Selamat Datang di Blog Kami. Blog ini meyediakan berbagai macam informasi seputar Pendidikan, Karya Tulis Ilmiah,Dan lain-lain. Membangun Indonesia Melalui Pendidikan

Lahirnya Sosiologi Pendidikan, Peran Sosiologi Pendidikan dalam Masyarakat, Pengertian Stratifikasi sosial

Untuk Mendapatkan File Makalah atau Artikel dibawah ini, Silahkan Klik Download! download
Pada postingan kali ini saya akan share tentang "Lahirnya Sosiologi Pendidikan,  Peran Sosiologi Pendidikan dalam Masyarakat, Pengertian Stratifikasi sosial" pembahasan tentang topik ini sangat menarik karena kita sejatinya mahluk individu yang bersosial, akan lebih baik jika kita paham teori-teori sosial. oleh karena itu, topik yang saya sebutkan tadi akan saya jelaskan secara singkat. semoga bermanfaat dan selamat membaca.

1.      Lahirnya sosiologi pendidikan ?
Lahirnya sosiologi dilatar belakangi oleh perubahan masyarakat di eropa barat akibat revolusi industri (inggris) dan revolusi prancis, banyak orang pada masa itu terhadap bahwa revolusi industri dan revolusi prancis bakal bahwa kemajuan bagi semua anggota masyarakat. Dengan munculnya revolusi industri, pola-pola tradisional ditinggalakan dan muncullah teknologi baru yang mempermudah sekeligus meningkatkan produksi masyarakat, dan dengan demikian meninggalkan taraf hidupnya.
 Dengan berakhirnya revolusi prancis, semua orang berharap bahwa kesamaan, persaudaraan dan kebebasan yang menjadi semboyan revolusi benar-benar akan terwujud. Namun yang terjadi adalah timbulnya anarki(situasi tanpa aturan) dan kekacauan yang lebih besar setelah revolusi prancis. Disamping itu, sebagai akibat revolusi industri, timbul kesenjangan sosial yang baru antara yang kaya dengan yang miskin. Kelas-kelas sosial bukannya dihapus tetapi semakin nyata, kaum buruh semakin ditekan oleh orang yang memiliki modal dan perusahaan (bourgeoisie).
Banyak sekali ketegangan-ketegangan pada saat itu seperti pendiskriminasian terhadap orang miskin. August comte adalah orang yang pertama kali membuat deskripsi ilmiah atas situasi sosial seperti ini, dan dialah yang pertama kali menggunakan kata “ sosiologi “.[1]
      2.      Menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat ?
Menurut hemat saya dengan adanya sosiologi pendidikan akan membantu masyarakat dalam menyelesaikan persoalan – persoalan yang ada. Alasannya, karena Konsep dari tujuan sosiologi pendidikan menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga pendidikan dapat dijadikan instrument oleh individu untuk dapat berinteraksi secara tepat di komunitas dan masyarakatnya. Pada sisi yang lain, sosiologi pendidikan akan memberikan penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena atau permasalahan yang muncul dalam masyarakat
      3.      Peran sosiologi pendidikan dalam masyarakat ?
a.       Sebagai Ahli Riset
Mengumpulkan data dan diolah menjadi karya ilmiah dan untuk sebagai pengambilan keputusan. Menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang di masyarakat. Dari hasil penelitian harus dapat menghadirkan kebenaran – kebenaran. Dapat menghadirkan ramalan sosial berdasarkan pola-pola, kecenderungan atau perubahan – perubahan yang mungkin terjadi.
b.      Sebagai Konsultan Kebijakan
Membantu untuk memperkirakan pengaruh kebijaksanaan sosial yang mungkin terjadi. Menyumbang dalam pemilihan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Menjelaskan pada masyarakat kebijaksanaan mana yang paling mungkin bisa terlaksana dalam mencapai tujuan.
c.       Sebagai Teknisi
Terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat. Bekerja sebagai ilmuwan terapan (apllied scientist) Membuat sistem yang lebih baik atau menolong orang menemukan kehidupan yang lebih baik dalam suatu sistem.
d.      Sebagai Pendidik/Guru
Menyajikan fakta harus bersikap netral dan objektif. Bebas nilai (value free). Menyajikan contoh konkrit dalam keterlibatan pemecahan masalah. Menyajikan contoh kegiatan sosial yang membangun. Menunjukkan apa yang telah dipelajari dari pengalaman di lapangan. 
      4.      Pengertian stratifikasi sosial dan cara menentukannya
v  Stratifikasi sosial merupakan sesuatu masyarakat (population) kedalam kelas secara hirarki (bertingkat).[2]
v  Cara menentukan statifikasi sosial ada tiga metode :
1.      Metode objektif  artinya usaha untuk memilah-milah masyarakat kedalam beberapa lapisan dilakukan menurut ukuran yang objektif barupa variabel yang mudah diukur secara kuantitatif, Stratifikasi ditentukan berdasarkan kriteria obyektif antara lain jumlah pendapatan, lama atau tinggi pendidikan, jenis pekerjaan.
2.      Metode Subjektif Artinya munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat tidak diukur dengan kriteria-krieteria yang objektif, melainkan dipilih menurut kesadaran subjektif warga masyarakat itu sendiri.
3.      Metode Reputasi yaitu Golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana  anggota masyarakat menempatkan masing-masing dalam stratifikasi masyarakat itu. memberi kesempatan kepada orang dalam masyarakat itu sendiri untuk menentukan golongan-golongan mana yang terdapat dalam masyarakat itu lalu mengidentifikasikan anggota masing-masing golongan itu.[3]
v  Contohnya : orang yang berkasta brahmana dalam dalam adat bali mungkin mendapat posisi terhormat. Namun, jika ia bekerja ditempat lain sebagai buruh, maka dalam strata sosial lain berada dalam strata yang rendah.


[1] Abdullah, sosiologo pendidikan,  jakarta: PT raja grafindo pesada 2013, hal.
[2] Ary H. Gunawan, sosiologi pendidikan suatu analisis sosiologi tentang berbagai problem pendidikan , jakarta: rineka cipta. 2000, hal. 38
[3] S Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 2004) hal. 27