Dalam agama islam maupun agama yang lain pasti ada banyak aturan yang telah termaktub didalamnya khususnya tentang masalah kehidupan ini., pada postingan ini saya akan berbagi informasi tentang materi pendidikan seks yang termaktub dalam agama islam. semoga postingan ini bermanfaat bagi yang membutuhkannnya. selamat membaca.
Materi Pendidikan Jasmani
1. Menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga
a) Berkuda
1) Hadits
2152 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَّامٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ
عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُدْخِلُ بِالسَّهْمِ الْوَاحِدِ
ثَلَاثَةَ نَفَرٍ الْجَنَّةَ صَانِعَهُ يَحْتَسِبُ فِي صَنْعَتِهِ الْخَيْرَ
وَالرَّامِيَ بِهِ وَمُنْبِلَهُ وَارْمُوا وَارْكَبُوا وَأَنْ تَرْمُوا أَحَبُّ
إِلَيَّ مِنْ أَنْ تَرْكَبُوا لَيْسَ مِنْ اللَّهْوِ إِلَّا ثَلَاثٌ تَأْدِيبُ
الرَّجُلِ فَرَسَهُ وَمُلَاعَبَتُهُ أَهْلَهُ وَرَمْيُهُ بِقَوْسِهِ وَنَبْلِهِ وَمَنْ
تَرَكَ الرَّمْيَ بَعْدَ مَا عَلِمَهُ رَغْبَةً عَنْهُ فَإِنَّهَا نِعْمَةٌ
تَرَكَهَاأَوْقَالَكَفَرَهَا[1]
2) Terjemahan Telah menceritakan kepada kami sa’id bin Mansur, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak, telah menceritakaan kepadaku Abdurrahaman bin Yazid bin Jabir,telah menceritakan kepadaku Abu Sallam. Dari Khalid bin Zaid dari ‘Uqbah, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallaallahu alaihi wassalam berkata; “Sesungguhnya Allah memasukkan tiga orang kedalam surga karena satu anak panah. Pembuatnya yang menginginkan kebaikan kedalam membuatnya, orang yang memanah dengannya, serta orang yang mengambilkan anak panah untuknya. Panah dan naiklah kuda, kalian memanah adalah lebih aku sukai dari pada kalian menaiki kudabukan termasud hiburan (yang disunahkan) kecuali tiga perkara: seseorang melatih kudanya, bercanda dengan istrinya, dan memanah dengan menggunakan busurnya serta anak panah nya. Dan barang siapa yang meninggalkan memanah setelah ia mengetahui nya karena tidak senang kepadanya maka sesungguhnya hal tersebut adalah kenikmatan yang ia tinggalkan atau ia berkata:yang ia ingkar.[2]
3) InformasiMu’jam
Setelah potongan hadits yang diberikan oleh dosen pembimbing, kemudian menelusurinya ke mu’jam dengan menggunakan potongan hadits ركب dan pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat dalam mu’jam jilid II, terdapat dalam beberapa kitab yaitu An-Nasa’i kitab Khail 8, Tirmidzi kitab Fadh’il Jihad 11, Sunan Ibnu Majah Jihad 19, Ahmad Ibnu Hambal jilid 4, 144, 146, 148.[3]
4) Syarahan Hadits
بالسهم الواحد artinya karena melempar orang-orang kafir, Auni Al- Ma’bud berkata dalam Al-Misbah: السهم merupakan salah satu dari memanah dan dikatakan السهم karena sama dengan pisau. سهم merupakan kata tunggal banyak arti.
Allah memasukkan tiga orang kedalam surga karena satu anak panah. Yaitu pembuatnya yang menginginkan kebaikan dalam membuatnya, kedua orang yang memanah dengannya, serta ketiga orang yang mengambilkan anak panah untuknya.[4]
5) Analisa Kependidikan
Berkuda dan memanah termasuk olahraga yang disukai oleh Rasulullah SAW. Kemampuan berkuda dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan termasuk berdagang dan berperang. Dalam konteks zaman sekarang, anjuran mengendrai kuda dapat pula diterjemahkan sebagai anjuran penggunaan teknologi transportasi.[5]
b) Memanah
2) Terjemahan Telah menceritakan kepada kami sa’id bin Mansur, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak, telah menceritakaan kepadaku Abdurrahaman bin Yazid bin Jabir,telah menceritakan kepadaku Abu Sallam. Dari Khalid bin Zaid dari ‘Uqbah, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallaallahu alaihi wassalam berkata; “Sesungguhnya Allah memasukkan tiga orang kedalam surga karena satu anak panah. Pembuatnya yang menginginkan kebaikan kedalam membuatnya, orang yang memanah dengannya, serta orang yang mengambilkan anak panah untuknya. Panah dan naiklah kuda, kalian memanah adalah lebih aku sukai dari pada kalian menaiki kudabukan termasud hiburan (yang disunahkan) kecuali tiga perkara: seseorang melatih kudanya, bercanda dengan istrinya, dan memanah dengan menggunakan busurnya serta anak panah nya. Dan barang siapa yang meninggalkan memanah setelah ia mengetahui nya karena tidak senang kepadanya maka sesungguhnya hal tersebut adalah kenikmatan yang ia tinggalkan atau ia berkata:yang ia ingkar.[2]
3) InformasiMu’jam
Setelah potongan hadits yang diberikan oleh dosen pembimbing, kemudian menelusurinya ke mu’jam dengan menggunakan potongan hadits ركب dan pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat dalam mu’jam jilid II, terdapat dalam beberapa kitab yaitu An-Nasa’i kitab Khail 8, Tirmidzi kitab Fadh’il Jihad 11, Sunan Ibnu Majah Jihad 19, Ahmad Ibnu Hambal jilid 4, 144, 146, 148.[3]
4) Syarahan Hadits
بالسهم الواحد artinya karena melempar orang-orang kafir, Auni Al- Ma’bud berkata dalam Al-Misbah: السهم merupakan salah satu dari memanah dan dikatakan السهم karena sama dengan pisau. سهم merupakan kata tunggal banyak arti.
Allah memasukkan tiga orang kedalam surga karena satu anak panah. Yaitu pembuatnya yang menginginkan kebaikan dalam membuatnya, kedua orang yang memanah dengannya, serta ketiga orang yang mengambilkan anak panah untuknya.[4]
5) Analisa Kependidikan
Berkuda dan memanah termasuk olahraga yang disukai oleh Rasulullah SAW. Kemampuan berkuda dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan termasuk berdagang dan berperang. Dalam konteks zaman sekarang, anjuran mengendrai kuda dapat pula diterjemahkan sebagai anjuran penggunaan teknologi transportasi.[5]
b) Memanah
1)
Hadits
3541 - حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي عَلِيٍّ ثُمَامَةَ بْنِ شُفَيٍّ أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُاسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ{ وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ }أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ[6]
2) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Abu Ali Tsumamah bin Syufayi bahwa dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan ketika beliau di atas mimbar: '(Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi) ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar."[7]
3) Asbabul wurud
Sebagaimana diterangkan dalam al Jami’ul Kabir bersumber dari Ibnu Umar bahwa nabi telah kehilangan seorang laki-laki. Beliau bertanya: “Kemana dia?” Salah seorang menjawab: “dia pergi bermain.” Rasulullah bersabda: “Bagi kita ada bermain, Melempar senjata bukan sembarang permainan.[8]
4) Syarahan hadits
Di dalam hadits dinyatakan bahwa ( أَلَا إِنَّ الْقُوَّة الرَّمْي . قَالَهَا ثَلَاثًا ) Pernyataan ini adalah Penafsirannya, dalam hal ini terdapat pandangan yang berbeda dari para mufassir. Pada hadits berikutnya menjelaskan keutamaan memanah, berjuang, berjaga dengan niat berjuang dijalan Allah Swt, Selanjutnya keutamaan berani dan tata cara mempergunakan senjata.sertakompetisikudadan lain-lain, seperti penjelasan sebelumnya. Adapun tujuannya adalah untuk terlatih dalam pertempuran dan terjaganya fisik.[9]
5) Ayat terkait
Sebagaimana terdapat dalam QS Al- Anfal: 60
3541 - حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي عَلِيٍّ ثُمَامَةَ بْنِ شُفَيٍّ أَنَّهُ سَمِعَ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُاسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ{ وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ }أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلَا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ[6]
2) Terjemahan
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Abu Ali Tsumamah bin Syufayi bahwa dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan ketika beliau di atas mimbar: '(Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi) ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar."[7]
3) Asbabul wurud
Sebagaimana diterangkan dalam al Jami’ul Kabir bersumber dari Ibnu Umar bahwa nabi telah kehilangan seorang laki-laki. Beliau bertanya: “Kemana dia?” Salah seorang menjawab: “dia pergi bermain.” Rasulullah bersabda: “Bagi kita ada bermain, Melempar senjata bukan sembarang permainan.[8]
4) Syarahan hadits
Di dalam hadits dinyatakan bahwa ( أَلَا إِنَّ الْقُوَّة الرَّمْي . قَالَهَا ثَلَاثًا ) Pernyataan ini adalah Penafsirannya, dalam hal ini terdapat pandangan yang berbeda dari para mufassir. Pada hadits berikutnya menjelaskan keutamaan memanah, berjuang, berjaga dengan niat berjuang dijalan Allah Swt, Selanjutnya keutamaan berani dan tata cara mempergunakan senjata.sertakompetisikudadan lain-lain, seperti penjelasan sebelumnya. Adapun tujuannya adalah untuk terlatih dalam pertempuran dan terjaganya fisik.[9]
5) Ayat terkait
Sebagaimana terdapat dalam QS Al- Anfal: 60
Artinya:” dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang
Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”.
6)
Analisa kependidikan
Rasulullah SAW pernah memberikan motivasi kepada para sahabat agar mereka bergairah memanah. Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata. Senjata dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Karena pada saat ini senjata sudah beraneka ragam, maka anjuran memanah itu dapat pula berarti anjuran menggunakan senjata yang modern.[10]
Rasulullah SAW pernah memberikan motivasi kepada para sahabat agar mereka bergairah memanah. Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata. Senjata dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Karena pada saat ini senjata sudah beraneka ragam, maka anjuran memanah itu dapat pula berarti anjuran menggunakan senjata yang modern.[10]
[5] Bukhari Umar, Pendidikan dalam
Perspektif Hadits, (Batusangkar: Stain Batusangkar, 2011), hlm. 45
[7] Lidwa Pusaka i-software, Shahih
Muslim, Kitab Kepemimpinan, Bab Keutamaan Melempar di Jalan Allah, , no
3541
[8] ]Ibnu Hamzah Al Husaini al Hanafi ad
Damsyiqi, Asbabul Wurud, jilid 3 (Jakarta: Kalam Mulia, 2002) hlm. 175