Pada postingan kali ini saya akan share tentang "Lahirnya Sosiologi Pendidikan, Peran Sosiologi Pendidikan dalam Masyarakat, Pengertian Stratifikasi sosial" pembahasan tentang topik ini sangat menarik karena kita sejatinya mahluk individu yang bersosial, akan lebih baik jika kita paham teori-teori sosial. oleh karena itu, topik yang saya sebutkan tadi akan saya jelaskan secara singkat. semoga bermanfaat dan selamat membaca.
Lahirnya sosiologi dilatar belakangi oleh perubahan masyarakat di
eropa barat akibat revolusi industri (inggris) dan revolusi prancis, banyak
orang pada masa itu terhadap bahwa revolusi industri dan revolusi prancis bakal
bahwa kemajuan bagi semua anggota masyarakat. Dengan munculnya revolusi
industri, pola-pola tradisional ditinggalakan dan muncullah teknologi baru yang
mempermudah sekeligus meningkatkan produksi masyarakat, dan dengan demikian
meninggalkan taraf hidupnya.
Dengan berakhirnya revolusi
prancis, semua orang berharap bahwa kesamaan, persaudaraan dan kebebasan yang
menjadi semboyan revolusi benar-benar akan terwujud. Namun yang terjadi adalah
timbulnya anarki(situasi tanpa aturan) dan kekacauan yang lebih besar setelah
revolusi prancis. Disamping itu, sebagai akibat revolusi industri, timbul
kesenjangan sosial yang baru antara yang kaya dengan yang miskin. Kelas-kelas
sosial bukannya dihapus tetapi semakin nyata, kaum buruh semakin ditekan oleh
orang yang memiliki modal dan perusahaan (bourgeoisie).
Banyak sekali ketegangan-ketegangan pada saat itu seperti
pendiskriminasian terhadap orang miskin. August comte adalah orang yang pertama
kali membuat deskripsi ilmiah atas situasi sosial seperti ini, dan dialah yang
pertama kali menggunakan kata “ sosiologi “.[1]
2.
Menyelesaikan
persoalan-persoalan masyarakat ?
Menurut hemat saya dengan adanya sosiologi pendidikan akan membantu
masyarakat dalam menyelesaikan persoalan – persoalan yang ada. Alasannya, karena Konsep dari
tujuan sosiologi pendidikan menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat dalam
pendidikan merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan
instrument oleh individu untuk dapat berinteraksi secara tepat di komunitas dan
masyarakatnya. Pada sisi yang lain, sosiologi pendidikan akan memberikan
penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap
individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan
dan perkembangan berbagai fenomena atau permasalahan yang muncul dalam
masyarakat
3.
Peran
sosiologi pendidikan dalam masyarakat ?
a. Sebagai Ahli Riset
Mengumpulkan
data dan diolah menjadi karya ilmiah dan untuk sebagai pengambilan keputusan.
Menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang di masyarakat. Dari hasil penelitian
harus dapat menghadirkan kebenaran – kebenaran. Dapat menghadirkan ramalan
sosial berdasarkan pola-pola, kecenderungan atau perubahan – perubahan yang
mungkin terjadi.
b.
Sebagai
Konsultan Kebijakan
Membantu untuk
memperkirakan pengaruh kebijaksanaan sosial yang mungkin terjadi. Menyumbang
dalam pemilihan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Menjelaskan pada
masyarakat kebijaksanaan mana yang paling mungkin bisa terlaksana dalam
mencapai tujuan.
c. Sebagai Teknisi
Terlibat dalam
perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat. Bekerja sebagai
ilmuwan terapan (apllied scientist) Membuat sistem yang lebih baik atau
menolong orang menemukan kehidupan yang lebih baik dalam suatu sistem.
d. Sebagai Pendidik/Guru
Menyajikan
fakta harus bersikap netral dan objektif. Bebas nilai (value free). Menyajikan
contoh konkrit dalam keterlibatan pemecahan masalah. Menyajikan contoh kegiatan
sosial yang membangun. Menunjukkan apa yang telah dipelajari dari pengalaman di
lapangan.
4.
Pengertian
stratifikasi sosial dan cara menentukannya
v Stratifikasi sosial merupakan sesuatu masyarakat (population)
kedalam kelas secara hirarki (bertingkat).[2]
v Cara menentukan statifikasi sosial ada tiga metode :
1. Metode objektif artinya
usaha untuk memilah-milah masyarakat kedalam beberapa lapisan dilakukan menurut
ukuran yang objektif barupa variabel yang mudah diukur secara kuantitatif, Stratifikasi
ditentukan berdasarkan kriteria obyektif antara lain jumlah pendapatan, lama
atau tinggi pendidikan, jenis pekerjaan.
2. Metode
Subjektif Artinya munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat tidak diukur
dengan kriteria-krieteria yang objektif, melainkan dipilih menurut kesadaran
subjektif warga masyarakat itu sendiri.
3. Metode
Reputasi yaitu Golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana anggota
masyarakat menempatkan masing-masing dalam stratifikasi masyarakat itu. memberi
kesempatan kepada orang dalam masyarakat itu sendiri untuk menentukan
golongan-golongan mana yang terdapat dalam masyarakat itu lalu
mengidentifikasikan anggota masing-masing golongan itu.[3]
v
Contohnya : orang yang berkasta
brahmana dalam dalam adat bali mungkin mendapat posisi terhormat. Namun, jika
ia bekerja ditempat lain sebagai buruh, maka dalam strata sosial lain berada
dalam strata yang rendah.