Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Pengertian Pendidikan Multikultural

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Hai sahabat pembaca! Apa kabar? Post ini adalah kelanjutan dari Pengertian Agama. Dan judul artikel ini adalah Pengertian Pendidikan Multikultural, semoga dengan dipostingya artikel ini akan menjadi manfaat buat sahabat pembaca semua. Selamat membaca!

a.      Pengertian Pendidikan Multikultural
Secara etimologi pendidikan multikultural berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan  multikultural pendidikan berarti proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan melalui pengajaran, pelatihan, proses dan cara mendidik, sedangkan multikultural diartikan sebagai keragaman kebudayaan. Secara terminologi pendidikan multikultural berarrti proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran.
Menurut pendapat Andersen dan Cusher bahwa pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. Sedangkan James Banks mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk people of color. Artinya pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaan sebagai keniscayaan. Kemudian, bagaimana kita mampu mensikapi perbedaan tersebut dengan penuh toleran dan semangat. Sejalan dengan pemikiran diatas, Muhaemin el-Ma’hady berpendapat bahwa secara sederhana pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang keberagaman kebudayan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menekankan kesederajatan dalam perbedaan-perbedaan kebudayaan atau latar belakang peserta didik.[1]
Dalam bukunya Multicultural Education: A Teacher Guide to Linking Context, Process and Content, Hilda Hernandes menjelaskan bahwa ruang pendidikan sebagai media tranformasi ilmu pengetahuan hendaknya mampu memberikan nilai-nilai multikulturalisme dengan cara saling menghargai dan menghormati atas realitas yang bergam baik latar belakang maupun berbasis sosio budaya yang melingkupinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Paulo Freire bahwa pendidikan bukan merupakan “menara gading” yang berusaha menjauhi realitas sosial dan budaya. Pendidikan menurutnya harus menciptakan tatanan masyarakatyang terdidik dan berpendidikan, bukan sebuah masyarakat yang hanya mengagungkan prestise sosial sebagai akibat kekayaan dan kemakmuran yang dialaminya. Pendidikan multikultural merupakan respons terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Sedangkan secara luas, pendidikan multikultural itu mencangkup seluruh siswa tanpa membedakan kelompok-kelompoknya seperti gender, etnis, ras, budaya, sastra sosial, dan agama.[2]
Jadi, pendidikan multikultural merupakan pendidikan yang memproses seseorang atau menanamkan nilai-nilai untuk saling menghormati, tulus, serta toleran terhadap berbagai keberagaman budaya. Sehingga nantinya akan menimbulkan rasa saling menghargai, menghormati dan toleran.



[1]Suwito dan Fauzan, “Sejarah Sosial Pendidikan Islam”, (Jakarta: Prenada media, 2005), hlm. 25-26.
[2] Choirul Mahfud, “Pendidikan Multikultural”, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 176-177

No comments:

Post a Comment