Dilihat dari terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri dari dua kata, yakni kata
perencanaan dan pembelajaran. Sedangkan perencanaan berasal dari kata rencana
yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. Maka dengan demikian, proses
dari suatu perencanaan itu harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan
dicapai melalui analisis serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
merencanakan maka pola fikir akan diarahkan bagaiman agar tujuan tersebut dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam suatu pembelajaran maka sangat
dibutuhkan adnaya suatu perencanaan pembalajaran karna menyusun dan mendesain
perencanaan pembelajaran tersebut merupakan sebuah langkah penting agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dngan adanya
perencanaan pembelajaran tersebut maka dalam peroses pengambilan kepputusan dapat
dilakukan secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran, yakni
perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagi
upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memamfaatkan potensi dan sumber belajar
yang ada.
Adapaun perencanaan pembelajaran yang
dilakukan dimadrasah semua itu mempunyai mamfaat dan fungsi tersendari,
sedangkan utuk menyusun perencanaan pembelajaran tersebut maka juga diperlukan
langkah-langkah khusus yang dengan langkah-langkah tersebut maka dapat menghasilkan
perencanaan yang matang yang dapat mempermudah pencapaina tujaun pembelajaran
yang sudah ditentukan
Dengan adanya perencanaan pembelajaran
yang matang maka dalam pelaksanaan pembelajaran akan lebih mudah, sehingga akan
mempermudah pula untuk mencapai tujuan-tujan pendidikan yang telah ditentukan.
Peran
pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan
dari keseluruhan proses kehidupan manusia. Dengan kata lain, kebutuhan manusia
terhadap pendidikan bersifat mutlak dalam kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat, bangsa dan negara. Keberhasilan
proses belajar mengajar merupakan faktor utama dari keberhasilan tujuan
pendidikan secara umum.
Dalam
proses belajar tesebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari
bahan belajar. Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang
dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya
informasi tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya evaluasi
dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa semakin sadar, akan kemampuan
dirinya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
merencanakan pembelajaran di madrasah?
2. Bagaimana
melaksanakan pembelajaran di madrasah?
C. Tujuan
1. Menjelaskan
bagaimana merencanakan pembelajaran di madrasah?
2. Menjelaskan
bagaimana melaksanakan pembelajaran di madrasah?
BAB11
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
pembelajaran di madrasah
1. Pengertian
Perencanaan Pembelejaran
Dilihat dari terminologinya, perencanaan
pembelajaran terdiri dari dua kata, yakni kata perencanaan dan pembelajaran.
Sedangkan perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan
tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Maka dengan demikian, proses dari suatu
perencanaan itu harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui
analisis serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam merencanakan maka pola
fikir akan diarahkan bagaiman agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Perencanaan
minimal harus memiliki empat unsur sebagai
berikut:
1.
Adanyan tujuan yang harus dicapai
2.
Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3.
Sumber daya yang dapat mendukung
4.
Implementasi setiap keputusan[1]
Dari empat unsur yang telah dikemukakan diatas, maka suatu
perencanaan bukan harapan yang ada dalam angan-angan yang bersifat khayalan dan
tersimpan dalam benak seseorang, akan tetapi harapan dan angan-angan serat
bagaimana langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapainya
dideskripsikan secara jelas dalam suatu
dokumen tertulis.[2]
Sedangkan pembelajaran
dapat diartikan proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memamfaatkan
segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan gaya belajar maupun potensi yang ada
diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar. Sebagai suatu
proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru
atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama
berusaha mencapai tujuan pembelajar yang telah ditentukan.[3]
Adanya suatu
pembelajaran pasti dilandasi dengan suatu tujaun yang pada hakikatnya tujuan
tersebut ialah perubahan prilaku siswa baik perubahan prilaku dalam bidang
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari kedua makna
tentang konsep perencanaan dan konsep pembelajaran, maka dapat disimpulkan
bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil
berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan hasil pembelajaran
tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
tujuan tersebut dengan memamfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.[4]
Dari konsep tersebut,
maka dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1.
Perencanaan
pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu perencanaa
pembelajaran disusun tidak asal-asalan akan tetapi disusun dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat berpengaruh, disamping disusun
dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung
terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
2.
Perencanaan
pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah
ketercapaian tujuan.
3.
Perencanaan
pembelajaran berisi tentang rangkain yng harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai
pedoman dalam mendesain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.[5]
Dari
beberapa pernyataan di atas maka dapat kita ketahui bahwa perencanaan
pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara
rasional tentang sasaran dan tujuan hasil pembelajaran tertentu, yakni
perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memamfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
2. Mamfaat
Dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran merupakan suatu tahapan penting dalan proses belajar mengajar.
Perencanaan menjadi sangat penting karena perencanaan pembelajaran tersebut
mempunyai beberapa mamfaat yang diantaranya ialah:
1.
Melalui
proses perencanaan secara matang yaitu dari perencanaan tersebut kita akan
terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan dikarnakan
perencanaan yang kita lakukan sudah matang dan akurat, sehingga kita mampu
memprediksi dan meramalkan seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai oleh
peserta didik dan kemungkinan untuk mengalami suatu kegagalan juga dapat diantisipasi oleh seorang guru.
2.
Sebagi
alat untuk memecahkan masalah yaitu denagan adanya perencanaan pembelajaran
yang sudah matang tersebut maka kesulitan yang akan dialami dan dihapi oleh
peserta didik tersebut dalam memahami suatu materi pembelajran sudah dapat
diprediksi.
3.
Untuk
memamfaatkan berbagai sumber belajar secar tepat yaitu seiring dengan
perkembangan zaman maka peserta didik
akan dipermudah dengan adanya berbagai sumber-sumbar belajar yang berbasis
teknologi dengan berbagai imfomasi, sehingga dengan demikian siswa akan
dihadapkan dengan kesulitan untuk memilih sumber belajar yang cocok dengan
tujuan pembelajaran. Maka adanya perencanaan pembalajaran yang matang sangatlah
di[erlukan dikarnakan dengan perencanaan tersebut makaguru dapat memilihkan
sumber belajar yang tepat bagi peserta didiknaya.
4.
Perencanaan dapat membuat pembelajaran
berlangsung secara sistematis yang artinya proses pembelajaran tidak akan
berlangsung seadanya, akan tetapi aka berlangsung secara terarah dan
terorganisir. Dengan demikian guru dapat menggunakan waktu seefektif mungkin. karena guru dapat bekerja setahap demi
setahap untuk mencapai tujuan pembelajaran yang inginkan.[6]
Adapun
perencanaan pembelajaran juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya ialah:
1.
Fungsi
kreatif yaitu suatu proses pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang
matang, artinya dengan adanya perencanaan yang matang tersebut maka akan timbul
adanya suatu umpan balik yang bisa menunjukkan kelemahan yang terjadi, sehingga
guru tersebut mempunyai keinginan untuk meningkatkan dan memperbaiki program.
2.
Fungsi inovatif yaitu usaha seseorang dengan
mendaya gunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu
yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik dirinya sendiri
ataupun lingkungannya.
3.
Funsi
selektif, sedanakan kata selektif itu mempunyai arti melakukan sesuatu dengan
melalui pertimbangan yang matang, atau melakukan pemilihan. Fungsi selektif ini juga berkaitan denngan
pemilihan materi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Melalui proses perencanaan guru sebelum mengajar dapat menentukan materi mana
yang sesuai dan materi yang tidak sesuai.
4.
Fungsi komunikatif yaitu sesuatu yang bersifat mencintai dan mengandung
imbaun kepada sesama. Artinya imbauan kepada sesama dalam suatu proses yang
memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat, baik kepada guru, siswa, sekolah bahkan kepada
pihak eksternal seperti orang tua dan masyarakat.
5.
Fungsi
prediktif yaitu perencanaan dapat menggambarkan kesulitan-kesulitan yang akan
terjadi dan dapat pila menggambarkan hasil yang akan diperoleh.
6.
Fungsi
akurasi yaitu perencanaan yang matang dapat membuat guru dapat menakar dan
mengatur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
7.
Funsi
pencapaian tujuan yaitu yaitu perencanaan yang dilakukan secar matang maka
hasil beljar dan proses belajar yang baik juga bisa dicapai secara seimbang.
8.
Fungsi
kontrol yaitu perencanaan yang matang maka dapat dikontrol sehingga dapat
diketahui sejauh mana materi yang telah diserap dan dipahami oleh siswa dan
yang juga belum dipahami oleh siswa.[7]
Dari beberapa
pernyataan diatas maka dapat diketahui bahwa suatu perencanaan pembelajaran
juga mempunyai mamfaat dan fungsi yang diantaranya ialah bermamfaat untuk
mengetahui tinkat keberhasilan dan kegagalan dari hasil belajar, sedangkan
fungsimya diantaranya ialah fungsi kreatif artinya dengan adanya perencanaan
yang matang tersebut maka akan timbul adanya suatu umpan balik yang bisa
menunjukkan kelemahan yang terjadi, sehingga guru tersebut mempunyai keinginan
untuk meningkatkan dan memperbaiki program.
3.Langkah-Langkah
Menyusun Perencanaan Pembelajaran
Untuk
menyusun suatu perencanaan maka diperlukan suatu langkah-langkah sebagai
berikut yang diantaranya ialah;
1. Merumuskan
tujuan khusus
Guru ditugaskan untuk merumuskan
tujuan khusus, sedangkan tujuan umum menjadi tugas kurikulum, tugasnya guru
disini hanyalah menerjemahkan tujuan umum tersebut menjadi tujuan yang lebih
spesifik yang selanjutnya tujuan tersebut akan dirumuskan lagi untuk menjadi
tujuan khusus.
2. Pengalaman belajar
Langkah kedua dalam merencanakan
suatu pembelajaran adalah memilih penglaman belajar yang harus dilakukan siswa
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dikarnakan belajar bukan hanya berupa
kegiatan mencatat, menghafal, akan tetapi proses pengalamannya yang terpenting.
Sehingga guru harus mendorong siswa supaya aktif seperti halnya kegiatan
wawancara dan observasi dan lain sebagainya sehingga siswa disini bisa
menemukan sendiri fakta-fakta kebnarannya dan juga akan mendapatkan sebuah
pengalaman.
3.
Kegiatan
belajar mengajar
Langkah yang ketiga dalam menyusun
perencanaan pembelajaran adalah menentukan kegiatan belajar mengajar dan untuk
menentukan kegiatan belajar mengajar tersebut maka dapat kita lalui dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kelompok dan pendekatan individual,
pendekatankelompok ialah yaitu siswa belajar secara kelompok bsik besar maupun
kecil, sedangkan pendekatan individual ialah siswa belajar secara sendiri
dengan bahan belajar yang sudah dirancang sendiri.
4.
Orang-orang
yang terlibat
Perencanaan pembelajaran juga
bertanggung jawab dalam menentukan orang yang akan membantu dalam proses
pembelajaran. Orang-orang yang terlibat daldm proses pembelajaran khusunya yang
berperan sebagai sumber belajar meliputi guru dan juga tenaga profesional
lainnya.
5.
Bahan
dan alat
Penyeleksian bahan dan alat juga
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan
beberapa pertimbangan diantaranya keberagaman kemampuan siswa, jumlah dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa, tipe-tipe media yang diproduksi dan
digunakan secara khusus, berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran, bahan dan alat yang dapat dimamfaatkan, fasilitas fisik
yang tersedia.
6.
Fasilitas
fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang
akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik
meliputi ruangan kelas, pusat media, laboratorium, atau ruangan kelas yang
besar (semacam aula).
7.
Perencanaan
evalusi dan pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor
penting dalam sebuah perencanaan pembelajara. Melalui evaluasi kita dapat
melihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan kenerhasilan siswa mencapai
tujauan pembelajaran.[8]
Dari uraaian
diatas maka kita dapat mengetahui bagaiman cara menyusun suatu pererencanaan
pembelajaran yang diantaranya dengan beberapa langkah-langkah yaitu merusmukan
tujuan khusus, pengalaman belajar, kegiatan belajar mengajar, orang-orang ynag
terlibat, bahan dan alat, fasilitas fisik, dan perencanaan evaluasi dan
pengembangan.
B. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran di
madrasah
1.
Pengertian pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan usaha
untuk menggerakkan dan mengusahakan agar para peserta didik melakukan tegas dan
kewajibannya sehingga dapt tercapai semua tujuan dari pembelajaran yang sudah
ditentukan.
Dalam suatu pelaksanaan pembelajaran
terdapat beberapa hal yang diantaranya ialah:
a. Penetapan
saat awal pelaksanaan pembelajaran
b. Pemberian
motivasi bagi para peserta didik agar mau melaksanakan kewajiban dan
tugas-tugasnya.
c. Pembinaan
para pesrta didik
d. Peningkatan
mutu dan kualitas pembelajaran[9]
Dari beberapa
uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajran merupakan
suatu usaha untuk menggerakkan peserta didik
agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya dan juga pelaksanaan
pembelajarn ini didalamnya terdapat beberapa hal penting yang diantara salah
satunya ialh peningkatan mutu dan kulitas pembelajaran.
2. Perinsip
pelaksanaan pembelajaran
Terdapat beberapa perinsip dalam
pelaksanaan pembelajaran yang diantaranya ialah:
a. Perinsip
keistimewaan yaitu adanya cerminan suatu kebulatan atau totalitas dari berbagai
komponen yang ada secara utuh untuk mencapai suatu tujan.
b. Perinsip
komunikasi yaitu suatu sarana yang bisa membentuk kedekatan dari semua pihak
c. Prinsip
pengendalian yaitu suatu kemampuan untuk memberikan bimbingan sehingga dapat
melancarkan utuk mencapai tujuan
d. Prinsip
futuristik yaitu kemampuan melihat kearah depan sehingga bisa mengetahui apa
yang akan terjadi sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya kegagalan
pembelajaran.[10]
Dari beberapa uraian diatas maka diketahui bahwa dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yaitu prinsip keistimewaan,
prinsip komunikasi, prinsip pengendalian, dan perinsip futuristik.
3.
Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajar
Keberhasilan belajar mengajar merupakan
hal yang sangat diharapkan guru dalam melaksanakan tugasnya, namun guru bukanlah
satu-satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar yaitu: “ Faktor tujuan, guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, alat
evaluasi,”
1.
Faktor Tujuan.
Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran
yang akan dicapai dalam kegiatan
belajar
mengajar. Tujuan pembelajaran menggambarkan
bentuk tingkah laku, kemampuan/kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses
pembelajaran. Perumusan tujuan
akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru dan akan secara
langsung berpengaruh pada kegiatan belajar peserta didik. Guru dengan sengaja
akan menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan, jika kegiatan belajar
anak didik dan kegiatan pengajaran guru tidak searah maka tujuan pembelajaran
akan gagal.
2.
Faktor Pendidik.
Menurut Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2003, guru adalah tenaga
pendidik profesional yang bertugas, mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan
mengevaluasi peserta didik. Guru adalah tenaga pendidik
yang berpengalaman dalam bidang profesinya yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan, kepada siswanya di sekolah.
3.
Faktor Peserta Didik.
Anak didik adalah orang yang sengaja datang ke sekolah,
orang tuanya yang memasukkannya untuk didik agar menjadi orang yang berilmu
pengetahuan di kemudian hari. Tanggung jawab guru tidak
hanya terhadap seorang anak, tetapi dalam jumlah yang cukup besar. Anak dalam
jumlah yang cukup besar itu tentu saja dari latar belakang kehidupan sosial
keluarga yang berlainan dan mempunyai karakter yang berbeda pula
4.
Faktor Kegiatan Pengajaran.
Keberhasilan pembelajaran
ditunjukan oleh dikuasainya tujuan pembelajaran oleh siswa, salah satu faktor
keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak dapat
muncul dengan sendirinya, tetapi guru haarus dapat menciptakan pembelajaran
yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
5.
Faktor Bahan dan
Alat Evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat didalam
kurikulum yang sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan atau
evaluasi. Biasanya bahan dikemas dalam bentuk buku paket, untuk dikonsumsi anak
didik. Bila masa evaluasi tiba, semua bahan yang sudah diprogramkan dan harus
sudah selesai dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai bahan dalam
pembuatan item-item soal evaluasi.[11]
BAB
111
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan hasil pembelajaran
tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
tujuan tersebut dengan memamfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada
dan mamfaat dari perencanaan pembelajaran ialah melalui proses perencanaan
secara matang, sebagai alat untuk memecahkan masalah, untuk memamfaatka sumber
belajarsecara tepat, perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung
secara sistematis, sedangkan fungsi dari perencanaan pembelajaran ialah fungsi
kreatif, fungsi inovatif, fungsi selektif, fungsi komunikatif, fungsi
prediktif, fungsi akurasi, fungsi perencanaan tujuan, dan fungsi kontrol.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan
usaha untuk menggerakkan dan mengusahakan agar para peserta didik melakukan tegas
dan kewajibannya sehingga dapt tercapai semua tujuan dari pembelajaran yang
sudah ditentukan. terdapat beberapa prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran
yaitu prinsip keistimewaan, prinsip komunikasi, prinsip pengendalian, dan
prinsip futuristik.
Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu Faktor tujuan,
guru, peserta didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi.
B. Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini bisa bermamfaat bagi pembaca dan juga bagi dosen
pengampu serta bagi kelompok semoga bisa lebih kompak lagi dalam mengerjakan
tugas kelompok
DAFTAR
PUSTAKA
Athoillah,
Anton, Dasar-Dasar Manajemen,
Bandung: Pustaka Setia, 2010
B.Uno,
Hamzah, Perencanaan Pembelajaran,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010
Buna’i,
Perencanaan Pembelajaran PAI,
Surabaya: Pena Salsabila, 2013
Sanjaya,
Wina, Perencanaan Dan Desain Pembelajaran,
Jakarta: Prenada Media Group, 2010
Sunhaji, Strategi Pembelajara, Gfrafindo Leteria Media, Yogyakarta, 2009
[1] Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta: Pranada Media Group, 2010), hlm. 23-24
[2] Ibid., hlm. 25
[3] Ibid., hlm. 27
[4] Ibid.,hlm. 28
[5] Ibid., hlm. 29
[6] Buna’i, Perencanaan Pembelajaran PAI, (Surabaya, Pena Salsabila:2013), hlm.
13-16
[7] Ibid., hlm. 18-22
[8]Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta,PT
Bumi Aksara: 2010), hlm. 40-45
[9] Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung,Pustaka
Setia: 2010), hlm. 116
[10] Akdon, Manajemen Strategik Untuk Manajemen Pendidikan,(Bandung, Afabeta:
2011), hlm. 196
No comments:
Post a Comment