umat manusia.[4]
C.
PERKEMBANGAN ILMU
Ilmu
pengetahuan berkembang karena ada kebutuhan manusia untuk dapat mempertahankan
diri. Untuk dapat bertahan, manusia harus dapat menguasai alam semesta.
Penguasaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak merusak tatanan
alam itu sendiri. Kerusakan terhadap tatanan alam akan berdampak pada kehidupan
umat manusia. Agar penguasaan alam semesta tidak bertampak pada perusakan, maka
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan perlu dibaringi dengan norma dan etika.
Ilmuwan
harus mempunyai norma dan etika. Tanpa norma dan etika, ilmu pengetahuan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi keserakahan orang-orang tertentu yang lebih kuat
Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk menciptakan kesejahteraan umat manusia
dengan tetap mempertimbangan harmoni antara kehidupan umat manusia dan alam
sekitarnya.[5]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
“strategi
pengembangan ilmu” dewasa ini terdapat adanya tiga macam pendapat.
Pertama,pendapat yang menyatakan bahwa ilmu berkmbang dala otonomi dan
tertutup,dalam arti pengaruh konteks di batasi atau bahkan di singkirkan, “sciencefor the sake of scienceonly”
merupakan semboyan yang sering di dengungkan. Kedua,pendapat yang menyatakan bahwa ilmu lebur dalam
konteks,tidak hanya memberikan refleksi, bahkan juga memberikan justikasi,
dengan ilmu ini cendrung memasuku awasan untuk menjadikan dirinya sebagai
ideologi, ketiga, pendapat yang menyatakan ilmu dan konteks saling meresapi dan
saling memberi pengaruh untuk menjaga agar dirinya beserta temuan- temuannya
tidak terjebak dalam kemiskinan relevansidan aktualitasnya
B.
SARAN
Saran
dari makalah ini yaitu agar penulis dapat menambah literatur lain mengenai
pengertian istilah-istilah penting yang terdapat dalam tulisan agar pembaca
dapat mudah memahami
DAFTAR PUSTAKA
Eko Ari Widodo, Filsafat Ilmu, Pamekasan: Stain pmk
Peress, 2009.
Misnal Munir, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Pustaka
belajar, 2012.
Aceng Rachmat, Filsafat Ilmu Lanjut, Jakarta: Kencana,
2011.